LIMA PULUH LIMA: ANGKASA AKAN KEMBALI

1.3K 203 642
                                    

HALLO APA KABAR?

ABSEN DULU YUK YANG SIAP MERAMAIKAN DAN BACA RAJAWALI!

SPAM KOMENTAR 🔥 DI SINI SEBANYAK-BANYAKNYA.

SATU KATA UNTUK RAJAWALI?

HARI INI MAU BERAPA KALI UPDTAE? 1,2, ATAU 3?

AYOK SPAM ❤️  SEBANYAK-BANYAKNYA SEKALI LAGI!

SUDAH SIAP MENJADI SAKSI HIDUP EVALINA DAN ALEXANDER?

KITA KERJA SAMA YUK! AYO SPAM VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF YA. AYO RAMAIKAN!

JANGAN LUPA VOTE, KOMENTAR, SHARE, DAN TAG INSTAGRAM AKU YA: HENDRA.PUTRA13

***

Minggu pagi setelah Evalina pulang dari joging bersama Caldora, ia terkejut mendapati Angkasa ada di teras rumahnya. Cowok itu duduk di kursi sambil mengelus kepala kucing oren.

Evalina menghembuskan napas lelah. Ia memang lelah karena habis joging dan sekarang lelah juga harus berdebat lagi sama cowok itu.

Perempuan yang mengenakan kaos polos berwana merah muda itu melewati pagar.

Angkasa langsung menyunggingkan senyum sambil berdiri menyambut kedatangan Evalina.

"Hai...." Cowok itu masih tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Perempuan itu berdecak. "Lo ngapain sih ke rumah gue mulu?"

"Gue kangen sama lo." ungkapnya dengan matanya yang berbinar.

Dari cahaya matanya cowok itu berkata jujur. Namun Evalina sudah tidak dapat lagi menerima rasa itu. Ia menggeleng. "Lo enggak capek ke rumah gue mulu."

"Apa yang lo lakuin percuma. Enggak bisa merubah semua yang udah terjadi." cetus Evalina tegas.

Cowok tinggi itu berusaha agar tetap tersenyum meskipun hatinya sakit mendengar perkataan Evalina.

"Kita enggak bisa balikan?" tanyanya lalu meraih tangan Evalina yang berdiri di hadapannya.

"Jangan keras kepala deh." jawab Evalina kepada Angkasa lalu menarik pergelangan tangannya.

"Kita cukup sampai di sini." sambungnya dan akhirnya perempuan itu menatap mata Angkasa.

Ia menarik napas dalam-dalam dan memejamkan mata. Sekilas terbayang apa yang telah mereka lakukan bersama-sama dulu.

"Jujur lo orang yang baik. Lo orang yang paling perhatian sama gue. Lo selalu ada untuk gue. Lo juga selalu lindungin gue. Gue sangat berterima kasih untuk itu." lirih Evalina.

"Gue nggak bakal lupa atas semua kebaikan lo sama gue."

"Tapi maaf hubungan kita memang sudah berakhir." pungkas perempuan berlesung pipi itu terdengar serak.

Evalina tahu mengenal Angkasa adalah suatu keberuntungan. Ia sempat menjadi orang yang paling bahagia namun secara bersamaan ia juga dibuat hancur oleh cowok itu.

Sekali lagi cowok itu berusaha meraih tangan Evalina. "Kasih gue kesempatan sekali lagi."

"Enggak bisa, Angkasa. Maaf gue nggak bisa kasih kesempatan itu." Kepalanya menggeleng lemah. Ia benar-benar capek berdebat sama Angkasa. Cowok itu tidak pernah menyerah.

Apakah Evalina harus memberi kesempatan?

Dan menjalani hubungan kembali bersama Angkasa?

Tapi hatinya sudah tidak bersama cowok itu lagi.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang