BAB 9

3 2 0
                                    

INDAH NYA PACARAN SESUDAH MENIKAH

pov Rendy

Aku sebenarnya tidak ingin selalu membuat Putri susah. Tapi mau bagaimana lagi, keadaanku masih seperti ini.
Tapi aku berjanji kalau Aku sudah dapat pekerjaan Aku akan bayar semuanya. Karna sebelum nya pun Aku sering membantu Putri dalam masalah keuangannya.

Tapi gak tau kenapa akhir - akhir ini Putri sangat perhitungan padaku. Padahal biasanya Putri tidak begitu.

Apa lagi malam ini Aku sangat kesal dibuatnya. Padahal Putri baru saja menerima gaji. Tapi pada saat Aku minta uang Putri hanya memberiku 50 ribu. Jelas itu gak akan cukup, belum lagi paketku yang sudah habis, makanku, belum lagi minyak motorku.

Karna putri tidak mau memberi lebih, ya sudah aku ambil saja uang dalam dompetnya sewaktu Putri lagi mandi dan Aku pun langsung pergi.

Aku hidupkan motorku dan langsung pergi kekafe nyusul teman - teman yang laennya.

Tak terasa jam sudah menunjukan keangka 12. Tapi Aku malas sekali pulang kekost. Jadi Aku putuskan untuk menginap dikost Denni yang kebetulan teman kost nya lagi pulang kampung.

"Aduh males banget ni mau balik! "

"Ya udah kita begadang aja Ren disini sampai pagi. " kata Tio.

"Ya jangan gitu juga lah bro. " sahutku.
"Maksudku Aku nginap ditempat kalian ya? " lanjutku.

"Ya udah dikostku aja!
Kebetulan si Teddy kan lagi pulkam.
Jadi aku sendirian. " seru Denni.

"Ok. Thanks ya Den. "

"Sama- sama Ren. "

Jam pun menunjukan angka 1 dini hari.
Akhirnya kami pun bubar.
Dan Aku pulang kekost Denny.

****

Keesokan harinya seperti biasa Putri berangkat kerja. Rendy tidak pulang.
Putri sama sekali tidak memperdulikannya.
Putri pun berangkat kerja tanpa menelvon Rendy.

Sesampai ditempat kerja.

"Put! " Dewi memanggil Putri

"Kenapa Wik? "

"Entar temeni ke ATM ya? "

"Boleh! Sekalian Aku mau transfer uang juga kekampung! " kata Putri.

"Ya udah, nanti aja jam makan siang ya Put. "

"Ok. "

Mereka pun kembali bekerja.
Tiba jam makan siank. Mereka pun pergi ke ATM.
Kebetulan ada tiga ATM, jadi mereka bisa masuk dengan waktu yang bersamaan, tidak perlu ngantri.

"Lho? Uangku mana? " teriak Putri yang kaget melihat dompet nya.

"Kenapa Put? " tanya Dewi

"Wik kemaren Aku udah sisihin uang buat Aku kirim kekampung. Tapi uang nya kok gak ada ya? " Putri bingung.

"Coba periksa lagi Put, mana tau keselip! " sahut Dewi.

"Gak ada Wik! " tegas putri.
"Lihat ni, gak ad kan? " Putri menunjukan dompetnya kepada Dewi.

"Lo, kok bisa gak ada Put? Coba kamu ingat-ingat lagi, mana tau udah kamu pakai tapi kamu lupa Put. " kata Dewi.

Putri berdiam mengingat apa - apa saja yang dia beli kemaren.

"Pulang kerja Aku langsung pulang Wik.
Belum ada beli apa-apa. " sahut Putri

Lalu Putri teringat Rendy malam itu minta uang, tapi gak mau dikasih 50 ribu.
Lalu pergi gak pamitan.

"Keterlaluan! " ucap putri setelah mengingat semuanya.

"Siapa Put? " tanya Dewi.

"Bukan siapa-siapa Wik! " kata Putri tak ingin menceritakan keburukan kekasihnya itu.

"Terus giman Put? " tanya Dewi.

"Ya udah lah gak papa Wik. " sahut Putri lemas.

Setelah itu mereka pun kembali ketempat kerja.
Tiba saat nya pulang.
Putri bergegas pulang kekost, ingin cepat-cepat bertemu Rendy dan menanyakan semua nya.

Sesampai dikost ternyata Rendy tidak ada.

"Tega banget si Rendy. Udah ambil uang gak pulang - pulang pula. " gumam Putri sambil masuk kedalam kamar.

Lalu Putri bergegas membersihkan diri.
Setelah selesai Putri segera menelvon Rendy.
Tapi belum saja meraih handphone, handphone itu sudah bunyi.

"Ting. " dering handphone Putri.

Ternyata Fajar adik Putri.

"( Hallo assalamu'alaiku Mbak. )"

"Walaikumsalam.
Gimana kabarnya Jar? "

"(Allhamdulilah Mbak sehat! Mbak gimana kabarnya? ) "

"Allhamdulilah sehat juga Jar! "

"( Mbak ini Ibu mau ngomong sama Mbak. ) "

"Oh iya! Mana ibu? "

"( Assalamu'alaiku Put. ) "

"Walaikumsalam Bu. Ibu sehat kan? "

"( Allhamdulilah sehat nak. Kamu sehat kan Put? ) "

"Allhamdulilah sehat Bu! "

"( Putri apa kamu udah kirim uang nya mak?) " Tanya Ibu tanpa basa basi lagi

Ya Putri memang tiap bulan mengirim uang kekampung, untuk membantu biaya sekolah adiknya.

"Em! " Putri bingung.

"( Hallo Put. ) "

"Ya Bu. "

"( Kenapa diam nak. ) "

"Bu, sepertinya Putri bulan ini gak bisa ngirim Bu.
Kebetulan kebutuhan Putri lagi banyak Bu bulan lalu.
Tapi insyaAllah bulan depan Putri kirim lebih Bu. " jelas Putri dengan nada lembut.

"( Oh. Ya gak papa nak.
Kalau memang keperluan kamu lagi banyak. Nanti biar Ibu coba minta bantu Abang kamu saja. ) " kata Ibu.

"Maaf ya Bu, bulan ini Putri gak bisa bantu ibu. "

"( Ya gak papa nak.
Ya sudah kamu jaga kesehatan ya nak.
Ibu dan Bapak pun sehat kok disini. ) "

"Ya Bu. "

Telvon pun berakhir. Putri pun langsung menelvon Rendy.

"Hallo Ren."

"Ya Put, Kenapa? "

"Kenapa-kenapa! Pulang kamu sekarang. " sahut Putri kesal.

"Emang nya ada apa? " jawab Rendy santai.

"Pokok nya pulang sekarang. Aku tunggu dikost. " Putri mematikan telvon nya.

Rendy pun langsung pulang kekost.
Tapi ditengah jalan Rendy melihat Siska sedang menunggu angkutan umum.

"Lo Siska," Rendy berhenti menghampiri Siska.

" Rendy, kok bisa disini?" tanya Siska

"Ya Aku abis dari kost Denny. Kamu mau kemana emang nya? Tunggu siapa? " tanya Rendy

"Aku mau ke kost temen, didaerah Sudirman! " sahut Siska.

"Ya udah bareng Aku aja. Aku kan lewat Sudirman juga. " tawar Rendy pada Siska.

"Gak ngerepotin kamu nanti Ren. "

"Gak lah, kan searah. Ya udah yuk naik. " ajak Rendy.

Siska pun naik. Dan disepanjang perjalanan mereka banyak cerita - cerita.
Bahkan Rendy juga menceritakan tentang masalah nya pada keluarganya. Juga tentang kehidupannya yang nganggur sekarang.

"Kamu yang sabar ya Ren. " kata Siska.
"Kalau kamu mau Aku bisa bantu kamu kerja dibengkel Om Aku.
Giman kamu mau? " Siska berusaha membantu Rendy.

"Ya ampun mau banget lah Sis. " Sahut Rendy senang.

"Ya udah besok kita ketemu diDeliciuse Cafe ya. " ajak Siska

"Ok. "

Siska pun sampai ditujuan nya.
Setelah itu Rendy langsung pulang kekost Putri.

INDAH NYA PACARAN SESUDAH MENIKAH❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang