HAPPY READING.....
"Sutss Tera" Ujar Denise berbisik kepada Tera. Tera yang sedang menyembunyikan wajahnya di balik buku berdehem.
"Kamu kenapa jarang nongkrong bareng?" Tanya Denise penasaran. Memang akhir akhir ini Tera jarang mengumpul dengan ketiga sahabatnya itu.
Tera menghela nafas kasar lalu perlahan menurunkan buku yang menutupi wajahnya. Ia menatap Denise malas. "Gak tau. Males aja buat keluar" jawab Tera lemas. Denise mengangguk setelah tau alasan Tera jarang berkumpul dengan mereka.
"Gurunya gak bakalan dateng deh kayanya" ujar Junkyu yang barusaja masuk kedalam kelas setelah pulang dari kamar mandi. Ia duduk di kursinya yang berada di depan meja Tera.
"Kata siapa?" Tanya Denise. Pasalnya guru mata pelajaran hari ini berjanji akan mengadakan ulangan harian.
"Nebak aja" jawab Junkyu santai sambil terkekeh.
Ini jam pelajaran Terakhir. Sepertinya benar apa yang di katakan oleh Junkyu tadi, pasalnya ini sudah lebih dari 30 menit tapi guru itu belum juga datang. Semua murid yang ada di kelas itu merasa senang karena ulangan mereka sepertinya akan di tunda. Jujur saja mereka belum siap untuk ulangan hari ini. Tapi di sekolah itu hanya kelas mereka yang belum ulangan harian, kelas yang lainnya sudah selesai.
Junkyu meletakan buku yang sedang ia baca ke atas meja. Ia menghela nafas kasar lalu mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Ia kembali menghela nafas lalu beranjak dari tempat duduknya. Kedua gadis yang ada di depannya menoleh ke arah Junkyu yang mulai melangkahkan kakinya dari sana.
"Mau kemana?" Tanya Tera penasaran.
Junkyu memberhentikan langkah kakinya lalu berbalik secara berlahan "Eumm mau ke kamar mandi" jawab Junkyu gugup.
"Ke kamar mandi lagih?" Tanya Denise. Pasalnya laki-laki itu baru saja kembali benerapa menit yang lalu, dan sekarang dia akan pergi lagi ke kamar mandi. Junkyu hanya tersenyum kaku sambil menggaruk tengkuk kepalanya tidak gatal.
Denise dan Tera hanya mengangguk, percaya apa yang di katakan oleh Junkyu. Tapi sebenarnya Tera sedikit ragu atas tingkah Junkyu saat di tanya akan kemana. Ia melihat dari ekspresi wajahnya yang seperti gelisah. Tapi ia harus percaya Junkyu tidak sedang menyembunyikan apa-apa dari dirinya.
Junkyu berjalan keluar dari ruangan kelas. Menyusuri lorong atas lalu turun menuruni anak tangga. Sepertinya laki-laki itu berjalan tanpa tujuan, ia bingung akan kemana lantaran petasaannya campur aduk saat ini. Entahlah apa yang sedang ia pikirkan, tapi ia benar benar cemas dengan perasaannya. Junkyu sudah hampir mengelilingi lorong kelas, dan ia masih tetap tidak tahu tujuannya sekarang akan kemana.
Mungkin sekarang yang kedua balikannya ia hampir mengelilingi halaman sekolah, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi belakang sekolah. Di kamar mandipun Junkyu hanya terdiam di luar ruangan sambil melihat halaman belakang sekolah.
Sudah hampir 25 menit Junkyu pergi dari kelas. Rasanya gadis itu sekarang sedikit cemas kepada Junkyu. Ia tidak pernah melihat Junkyu dengan raut wajah cemas seperti tadi. Gadis itu bingung, apakah ia harus menyusul Junkyu ke kamar mandi? Tapi kamar mandi laki-laki dan perempuat berbeda kawasan. Pada akhirnya gadis itu tidak menyusul Junkyu, ia memilih untuk berdiam diri di kelas.
Junkyu yang sedang duduk di kursi luar kamar mandi seketika lamunannya buyar ketika melihat seseorang berjalan dari arah gudang. Ia memicingkan matanya, mencoba meneliti wajah sosok itu.