ketentuan

243 24 2
                                    

"Hallo paman, bibi. Dan..... Naru. Selamat datang di Jepang"


Sasuke menampilan senyumnya yang menawan.

"Apa perjalanan kalian menyenangkan?"

"Bagaimana dengan kabar kalian?"

"Oh. Sasuke, kami baik. Dan perjalannya cukup baik juga. Bagaimana denganmu?" Kushina membalas sapaan Sasuke dengan senyumnya juga. Kushina memeluk Sasuke tanda rindu.

"Sasuke kau menjemput kami juga nak?" Tanya Minato sembari memeluknya.

"Ya, paman" Sasuke melirik kearah Naruto dan menghampirinya.

"Hai Naru" panggilnya. Tapi sang empu malah bengong tak jelas.

Kushina menghampiri Naruto dan mengguncangkannya, sesekali memanggil namanya. tapi tetap tidak mempan. Hingga suara cempreng membuyarkan lamunannya

"Paman tampan, apakah ini malaikat yang kau bicarakan itu?" ucapnya.

Sasuke melirik keponakannya. Ia benar² lupa dengan seseorang yang digendongannya ini. Ia menurunkannya "iya, dia adalah malaikatku. Bagaimana cantik bukan?"

Sikecil melirik² Naruto intens, Naruto yang diperlakukan seperti itu, jadi gugup sendiri.

"Iya. Kaka ini sangat cantik. Pantas saja paman menyebutnya malaikat"

"Hai Kaka cantik, perkenalkan nama aku Shin. Kaka cantik mau jadi istriku?" ucap Shin sambil mengedipkan mata genit.


Naruto langsung terkekeh mendengarnya. Anak ini benar² lucu fikirnya. Minato, Kushina dan Kakashi juga tak kalah geli dengan ucapan anak kecil itu.

"Hey! Jangan menggodanya bocah. Dia itu miliku" sarkas Sasuke. Saat ini dapat terlihat percikan api dari tatapan mereka yang tajam.

Naruto terkekeh kembali, melihat sikap Sasuke yang sepertinya tidak berubah?

"Hahahaha. Sasuke siapa anak lucu ini?" Tanya Minato

"Ah. Dia anaknya Itachi paman. Dan aku disuruh untuk mengurusnya hari ini" ucap Sasuke agak dingin. Terlihat kesal sepertinya.

Entah kenapa dalam hati Naruto merasa senang sendiri dengan kata² itu. Ia lega mendengar anak yang agak mirip Sasuke ini adalah bukan anaknya.

"Psstt, Naru. Kau belum menyapa Sasuke!" Bisik tiba² dari Kushina yang terdengar geram.

Naruto melirik tajam, apa²an dengan ibunya itu? "Apa sih ibu, gaada gunanya juga aku menyapanya" balas Naruto menghardik.

Kushina sedikit muncubitnya "sapa atau ibu sita stok ramenmu itu!"
Naruto yang mendengarnya ya mau gak mau harus memenuhi permintaan ibunya itu. Habisnya ancamannya ramen sih, mana bisa Naruto membantah. "Baiklah"


"Oh. Mhmm. H-hai Sasuke" sial rutuknya dalam hati, kenapa ia bisa²nya tergagap begini.

Sasuke terkekeh sedikit melihat tingkah naruto. Ia meraih tangan Naruto lalu menciumnya.
"Pfftt.. hai juga, dan Selamat datang, Dobe" ucapnya manis. Lalu tersenyum menyilaukan yang sangat tampan.

melebihi garis batas {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang