S12

15.3K 320 42
                                    


Aletta tidak berhenti untuk tersenyum memandangi Arthur yang sibuk dengan pianonya. Ia bertepuk tangan ketika Arthur selesai memainkan sebuah lagu.

Arthur menatapnya dan tersenyum. Laki - laki itu meraih wajahnya dan menciumnya. Ia membalas ciuman laki - laki itu dan mendekatkan tubuh mereka berdua.

Ciuman yang entah mengapa menjadi ciuman favoritnya sekarang.

Arthur menjauhkan tubuhnya dan menatapnya. Mengelus sebelah pipinya lembut. Tiba - tiba laki - laki itu tersenyum aneh membuatnya heran.

" Ayoo.." ucap Arthur sambil menarik tangannya lembut.

Ia mengikuti kemana langkah kaki laki - laki itu membawanya. Aletta mengernyitkan dahinya memandang sekeliling yang masih asing baginya. Sampai mereka berada di atas sebuah bukit.

" Kita mau apa disini ?"

Arthur menatapnya sambil tersenyum.

" Arthur !!!"

" Kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan.."

Aletta menatap laki - laki di depannya yang tengah sibuk mengambil sesuatu di dalam sebuah rumah kecil yang berada di sana.

Ia terbelalak ketika ia tahu akan di bawa melakukan apa.

" Arthur !!"

" Iya ?"

" Kamu gak lagi bercanda kan ?"

Senyum laki - laki itu semakin lebar membuatnya melotot menatap laki - laki itu. Arthur malah tertawa keras menyadari ketakutannya.

" Takut ?"

Ia berdecak kesal.

" Tenang aja, selain aku tau segalanya aku juga bisa apa saja. Lagipula aku punya lisense untuk menerbangkang benda ini."

Aletta menatap Arthur penuh keraguan. Arthur mendekatinya dan meraih kedua sisi wajahnya.

" Kamu percaya kan sama aku ?"

Aletta menatap mata laki - laki itu yang balas menatapnya penuh keyakinan. Ia mengangguk.

Arthur tersenyum dan mencium keningnya. Laki - laki itu menyiapkan semua perlengkapan untuk mereka terbang.

Arthur memakaikan seat harness mirip seperti ransel yang akan jadi tempat ia duduk nanti. Setelah memastikan semua lengkap dan aman. Arthur menatapnya dan memakaikannya helm.

" Are you ready hun ?"

" Kalo aku bilang gak, kita gak jadi kan ?"

Arthur terkekeh.

" You are the bravest woman, I have ever met.... "

Aletta hanya memutar bola matanya malas. Mereka sudah bersiap.

" Let's go !! "

Arthur mendorongnya pelan untuk berjalan ke depan, Aletta mencengkram tali harnessnya kuat.

" ARRRTTHHHUUUURRRR !!!!!!" teriaknya keras ketika mereka  berhasil untuk melayang di udara. Ia tidak berani membuka matanya.

" Hun, open your eyes... Ini indah..."

Aletta menggeleng.

" Kalo kamu gak buka mata, aku gak akan turunin kamu !"

" Kenapa kamu jadi ancam aku ?"

" Aku gak ancam kamu ?"

" Kamu tadi bilang gak akan turunin aku, kalo aku gak buka mata !!!" Jeritnya kesal.

SlutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang