05. Tepat Seperti Rencana?

0 0 0
                                    

HAPPY READING.....


Di ruangan terdapat 2 orang laki-laki. Mereka sedang membahas tentang pekerjaan yang di berikan oleh atasannya. Sebenarnya mereka sudah lelah dengan tugas-tugas yang di barikan kepada mereka. Pasalnya tugas-tugas yang di berikan kepada mereka dari dulu terus-menerus tentang anak itu.

Mereka terus membaca beberapa buku untuk mencari sosok dari anak itu. Mereka juga sedikit tidak mengerti dengan atasannya yang terus menerus menugaskan mereka untuk mencari keberadaan anak itu.

"Aku sudah lelah" ujar laki-laki berambut coklat itu sambil menyandarkan tubuhnya.

"Kau pikir kau saja yang lelah? Saya juga lelah. Jika ini tidak terlalu penting mungkin saya akan meninggalkan tugas-tugas ini" protes laki-laki berambut hitam itu.

"Aku akan pergi ke bawah sebentar" ujar laki-laki berambut coklat itu sambil beranjak dari duduknya.

"Mau apa kau kebawah?" Tanya yang lebih tua sambil menatap tajam laki-laki yang lebih muda.

"Kau tidak haus? Sudah hampir 2 jam setengah kita beruda membaca buku ini" ujar yang lebih muda.

Benar sejak beberapa jam yang lalu mereka sudah berada di ruangan itu untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Berpikir juga harus membutuhkan air, agar pikiran mereka lebih jernih.

"Baiklah cepat" ujar laki-laki berambut hitam itu memperbolehkan saudaranya pergi untuk mengambil air.

Ia berjalan keluar ruangan untuk pergi ke bawah mengambil air. Sebenarnya ia sangat malas untuk menuruni tangga. Tapi, apa boleh buat dari pada dirinya kehausan nantinya. Itupun ia sedang mencari alasan untuk pergi sejenak dari ruangan yang setiap hari dirinya berada di sana. Sumpek juga jika lama-lama berada di ruangan itu, pikirnya.

"Tugas-tugas ini tidak akan selesai jika hanya 2 orang yang mengerjakannya" gerutu laki-laki itu sambil menuangkan air kedalam gelas.

"Izinkan aku beristirahan sebentar saja. Kau pikir duduk di ruangan itu berjam-jam tidak lelah? Punggungku pegal..." kaluh dirinya saat akan kembali ke ruangan atas.

"Siapapun tolong punggungku yang sudah pegal ini" ujarnya gemas sambil menaiki tangga dengan kaki yang dihentak-henyakkan.

••••••••••

Seseorang perlaham membuka pintu ruangan. Perasaannya sedikit ragu, tapi mau bagaimana lagi ia harus melakukan itu. Laki-laki itu berdiri di depan ranjang sebelum ia menidurkan dirinya di sana.

Gadis itu menggeliat, ia merubah posisi tidurnya dengan menghadap ke kiri. Gadis itu sedikit tersadar saat ia merasakan ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya. Ia membuka matanya perlahan, dan betapa terkejutnya gadis itu saat melihat sesosok laki-laki yang entah kapan berada di sampingnya. Dengan spontan gadis itu mendorong sosok laki-laki yang tertidur di sebelahnya hingga terjatuh.

"Kak Yuta?!"

Tera benar-benar terkejut saat tahu itu adalah Yuta. Iya, Yuta tidur di kamar Tera dari 15 menit yang lalu setelah ia kembali dari lantai bawah untuk tidur. Sayangnya ia tidak bisa tidur di kamar itu, jadi ia memutuskan pergi ke kamar Tera untuk tidur di sana.

Sebenarnya tadi Yuta akan membangunkan Tera dan menyuruhnya menukar kamar dengannya, tapi Yuta merasa kasihan dengan gadis itu, yuta merasa tidak enak jika harus membangunkannya, Tera sudah tertidur pulas kasihan jika di ganggu, alhasil Yuta ikut tidur bersama gadis itu.

"Aduh" ringis Yuta saat ia terjatuh ke lantai karena di dorong oleh Tera.

"Kak Yuta kenapa ada di sini? Kak Yuta gak lakuin macem-macem kan sama aku?" Introgasi Tera. Gadis itu benar-benar panik saat Yuta tadi memeluknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Red MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang