Permulaan -1

54 13 6
                                    

Jangan berhenti dulu di chap 1 ya, coba baca part yang lain dulu, honestly aku juga merasa chap 1 radak cringe

Sambil dengerin playlist di bio akuu biar feelnya lebih dapet

Sambil dengerin playlist di bio akuu biar feelnya lebih dapet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________
Happy reading

Pada siang hari yang sangat cerah sekumpulan remaja sedang berkumpul memainkan sebuah game mobile yaitu minecraft.

"Gimana ya, kalo kita masuk ke dunia fantasi kaya Minecraft ini?" tanya Jie

"Seru sih pasti, tapi yakin lah mending hidup normal dibumi kek sekarang aja" Jaeson menjawab.

"Bener... bayangin kamu masuk ke dunia minecraft ketemu zombie, creeper, skeleton dan monster lainnya. Apa ga ketar ketir kamu Ji" saut Zeno

"Ya kita tau si.. kalo kamu uda terbiasa sama makhluk astral, kelakuanmu kan diluar nalar. Kalo disini kan paling kamu ngobrolnya sama mba kunti, mas poci, atau ga dek tuyul yang ga nyerang kamu, kalo di minecraft Zombie, Creeper, Skeleton baru 1 menit disana paling auto died" Cale ikut nimbrung.

"Hehe iya juga" Jie meringis karena ucapan Cale yang menujleb hatinya.

mereka terlalu asik membahas berbagai kemungkinan jika benar-benar bisa masuk ke dunia minecraft hingga tak sadar pancaran cahaya senja mulai temaram, dan matahari mulai bertukar peran dengan bulan.

"Eh udah malem aja nih, aku pulang dulu ya mama pasti dah marah marah ini" pamit Juna.

"Pulang gih Jun tante angel kalo dah ngamuk behh ngeri" balas Zeno sambil terkekeh menampilkan eye smilenya.

"Mending kita semua pulang juga, jangan lupa prepare buat camping" titah jaeson

Juna pov

Akhirnya kami semua pun pulang kerumah, yaa seperti dugaanku mama telah menunggu didepan pintu sambil berkacak pinggang.

"Bagusss. Katanya pulang jam 3 tapi magrib baru pulang, besok besok ga mama bolehin main lagi tau rasa" omel Mama.

"Maap ma tadi seru banget soalnya, mama jangan marah marah dong nanti cantiknya ilang lohhh hehe" bela ku

"Adehh ada ada aja kamu, sana buruan mandi terus turun ikut makan!" titah mama.

Akupun segera pergi ke kamar untuk mandi.

Ketika aku akan keluar kamar, Tiba-tiba buku diary pemberian oma bercahaya. Saat ingin aku dekati, cahaya dari buku itu tiba-tiba redup dengan sendirinya, aku mencoba membuka buku itu tetapi isinya masih tetap kosong seperti baru, ketika ingin membuka halaman selanjutnya mamaku sudah berteriak dari lantai satu

"JUN!! cepet turun, kasian ni papa sama abangmu laper" teriak mama

sangat menggeleggar teriakan mamaku, padahal jarak kamar dan ruang makanku cukup jauh. tak ingin membuat nyonya rumah semakin murka aku segera menutup buku itu dan bergegas turun ke ruang makan, tampak dimeja makan telah ada mama, papa dan abangku yang baru pulang kerja.

"Malem all, maap injun jadi bikin kalian nunggu hehe" sapa ku

"malem Njun" jawab semua

Kamipun makan malam dengan khidmat, dengan menu kesukaanku yaitu semua masakan mama, setelah makan kami berkumpul di ruang keluarga dan berbincang bincang ringan.

"Gimana sekolahmu njun " tanya bang Mahen

"Ya gitu gitu aja bang ga ada yang seru, paling ya cuma main sama Jie, Cale, Zeno, sama Jaeson" jawabku.

"Jaeson? Anaknya om yuda? Abang mu itu Njun, panggilnya pake Mas atau abang" tegur Mama.

"Dulu sempet panggil jae pake Mas. Tapi Njun di geplak, katanya geli, ya udah panggil Jae aja" jawabku.

teringat dengan buku diary ku tadi akupun menceritakannya pada mereka

"Eh tadi kan Njun habis mandi, terus Njun liat di meja belajar, masa buku diary yang dikasih oma kemarin bersinar" ceritaku

"Yang bener kamu Jun, paling cuma refleksi cahaya" mama tak percaya

"Tapi bukunya itu ke buka sendiri Ma.. padahalkan kemarin masi ke segel kan?" bela ku

"Terus terjadi apa Njun" tanya Papa penasaran

"Tadi waktu ku deketin cahayanya tiba-tiba redup sendiri, bukunya juga langsung nutup, ku buka lagi tetep kosong" Kataku

"Bukunya ke segel lagi ga?" Tanya Mama

"Anehnya iya.. setelah bukunya itu tertutup segelnya juga balik lagi"

"Mungkin kamu halusinasi Njun, jangan kebanyakan main minikrep jadi aneh kan matamu, hahaha" ledek bang Marvel

"Dari pada abang mainnya game hewan, kalah mulu lagi" balas ledekku

"Game hewan apa apaan itu Mobile Legend namanya, aku losetreak mulu mah gara gara timnya ampas huuuh" bang Marvel merajuk

"Iyalah game hewan tiap main abang aja selalu ngabsen penghuni kebun binatang" lanjutku

"Udah udah, dah malem ayo kita tidur biar besok bisa bangun tepat waktu Injun besok mau campingkan?" lerai papa, kamipun pergi kekamar masing masing dan tidur

Keesokan harinya lagi lagi setelah mandi buku itu kembali bersinar sangat terang dan melayang mendekati ku, aku yang ketakutan terus mencoba mundur hingga terduduk ke kasur, buku itu berada dipangkuanku tiba tiba terbuka sendiri dan berhenti di halaman ke seratus yang kusangka kosong namun ternyata muncul tulisan

Ես կուղղորդեմ քեզ, տար ինձ ուր գնաս!!

(aku akan memandumu, bawa aku kemanapun kamu pergi)

"Bahasa apa ini, aneh sekali, tapi lebih aneh karena aku bisa membacanya" aku meringis.

Aku mengikuti apa yang tertulis dibuku itu, untuk membawanya bersamaku.

See u at the next chap bub
Drop kritik n saran di kolom komentar ya, tolong menggunakan bahasa yang santun, hati mungiel ku mudah terluka

Enggal Amerta- On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang