"Jennie"
Suara khas dari lelaki muda menyadarkan jennie dari keterkejutan. Dia masih tidak menyangka setelah sekian lama bisa bertemu orang ini lagi, seseorang yang sangat dia hindari keberadaannya.
Jennie masih terdiam karena terkejut, kemudian lelaki itu kembali bicara sambil mengembangkan senyum nya. "Jen,, apa kabar?"
"Aku.. Emm,, baik. Bagaimana dengan mu v?" Tanya jennie balik dia mencoba menutupi segala gejolak dalam diri nya. Entah mengapa, perasaan jennie campur aduk saat ini.
"Seperti yang kau lihat. Cukup lama tidak bertemu dan kau semakin cantik." Ucap v dengan lembut membuat jennie tersipu. Tapi v tau bahwa kata kata manis tidak akan merubah keadaan yang sudah terjadi. Mereka tetap lah dua orang mantan kekasih dengan jennie yang sudah memiliki istri dalam hidup nya.
Dalam beberapa waktu terakhir v mencoba berbagai cara untuk dapat bertemu atau berkomunikasi dengan mantan pacar nya itu. Tapi hal yang tidak mungkin karena jennie benar benar menutup semua akses nya setelah pertengkaran mereka terakhir kali.
"Terima kasih. Bagaimana kau ada dsini?"
Jennie mulai menyusuri tiap ruang yang ada di dalam club itu, merasa heran dengan pertemuan mereka yang tiba tiba. Tapi tidak ada hal yang mencurigakan, akhirnya kembali menatap lelaki di depannya.
"Ada pertemuan dengan beberapa teman dan ku rasa keberuntungan sedang berpihak padaku. Aku bisa bertemu lagi dengan mu jennie."
"Ah ya,, teman. Maaf v tapi seperti nya aku harus kembali pada teman ku juga."
Jennie mencoba menghindar dari suasana canggung. Memang rasa itu masih ada dalam hati nya tapi untuk bicara lebih banyak lagi jennie tidak bisa. Takdir nya memaksa dia untuk mundur dari angan selama ini, jennie berusaha tidak lebih jauh menyiksa diri dengan cinta yang kandas.
Tapi saat beberapa langkah jennie menjauh, v menggenggam tangan jennie dan menarik nya dalam pelukan. Gadis itu diam sejenak, menahan tangisnya kemudian dengan sisa kekuatan dia mundur dari pelukan mantan kekasih yang pernah dia cintai.
"Apa yang kau lakukan?!" Jennie sedikit meninggikan suara nya karena ruangan yang begitu bising dan dia masih terkejut.
"Aku sangat merindukanmu. Apakah kau tidak merasakan hal yang sama?" Tanya v balik merasa bahwa hal yang dia lakukan adalah biasa saja. Dia tidak peduli jika jennie menjadi kesal dan kembali bertarung dalam hati nya.
"Jaga sikapmu v, kau tau bahwa aku tidaklah sendiri saat ini."
"Apakah kau bahagia? Jangan membohongi diri mu jennie, kau bahkan tidak pernah tertarik dengan wanita. Apakah rasa itu sudah hilang dari hati mu? Apakah kau sudah bisa melupakan semua hal tentangku jennie? Kita saling mencintai sayang." Ucap v lirih dengan nada yang sama keras nya, dia terlihat sangat frustasi menghadapi mantan kekasih nya.
V mencoba meyakinkan jennie, dia kembali menarik tangan jennie dan menggenggamnya dengan lembut. Berharap gadis di depannya membalas rasa rindu yang dia tahan selama ini. Sangat sulit memang melupakan mantan kekasih, cinta sejati dan pertama nya.
Wajar jika v bersikap seperti itu, mereka menjalani hubungan selama bertahun-tahun tahun dan kandas begitu saja. V sudah menjadi seseorang yang baik dalam hubungan dan memulai karir baik juga, hanya saja pekerjaan nya memang tidak bisa di setara kan dengan apa yang lisa punya. V hanya lah seorang konsultan hukum dalam firma yang dimiliki ayah nya.
"Bukan urusan mu! Jadi ku mohon lepaskan tanganku v. Jika kau menjaga sikapmu, maka aku akan menjadi baik untuk mu. Tolong bantu aku, jangan membuatku sulit dan ku mohon lupakan semua tentang kita. Aku tau itu menyakitkan tapi aku tidak bisa melawan takdir ini v."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ego
FanfictionKau tau bahwa wanita sedikit lebih rumit, dan dia belum tertarik dengan wanita seperti nya. Jadi ku rasa dia masuk jebakan ego nya sendiri saat ini. gxg jenlisa