007: menangkap dedenne

80 15 3
                                    

¸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¸.*☆*¸ нαρρy яєα∂ıηg яєα∂єя-cнαη! .*♡*.¸
━━━━━━━༺۵༻━━━━━━━

Kalo boleh jujur, ini semua berkesampingan dengan rencanaku. Awalnya aku ingin menyuruh Riifia untuk mencari Pikachu ketika Satoshi sadar bahwa partnernya itu hilang, tapi ternyata Riifia ikut hilang juga.

Aku tidak tau lubang apa yang dimasuki mereka, dan ke mana arah keluar lubangnya. Yang kutahu, saat mereka keluar, mereka bertemu dengan Tim Roket, bertempur, lalu hanyut, kemudian Yayakoma berhasil menemukan mereka.

"Tidak ada." Suara Satoshi menggelitik telinga. Karena dia berada persis di belakang, dadanya jadi sedikit menempel padaku.

Helai bajuku yang digenggam olehnya tambah erat, seakan ia menyalurkan rasa gelisah dan khawatir ke sana. Lantas aku memegang salah satu tangan Satoshi di pinggang, mengusap-usap tangan itu lembut. "Tenang saja. Percaya pada mereka." Aku berkata.

Meski mataku tidak melihatnya, Satoshi mengangguk. Dia beralih dari kain baju menjadi tanganku yang digenggam, membuat kami berpegangan tangan. Aku juga merasa bahwa dia semakin menempel kepadaku, membenamkan wajahnya ke tengkuk leherku.

Serius... KENAPA DIA JADI MANJA BEGINI??? BUKANNYA IKUT NYARI MALAH SEMBUNYI DI LEHER??? LEHER GUEE?? GELI ANYINGGGGGGG

Napasnya yang berada persis di leher membuatku geli. Jadi aku mencoba untuk menahan napas sekaligus rasa panas di kedua pipiku. Aku segera celingak-celinguk berupaya melihat jejak Riifia, Pikachu, serta Dedenne. Sekalian mengalihkan perhatian.

Sungai dan tumpukan bebatuan yang samar-samar kuingat dari anime berhasil kutemukan. "Ketemu. Jejak mereka," ucapku.

"Mana?!" Satoshi langsung mengangkat kepalanya dari tengkuk leherku. Ia ikut melihat tempat di mana aku lihat, tapi kayaknya dia nggak paham. "Di mana? Aku tidak melihatnya."

"Sabar. Kalau kita mengikuti arus sungai ini, dapat dipastikan kita akan bertemu mereka," ujarku, dan Tropius segera mengikuti saranku.

Mungkin kurang dari 10 menit, kami sudah melihat tiga siluet pokemon dari kejauhan. Semakin dekat, semakin jelas tiga pokemon tersebut. "PIKACHU!" Teriak Satoshi, membuat telingaku sakit.

Sontak Pikachu menoleh ke belakang. Selain Pikachu, pokemon kesayanganku, Riifia, serta Dedenne ikut menoleh. Pikachu dan Riifia merasa senang melihat kami terbang (berkat Tropius) sedang menuju mereka. Ternyata Yayakoma juga sudah menemukan Pikachu dan kawan-kawan seperti di animenya.

"Yako! Yako! Yako!" Pekik Yayakoma seraya muter-muter di udara. Memberi sinyal kepada Shitoron serta Yurika.

Setelah Tropius mendarat, Satoshi langsung turun lalu memeluk Pikachu yang juga melompat ke arahnya. Aku tersenyum melihat mereka berpelukan seperti sudah berpisah sangat lama, sebelum akhirnya berterimakasih sambil menyimpan Tropius ke dalam pokeball lagi.

𝗦𝗘𝗜𝗞𝗞𝗔𝗜𝗟𝗨 : ̗̀➛ Pokemon XYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang