BAB 8

2 2 0
                                    

INDAH NYA PACARAN SESUDAH MENIKAH

pov Putri

Aku sebenar nya tidak mempermasalahkan apa pekerjaan Rendy.
Biar pun di doorsemer sebenarnya lumayan juga.
Sampai dapat yang baru.

Tapi bagaiman lagi Rendy tidak mau.
Ya sudah lah pikir ku.
Saat ini aku tidak mau terlalu menekan nya.

Seperti biasa aku berangkat kerja.
Aku mencoba membangunkan Rendy, tapi dia tidak juga bangun. Lalu aku putus kan untuk pergi saja. Karna sudah terlambat juga.
Aku meletakan uang 30 ribu diatas lemari pakaian ku.
Lalu aku bergegas berangkat.

Sampai ditempat kerja, aku teringat membayar hutangku pada Dewi teman kerjaku.

Ku buka dompet ku.
Sebelum nya sudah aku sisih kan uang yang untuk membayar hutang ku pada Dewi.
Aku sedikit terkejut.
"Kenapa uang nya bisa kurang ya? " pikirku dalam hati.

Aku yakin betul uang yang aku sisih kan sudah pas.
Tapi sekarang malah kurang.

Aku pun melamun sejenak.
Aku teringat sempat menyuruh Rendy mengambil uang makan didompet nya.
Ya aku yakin sekali pasti Rendy yang ambil.
Karna tidak ada orang lain yang dikost, dan tidak ada yang pernah memegang dompetku sebelumnya.

Tapi ya sudah lah aku juga tak ingin menanyakan nya.
Takut jadi panjang urusan nya.

"Heeeyyy. " sentak Dewi membubarkan lamunanku.

"Ini wi." menyodorkan beberapa lembar uang.
"Uang yang aku pinjam kemarin," lanjutku

"Oh, makasi ya. " sahut Dewi sambil menerima uang yang diberikan Putri.

"Aku lah yang makasi wi.
Udah dipinjemin. " kata ku sambil memegang pinggul Dewi.

Lalu kami pun melanjutkan pekerjaan kami.

Jam pulang pun tiba. Aku pun bergegas pulang.

Sesampai dikost aku melihat Rendy yang lagi berbaring sambil menonton youtube.

Aku pun segera masuk kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai.
Rendy mengajak ku nongkrong keluar.
Tapi aku menolak nya.
Karna memang badanku lumyan capek karna banyak barang yang masuk hari ini.

"Sayang nongkrong yuk," ajak Rendy
"Bosen ni aku dikost terus. " tambah nya.

"Aku capek Ren, kamu aja ya. " kata ku.

"Ya udah deh, gak papa aku sendirian.
Nanti bisa ajak Tio atau anak-anak yang laen." seru Rendy.

"Ya udah gak papa kalau kamu mau pergi. " ucapku.

"Ya. " jawab Rendy sambil mengambil jaket milik nya.

"Uangnya mana sayang? " tanya Rendy

Aku menelan luda.
Sebenar nya sudah mulai terasa sekali pengeluaran ku yang baru beberapa hari sudah membengkak.

Aku memberikan nya uang 20 ribu.
Tapi Rendy meminta tambah.
Karna mau membeli rokok kata nya.
Dia minta 20 ribu lagi.
Setelah ku berikan Rendy pun langsung pergi.

Sebenarnya kalau aku sendiri paling banyak pngeluaran ku buat makan 20 ribu.
Karna memang aku pagi tidak perna makan, jadi pas makan siang saja.
Malam pun kalau aku sudah capek, biasa nya aku langsung tidur.

Kalau Rendy tidak. Berapa pun dikasi pasti tidak akan cukup.
Ya Rendy memang orang yang loyal dan boros.
Jadi aku tak heran lagi.

10 hari sudah berlalu.
Rendy masih belum juga mendapat kan pekerjaan.
Aku yang semakin pusing karna sudah tidak memiliki uang lagi.
Bingung bagaimana memenuhi biaya sehari - hari.
Yang makan. Belum lagi rokok Rendy. Belum lagi Rendy yang selalu ingin nongkrong.
Aduh kepalaku mulai sakit.

INDAH NYA PACARAN SESUDAH MENIKAH❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang