BAB 5

2 2 0
                                    

INDAH NYA PACARAN SESUDAH MENIKAH

Pov Dewo

Aku memang sangat marah dengan apa yang sudah rendy lakukan pada romi.

Tapi aku tidak menyangka mas Herman bisa melakukan hal ini kepada Rendy anak sulung mas Herman.

Ya mas Herman memang orang yang sangat emosional.
Dari dulu sampai sekarang hal yang paling tidak bisa di ubah mas Herman, yaitu emosi nya.

Semarah-marah nya aku pada Rendy.
Aku tidak ada niat untuk membuat Rendy babak belur.
Seperti yang dilakukan mas Herman.

Aku kasian juga melihat Rendy yang sudah tidak berdaya.
Setelah mas Herman agak tenang aku berusaha membangun kan Rendy.
Niat ingin membawa Rendy ke kamar nya.

"Dewo!" teriak mas Herman padaku.

Aku pun terkejut.

"Biarin aja anak kurang ajar itu.
Kamu gak perlu menolong dia." ujar mas Herman dengan nada tinggi.

"Tapi mas,"

"Dewo kalau aku sudah katakan biarkan.
Ya biarkan." mas Herman memotong pembicaraan ku.

Aku tak ingin membuat mas Herman makin emosi.
Lalu ku ajak mas Herman ke kamar nya.
Ku suruh bik Imah mengantar segelas air untuk mas herman.

"Ini tuan minum nya." bik Imah menyodorkan segelas air pada ku.

"Terima kasih bik."

Ku sodorkan air itu ke hadapan mas Herman.

"Minum dulu mas."

" Ya," kata mas Herman.

*****

Pov Rendy

Dengan badan yang lemah, aku coba untuk beranjak dari tempat dimana papa memukuli ku.

"Ahhhggg," rintih ku merasakan pedih pada luka luka yang ada di tubuh ku.

Aku berpikir akan menjelaskan lagi kepada papa.
Aku memang salah.
Tapi papa juga harus mendengarkan penjelasan ku.
Pikirku dalam hati.

Aku pun masuk ber jalan pelan pelan, sambil menahan sakit pada seluruh tubuh ku menuju kamar papa.

"Pa," panggil ku dari depan pintu kamar papa.

"Rendy, sebaikan kamu istirahat saja dulu.
Nanti om suruh bibik obati luka kamu." kata om Dewo yang kasihan kepada ku.

Ya om Dewo memang om yang baik.
Dia menganggap aku dan Ramon sama serperti Romi dan Dicky.

"Gak om, Rendy harus ngomong sama papa." kata ku kepada om Dewo yang hendak mengantarkan ku ke kamar ku.

"Apa lagi yang mau kamu katakan." teriak papa.
Seperti nya papa mulai emosi lagi

"Pa, Rendy memang bersalah.Tapi sumpah semua kejadian itu kecelakaan pa. Rendy gak mungkin melakukan hal itu pa. Rendy itu sayang sama Romi." ku coba menjelas kan kepada papa.

Papa yang tersenyum sinis melihat ku.

"Emm, jadi maksud kamu Romi yang ingin membunuhmu, begitu?" sambil berjalan mendekati aku

"Gak, Pa. Bukan itu maksud ku."

"Lalu apa maksud kamu sebenarnya?" teriak papa memotong pembicaraanku.

"Kamu tau apa yang sekarang terjadi kepada Romi akibat ulah kamu," tambah papa yang terus memojokan aku.

"Papa tau Romi bagaimana, dan papa juga tau kamu bagaimana," lanjut papa.

INDAH NYA PACARAN SESUDAH MENIKAH❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang