2. Sosok yang ingin dilupakan

78 14 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

" Mas bangun , udah subuh "

Bian mengguncang bahu Gio dengan agak keras . Namun laki-laki pemilik mata bulat berwarna coklat terang itu tidak bergeming sedikitpun .

Bian mulai kewalahan . Pasalnya membangunkan gio disaat subuh itu bagaikan melaksanakan misi penting negara .

Selama ini Bian memang belum pernah berhasil membuat laki-laki itu bangun pagi . Sekali dua kali Bian masih membiarkan . Namun ini sudah hari ke 7 semenjak mereka menikah . Bagaimana mungkin seorang kepala keluarga masih tertidur damai disaat Adzan penanda waktu sholat  sudah mulai berkumandang .

" Mas Gio , bangun dulu mas udah adzan subuh loh !! "

Bian mulai menaikkan nada sambil menepuk pipi Gio dengan lembut . Tentu saja bian tidak boleh kasar pada suaminya sendiri , jalan surganya saat ini sudah berpindah pada sang suami .

" Mas !! "

" Eunghhh apasih ??? Orang lagi ngantuk juga malah direcokin "

Suara serak Gio sedikit mengobati jerih payah Bian . Namun bian menghela nafas semakin berat saat Gio semakin menaikkan selimut , untuk menutupi seluruh tubuhnya .

" Mas ayo bangun , nanti keburu adzannya selesai , ayo sholat subuh "

Bian menarik selimut yang Gio pakai membuat laki-laki itu berdecak sebal sambil mengusap kasar wajahnya .

" Apalagi sih bi , kamu hobi banget ganggu orang lagi tidur , aku ngantuk nih baru tidur 2 jam "

" Tidurnya dilanjut nanti , sekarang sholat dulu "

" Ya kan sholatnya juga bisa nanti "

" Mas gio , sholat itu hukumnya wajib dan harus lebih diutamakan dari pada urusan dunia yang lain "

Cinta Semanis KurmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang