Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Haruto menaruh apa saja yang dia butuhkan ke dalam tas, bahkan perlengkapan tunangannya pun dia bawa, mau bagaimana lagi, kan tuh cewek memang tanggung jawab dia.Cewek itu bisa apa tanpa dirinya disini, lagipula Haruto mana mau membiarkan cewek itu berakhir di gigit zombie.
"Aku pikir setelah tunangan sama tuh cewek, hubunganmu sama dia akan baik-baik saja," ucap Sodam saat melihat Haruto yang masih sibuk dengan tasnya.
"Dan bodohnya aku memikirkan hal yang sama sepertimu," balas Haruto saat itu juga sambil tersenyum miring.
Kan dia sudah tanggung jawab, setidaknya tuh cewek lebih terbuka kepadanya, ternyata sama saja, tetap tertutup dan suka sassy juga, walaupun ujungnya kadang takut sendiri.
Baru lihat dia orang yang sassy bisa takut-takut sama orang.
Haruto bangkit dari duduknya untuk mengecek kondisi Bahiyyih yang ternyata sedang tertidur itu.
Lebih baik sih, lagipula tuh cewek memang gak boleh lelah sama sekali.
Kemarin adalah hari pemeriksaan, lalu cewek itu setelahnya minta beliin roti, namun beruntung roti itu tidak jadi dia beli.
Mengerikan, dia gak tau apa yang di masukkan ke roti itu sampai bisa membuat orang-orang di kota ini bisa berubah menjadi zombie.
Apakah ada orang yang sengaja melakukannya? Tentu saja bukan, mengingat cairan itu bukan di masukkan ke dalam makanan saja namun ke minuman juga.
Sepertinya mereka berniat memusnahkan semua orang di kota ini.
"Zombie itu sangat peka dengan suara, berhati-hatilah saat melangkah, karena saat aku berjuang buat ke tangga darurat, ada banyak zombie yang mengarah kepadaku," jelas Sodam saat dirinya meraih pintu tangga darurat dan segera mengunci pintu juga.
"Berarti zombienya memiliki ciri-ciri yang sama seperti di film?"
Sodam mengangguk saat mendengar pertanyaan Haruto barusan.
Mereka mendadak terdiam ketika mendengar suara langkah kaki dari depan pintu apartemen ini.
Bukannya kata temannya tidak ada zombie yang bisa berjalan kesini?
Haruto menoleh kearah Sodam dengan tatapan bertanya, namun di balas dengan gelengan oleh Sodam, dia juga gak tau.
"Sial, mereka gak boleh di biarkan bertambah banyak di lantai ini."
"Berniat menyingkirkan mereka?" tanya Sodam lalu melihat Haruto yang tersenyum menyeringai kearahnya.
Sodam lalu meraih pisau yang gak jauh darinya, baiklah, jika memang itu harus di lakukan, dia akan segera ikut melakukannya.
Haruto baru saja mau berjalan ke pintu apartemennya, namun jalannya langsung terhenti ketika ada tangan yang memeluknya dari belakang.
"Jangan tinggalkan aku disini," ucap Bahiyyih yang terbangun dan langsung keluar dari kamar, matanya malah melihat Haruto yang memegang pisau di tangannya berjalan keluar dari apartemen ini.
"Bukannya kamu bilang akan tanggung jawab, kenapa sekarang malah mau meninggalkanku."
Haruto menurunkan pisau di tangannya.
"Aku hanya ingin membunuh zombie yang berjalan di sekitar koridor lantai ini," balas Haruto yang malah merasakan tangan yang memeluknya itu tambah erat saja saat ini.
Sodam hanya memperhatikan, lucu aja melihat pasangan di dekatnya, gak ada perasaan apapun padahal, namun bisa bertingkah manis seperti ini.
Apa karena mereka akan menjadi orang tuanya ya nanti? Jadi ada aura tersendiri, entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
City of Chaos - Haruto × Bahiyyih
FanfictionDilanda oleh kekacauan kota akibat zombie tidak membuat Haruto dan Bahiyyih berjuang agar selamat dari serangan zombie. ©2022