4. Campus.

401 94 6
                                    

Hallo, ada yang menunggu book ini update?

***
Mereka bertiga di dalam mobil ini tau kalau mereka gak akan terus menerus di dalam mobil ini.

Apalagi setelah menemukan jalan lain, bukannya mereka akan lepas dari zombie, ternyata malah lebih banyak dari sebelumnya.

Haruto menghentikan mobilnya sambil melirik kearah Bahiyyih dan Sodam yang ikutan menatapnya.

"Aku tau, kamu pasti ingin kita keluar dari mobil ini, bukan?"

"Tebakanmu tepat," balas Haruto ketika mendengar pernyataan dari Bahiyyih barusan.

Bahiyyih juga sadar bahwa mereka gak akan bakalan terus berada di mobil ini.

Apalagi tujuan mereka tidak jelas sama sekali, mereka hanya berputar-putar di tengah kota yang sudah sangat hancur.

Sodam melirik kearah mobil Haruto yang berhenti di kampus mereka.

"Jangan bilang kita bakalan stay dulu di kampus?"

"Lagi-lagi tepat, kampus ini sangat luas, ada banyak tempat yang bisa dijadikan tempat persembunyian juga," balas Haruto sambil melirik kearah Bahiyyih yang sedang memegang dengan erat handphonenya.

Cewek itu ingin bicara dengan orang tuanya namun sayang sekali, mereka tidak mungkin menjebak orang tua mereka ke dalam wabah zombie yang ada di kota ini.

Haruto kembali memegang stirnya untuk membawa mobilnya masuk ke dalam kawasan kampus.

"Jangan bilang semuanya sudah menjadi zombie?"

"Kemungkinan besar hal itu bisa saja terjadi."

Bahiyyih tambah memegang erat handphonenya, nasib teman-temannya bagaimana.

"Tapi aneh tidak sih? Kok sepi sekali ya?" tanya Sodam dengan bingung ketika melihat kawasan kampus yang tampak sepi itu.

Zombie memang ada tapi tidak sebanyak yang ada di jalanan tengah kota.

"Bukankah bagus? Ini tempat yang aman untuk bersembunyi," jawab Haruto sambil menghentikan mobilnya ketika sampai ke gedung fakultasnya.

Sodam melirik kearah gedung fakultasnya, oh, ternyata temannya memilih gedung fakultas ini untuk dijadikan tempat bersembunyi untuk sementara waktu.

Bahiyyih memperhatikan Haruto yang membawa semua perlengkapannya.

"Hei, biar aku saja yang bawa," pinta Bahiyyih namun tidak di hiraukan sama sekali oleh Haruto.

"Dengar kata doktermu, kamu tidak boleh bawa yang berat-berat," balas Haruto dengan cepat membuat Bahiyyih kesal sendiri.

Ya, tapi masa dia jadi gak boleh bawa apapun.

Sodam hanya tertawa kecil, harusnya Bahiyyih bersyukur punya tunangan yang perhatian minta ampun seperti Haruto.

Cowok itu sebelumnya mana peduli sama sekali dengan siapapun, mau ada orang jatuh di hadapannya juga mungkin dia bakalan bodoamat dan berjalan pergi.

"Ayo jalan," ajak Sodam ketika melihat Bahiyyih yang masih saja diam di sana.

Cewek itu cuma bersunggut kesal sambil berjalan di sebelah Haruto yang sedang membawa semua tas yang isinya perlengkapan dia dan Bahiyyih.

Sebenarnya perlengkapannya itu gak banyak-banyak banget mengingat mereka itu baru tunangan jadi mereka tidak tinggal satu apartemen.

Walaupun ya sekarang cewek itu sedang hamil anaknya sih.

Kejadian di malam itu memang membuat kehidupan Haruto berubah drastis, apalagi ketika cewek di sebelahnya itu mendatanginya.

Bukan di tempat sepi tapi di tempat yang ramai, orang-orang berpikir sih Bahiyyih mau pendekatan sama Haruto.

City of Chaos - Haruto × BahiyyihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang