[14]

3.5K 189 26
                                    


Sudah 2 bulan blaze mengurung dirinya di kamarnya sendiri, menatap sudut ruangan kosong dia tidak mau di suruh keluar oleh siapa pun, ice sudah berusaha menenangkannya da tidak akan ada yng membuatnya terluka lagi, namun ingatan itu masih menghantuinya.

Saat ini blaze sedang menggenggam sebuah botol obat, dia mengambil satu dan langsung menelannya.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lebih baik bawa dia ke rumah neneknya"ucap solar

Mereka sedang berkumpul di rumah ice tepatnya sekarang berada di ruang tamunya.

"Aku sudah mengajaknya tapi dia tetap menolak dan malah berusaha memukulku"ucap ice sambil tertunduk, solar dan thorn hanya mengangguk dan menepuk punggung ice, Taufan yang melihat itu hanya berswedrop.

'perhatian banget'

"Pokoknya gini deh, kamu ice harus cepat cepat nyembuhin traumanya si blaze, kesian frost fire takutnya jadi lupa emak"

"Heh mulut"pekik solar

Bruk

"Suara apa itu?" Tanya thorn.

"Blaze!"ice langsung berdiri dan berlari menuju tangga dan membuka pintu melihat blaze yang pingsan di lantai sambil menggenggam botol obat.

"Blaze! Hei! Blaze bangun!"ice menepuk nepuk pipi blaze berharap dia bangun.

"Hei! Jangan membuatku takut!"ice langsung menggendong blaze ala bridal style, mengambil obat itu lalu memberikan nya kepada solar.

"Tolong periksa obat itu, aku akan mengantarkan blaze ke rumah sakit"ucapnya.

***

Ice berada di depan pintu ruangan saat blaze di periksa.

Ice mengepalkan tangannya dan menundukkan matanya menandakan kekhawatiran.

'apa dia berusaha bunuh diri?!'

Tiba tiba pintu ruangan terbuka dan terlihat seorang dokter baru keluar dari ruangan itu, ice langsung berdiri dan bertanya.

"Bagaimana dengannya?!"

"Keadaan nya baik baik saja, tapi tidak dengan kandungan yang ada di dalam perutnya"

"Kandungan?!"

"Iya, usianya 4minggu lebih, dikarenakan terlalu banyak mengonsumsi suatu obat, dan pikirannya juga cukup stres, kami turut berdukacita"ucap dokter itu lalu pergi.

Ice berdiri menatap pintu, menatap dengan tidak percaya, 'blaze...'

"Ice! Obat itu- hei!"solar yang tiba tiba datang berlari ke arah ice, tapi ice sudah pergi masuk ke ruangannya.

"Apa dia sudah tau... Ya biarkan mereka berdua dulu deh"ucapnya lalu dia duduk menunggu di depan.

***

Ice menghampiri blaze Yang sedang terbaring di kasur rumah sakit, dia duduk di kursi yang berada di dekat kasur itu.

Menggenggam tangan blaze yang sedikit hangat dan mengusap rambut blaze yang menutupi matanya.

"Aku bodoh ya blaze, maaf"

Sebuah air mata jatuh seketika mengingat kejadian saat blaze berada di genggaman Leon, dirinya merasa bersalah karena lengah.

icelaze [vampir] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang