5. Guard.

288 71 7
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Sepertinya kalian lupa book ini, jadi baca part sebelumnya dulu atau baca sekalian dari awal book ini, tq:)

***
Mereka akhirnya bisa beristirahat dengan tenang di gedung fakultas ini, kelihatannya juga sepi dan tidak ada zombie yang berkeliaran disini.

Kalaupun ada mungkin Haruto duluan yang akan menghabisi mereka.

"Tidur sini," suruh Haruto sambil menyuruh Bahiyyih agar segera tidur mengingat ini sudah tengah malam.

Sodam saja sudah tertidur dari tadi, mereka bakalan aman di ruangan ini, dia jamin mereka akan aman.

Lagipula dia kunci juga tadi, jadi gak bakalan ada yang bisa masuk, mau zombie ataupun manusia gak bakalan bisa masuk.

Kecuali ada yang mendobrak sih, tapi zombie tidak sepintar itu untuk melakukannya.

Bahiyyih memperhatikan lantai yang dingin itu, lalu dia menoleh ke Haruto.

"Kamu yakin menyuruhku tidur di lantai yang dingin begitu?" tanya Bahiyyih yang tampak angkuh walaupun dia aslinya memang penasaran.

Diakan sedang hamil dan selama ini dia selalu menghindari tidur di lantai, minimal kalau memang mau di lantai ada alas yang membuatnya tidak bersentuhan langsung dengan lantai.

Mengingat kata dokter jika dirinya tidak boleh tidur di lantai yang akan mengakibatkan cedera di kandungannya.

Haruto yang mendengar itu langsung mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Lalu tanpa Haruto sadari jika Bahiyyih tersenyum di belakangnya, apalagi ketika melihat Haruto yang ternyata membawa sebuah alas untuk dirinya tidur.

"Aku tentu saja tau, lagipula aku tidak akan menyuruhmu untuk langsung tidur di lantai," balasnya sambil menoleh kearah Bahiyyih yang sudah duduk di alas tersebut.

Sebelumnya bantal leher yang dia bawa tadi, dia jadikan untuk bantalnya saat ini, gak masalah ini sudah cukup nyaman.

Cukup nyaman untuk di situasi bertahan hidup seperti sekarang.

Ketika Bahiyyih sudah berbaring, Haruto juga ikutan berbaring membuat Bahiyyih hanya bisa diam.

Ya tentu saja tunangannya itu juga butuh istirahat, mengingat dia lebih banyak mengeluarkan energi untuk membunuh zombie-zombie di sekitar mereka tadi.

"Karena aku tidak mungkin bisa membawa bantal guling di situasi seperti sekarang, sementara ini kamu memelukku saja."

Bahiyyih masih saja diam saat mendengar itu.

Lalu dia kembali mendengar suara Haruto setelahnya.

"Aku tidak modus asal kamu mau tau."

"Aku tau, lagipula ini cukup, thanks," balas Bahiyyih yang menurut dengan ucapan Haruto, dia benar-benar memeluk cowok yang berbaring di sebelahnya itu.

Tidak baik untuknya tidur secara terlentang, maka dari itu dia tidur dengan posisi miring, biasanya dia tidur memeluk gulingnya.

Namun memeluk Haruto saat ini juga bukan hal yang buruk, malah ini nyaman.

Setelah mereka sekitar setengah jam hanya diam saja, Haruto bisa menyadari jika Bahiyyih sudah tertidur saat ini.

Sayangnya dia tidak bisa tidur, dia tidak terbiasa di peluk oleh seseorang seperti ini.

Bodoh memang, harusnya dia terbiasa karena yang memeluknya saat ini akan menjadi istrinya.

Tapi mau bagaimana lagi, mungkin dia memang akan membiasakan diri.

City of Chaos - Haruto × BahiyyihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang