BAGIAN 7

30 8 0
                                    

Kini matahari telah menyambut pagi indah Viola, entah apa yang akan terjadi dalam hidupnya pada hari ini. Ia hanya berharap pagi ini akan menjadi lebih indah daripada pagi hari sebelumnya.

"Mama Ola berangkat ya" Pamitnya.

"Eh kamu engga sarapan dulu nak?" Tanya Fina

Viola mengambil sebuah roti dan langsung buru-buru menuju ke sekolahnya. "Ini ma nanti aku makan dijalan. Dadah mama"

Fina menggelengkan kepalanya. "Dasar anak muda"

....

"Makasi pak" Ujarnya sembari memberi selembar uang kepada tukang ojek online.

Viola tengah memperhatikan lingkungan sekolahnya, ia bersemangat sekali untuk segera masuk ke sekolah tercintanya.

Viola menengok kanan kiri. "Dimana ya mas pacar?" Tanya nya pada diri sendiri.

Dari kejauhan Alvian datang menggunakan motor, sebelum memarkir motornya ia berhenti untuk menyambut Viola.

"Selamat pagi ibu negara"

Viola hanya tersenyum dan ia tak bisa berkata-kata lagi, bergerak pun rasanya ingin pingsan.

"Diem terus, jawab kek" Ujar Alvian sekali lagi.

"Iya selamat pagi juga Alvian" Jawab Viola dengan malu.

Alvian pun tertawa. "Ya uda sana masuk kelas dulu gih".

Viola mengangguk. "Duluan ya".

.....

Di sepanjang ruang sekolah semua siswa siswi SMA Citra Bangsa memperhatikan Viola, ia terheran.

"Oh ini ya yang katanya nyakitin sahabatnya cuman buat pacaran sama Alvian". Ujar siswi yang tengah memperhatikan Viola.

"Iya tuh, gua kalo jadi dia sih ogah ya nyakitin temen gua cuman karna cowo". Sahut siswi lain.

Viola tak berani melirik ia hanya terus berjalan tanpa mendengarkan ataupun menghiraukan ucapan siswi-siswi tersebut.

Tak lama Viola telah sampai di kelasnya, sekali lagi semua siswa siswi memperhatikannya. Dan terlihat disana Faira tengah menangis dan dikerubungi oleh teman sekelasnya.

"Faira kenapa?". Tanya Viola yang sama sekali tidak tau apa yang sedang terjadi.

"Lo pura pura kaga tau atau emang bener bener kaga tau?, Cih ngga punya malu" Ujar teman sekelasnya.

Viola terdiam.

Kenna dan temannya datang ke kelas Viola.

"Viola Antavia, kok lu tega sih? Parah banget sampe si Faira nangis begitu. La mikir kek lu! cuman gara gara Alvian lu bisa bisanya nyakitin hati Faira".

Benar benar kali ini semua orang memojokkan Viola, semuanya menyoraki Viola. Sedangkan Faira tetap menangis dan masih dikerubungi teman-temannya.

"Udah lah Ra, lu ngga usah deh temenan sama si Viola lagi. Dasar emang tuh anak, mending lu temenan sama kita pada. Dijamin deh lu ngga bakalan sakit hati, ya ga guys?". Lanjut Kenna sedang memanaskan keadaan.

Faira tersenyum dan mulai berdiri melangkah ke arah Kenna dan teman-temannya. "Gua join" Ujar Faira.

Semua orang bertepuk tangan dan ikut senang, sedangkan Viola hanya diam dan menangis tiada satupun orang yang membela nya.

....

"Woi Al" Panggil seorang siswa dengan nafas tersengal-sengal.

Alvian membulatkan matanya menoleh ke arah pria tersebut. "Kenapa lu?" Tanyanya.

"V-viola" Ujarnya dengan nafas tersengal-sengal.

"Semuanya pada mojokin Viola Al, lu harus buru buru kesana" Lanjut siswa tersebut.

Tak perlu memikir panjang Alvian bergegas lari ke arah kelas Viola.

Terlihat disana Viola yang terdiam dipojokan sedangkan semua mengolok-olok Viola, Alvian yang melihatnya tak terima. "Apa apaan lu pada" Tegasnya.

Semuanya kini tertuju pada Alvian. Kenna yang melihat Alvian pun terdiam, "Lu apain cewe gua hah?" Tanya Alvian pada Kenna.

Pandangan Alvian telah beralih ke Faira. Melihat Faira yang telah bergabung dengan geng Kenna.

"Ra? lu gini sekarang? tega banget lu sama Viola sahabat lu sendiri. Dan sekarang parahnya lu gabung sama circle tai ngga jelas ini". Tunjuk Alvian pada Kenna.

Faira memasang muka memelas. "Ih Al, kok lu nyalahin gua sih. Jelas jelas semuanya pada tau yang tega itu Viola bukan gua, gimana sih!" Rengeknya.

"Ngga ngerti lagi gua sama lo Ra"

Alvian beralih pandangan ke perempuannya.
"Ikut aku La" Ajak Alvian.

Tak perlu pikir lama Viola mengangguk dan segera mengikuti Alvian, sedangkan Faira kecewa akan hal tersebut ia terus kembali menangis agar mendapatkan perhatian lagi dari teman-temannya.

Kini Viola telah aman dengan Alvian, mereka berdua memilih untuk pergi bolos sekolah. Karna Alvian pikir jika di sekolah Viola tetap saja tidak aman.

"Jangan khawatir La, kan ada aku" Ucap Alvian.

Viola mengangguk, di sepanjang jalan ia memilih diam. Viola masih sakit hati dengan perlakuan sahabatnya, dan ia masih memikirkannya.

....

see u next part, sorry ya post nya setengah-setengah.
bcz aku lagi sibuk dalam segala hal, tapi aku sempet-sempet in kok. happy reading ❤️❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OLAVIAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang