Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Haruto memperhatikan apa yang ada di sekitar apartemennya itu, mencari sesuatu yang tajam apapun itu asal bisa membunuh zombie.Persiapan sebelum mereka pergi keluar dari apartemen ini, tidak akan selamanya mereka hanya diam saja di apartemen ini.
Pertama, mereka butuh makan, tentu saja mereka harus makan, walaupun di apartemennya memang masih ada stok makanan, tapi lama-kelamaan pasti akan habis jika terus di makan.
Kedua, cewek yang bersamanya itu harus mendapatkan tempat yang lebih baik daripada disini.
Dia gak tau dengan apa yang dipikirkan oleh Bahiyyih saat ini, soalnya cewek itu hanya diam saja dari tadi.
Bingung sih, mereka itu gak kenal sama sekali aslinya.
Dia tunangan sama tuh cewek juga karena dia itu harus tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan.
"Sepertinya aku akan mati disini."
Haruto menoleh ketika cewek itu mulai berbicara setelah diam saja dari tadi.
"Kenapa kamu bicara seperti itu?" tanya Haruto yang heran kenapa cewek itu sudah pesimis duluan saat ini.
Bahiyyih menoleh sekilas kearah Haruto sebelum memeluk kedua kakinya.
"Aku tidak sekuat itu harus berlari melawan zombie yang seperti kamu katakan tadi, apalagi dalam kondisi seperti ini," balasnya yang tersenyum kearah Haruto yang diam di sana.
Dia tau kondisi Bahiyyih sangat gak menguntungkan sama sekali saat ini.
Karena tuh cewek lagi hamil, mana masih masuk bulan kedua, masih rentan, kalau di bawa lari-lari, pasti akan kelelahan dan ya berpotensi keguguran tentunya.
"Sepertinya aku salah, bukannya akan menjadi kabar baik untukmu jika aku keguguran?"
Haruto reflek memegang kedua bahu cewek tersebut membuat Bahiyyih menatapnya.
"Aku salah?"
"Kamu bego atau bagaimana sih?" balas Haruto yang kesal dengan perkataan cewek di hadapannya itu.
"Gak usah sok peduli gitu, bilang saja kalau kamu memang senang bukan jika aku keguguran? jadi pertunangan kita akan batal lalu kamu bisa kembali dengan mantan pacarmu itu, bukannya bagus?" jawab Bahiyyih sambil tersenyum kearah cowok di hadapannya itu.
Haruto cuma bisa mengacak-acak rambutnya dengan kasar saat ini, sialan.
Kenapa masalah mantan pacarnya di bawa-bawa lagi coba? Padahal dia sudah tidak peduli lagi dengan apapun setelah ketahuan membuat anak orang tidak sengaja hamil oleh ulahnya.
Bahiyyih hanya memperhatikan cowok di hadapannya sebelum dia bangkit dari duduknya untuk mencoba memuntahkan isi perutnya.
Cowok itu kan ketika mau tanggung jawab atas ulahnya saat itu posisinya masih menjadi pacar orang.
Berasa dia merebut pacar orang, padahal siapa juga yang mau hal seperti ini terjadi.
Kenal dengan cowok itu saja enggak, Bahiyyih memegang wastafel di hadapannya setelah memuntahkan isi perutnya di sana.
Bahiyyih berjengit kaget ketika mendengar suara ketukan dari pintu apartemen ini, matanya menoleh kearah Haruto yang bangkit dari duduknya.
"Ke kamar cepat, jika aman aku akan segera menyuruh kamu keluar lagi," suruhnya membuat Bahiyyih berjalan dengan cepat masuk ke dalam kamar.
Dia memilih untuk bersandar di pintu yang ada di belakangnya, siapa coba yang datang ketika ada wabah zombie seperti ini?
Berbeda dengan Haruto yang tidak bisa melihat siapa yang datang karena kamera di depan pintu gak berfungsi saat listrik padam seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
City of Chaos - Haruto × Bahiyyih
FanfictionDilanda oleh kekacauan kota akibat zombie tidak membuat Haruto dan Bahiyyih berjuang agar selamat dari serangan zombie. ©2022