Kami mulai memasuki jalan tikus ke Miare Gym yang diberitahu oleh Shitoron. Tempatnya itu berada di sekitar ranah belakang menara Prims. Pikachu memotong pintu besi ke jalan tikus dengan iron tail supaya kita bisa masuk.
Kami tiarap agar bisa memasuki jalan tikus ini. "Ikuti aku," titah Shitoron kepada kami.
Lelaki itu masuk pertama. Disusul oleh Satoshi, Serena, Yurika, kemudian aku.
"Hati-hati." Satoshi berujar demikian ketika aku hendak keluar dari jalan tikus tersebut. Dia pula mengulurkan tangan kepadaku, yang kuterima dengan senang hati.
"Tinggal sedikit lagi kita sampai ke medan perang tempat Citroid berada. Ayo berjuang!" Ucap Shitoron memberikan semangat.
Tiba-tiba sebuah seruan pokemon yang familiar terdengar. Sontak kami semua menoleh ke sumber suara, dan mendapati pokemon terbang berbentuk bulat besi serta mirip magnet di kedua sisi tubuhnya berjalan mendekat. "Itu Coil!" Ucap Satoshi mengetahu nama pokemon itu.
"Itu pokemonku," kata Shitoron. Dia lalu mengambil langkah pendek ke depan dengan kedua lengannya direntangkan ke atas; melambai-lambai. "Coil, ini aku!"
Coil tampaknya mengenal Shitoron. Dia menyapa ramah cowok pirang tersebut. Tapi seakan dikendalikan, satu detik kemudian Coil malah bertindak menyerang kami. Lantas kami berlari menghindari serangan listriknya.
"Coil, kumohon hentikan!" Seru Shitoron di sela-sela lari, sayangnya pokemon besi itu tidak mendengarkan.
"Kenapa dia menyerang kita? Dia pokemonmu kan, Shitoron?" Tanya Satoshi.
"Saat ini, Citroid adalah pemilik tempat ini, jadi kurasa dia mendapat perintah untuk menyingkirkan penyusup!" Jawab Shitoron.
"Tidak mungkin!" Pekik Serena.
"Shitoron, boleh aku melawannya?" Ujar Satoshi.
"Kita tidak punya pilihan lain!" Tanggap Shitoron.
Mendengar jawaban Shitoron, Satoshi segera berhenti dari larinya. Dia dengan berani menghadap Coil sambil mengeluarkan Keromatsu dari dalam pokeball di kala aku dan yang lain terus berlari.
Tapi sayang jalan kami juga dihadang oleh bentuk evolusi dari Coil, yaitu Rarecoil. Pokemon sama seperti Coil, tapi dia nambah kepala dan magnet di sisi tubuhnya.
"Satoshi, ada satu lagi di sini!" Seru Yurika.
"Ini juga salah satu pokemonku!" Ucap Shitoron.
Ketika aku lihat Rarecoil hendak menyerang (aku sangat yakin serangannya adalah suara yang berisik banget mirip kayak teriakan kelelawar), bergegas 'ku mengambil pokeball dari saku tas dan mengeluarkannya.