Gadis dengan tiara Putri serta long-dress merah cerah itu, santai melewati lorong dengan ribuan ukiran bunga di sekelilingnya. Ditemani oleh kedua temannya, segera bergerak menuju ruang Principal. Kedua temannya menggunakan midi-dress bangsawan berwarna biru muda dan hijau tua dengan hiasan kepala, yaitu tiara bunga perak. Ketiga gadis itu begitu anggun dengan balutan dress khas Emerald akademi. Rancangan khusus, yang dibuat setelah mereka resmi menjadi murid.
Ketiganya berhenti tepat di pintu besar kayu dengan berukirkan dua pedang yang menyilang dan keempat penjaga yang bersiaga. Salah seorang dari keempat penjaga itu langsung membuka kan pintu untuk mereka.
Santai sekali tanpa ragu, mereka pun masuk.
"Ow.... Sang dewi api telah tiba! Wuw!" Sambut seorang lelaki muda dengan rambut berwarna merah jambu dan mata coklatnya. "Sudahlah, V. Kau ingin dibakar lagi seperti minggu lalu?" Ucap Dave, menyurutkan suasana.
"Hahahaha. Biarkan saja Dave, dia sepertinya tidak pernah jera dengan cara aku membakarnya!" Sindir gadis itu dan berlalu.
Ting! Ting! Ting!
Wanita paruh baya itu mengetuk gelas menggunakan sendok untuk menutup kebisingan mereka. "Baik! Ada sedikit pengumuman. Seperti biasa, Emerald akademi akan menguji para calon peserta didik baru yang mendaftar. Saya, harap kalian kali ini bisa bekerja sama lagi dengan Emerald akademi untuk bisa diselenggarakannya ujian. Kami para guru, staf, dan pembina akan mendampingi kalian untuk menguji mereka. Untuk para Deas dan Deus, kalian akan dibantu oleh beberapa anggota dari kesiswaan Emerald akademi dalam menguji mereka. Hasil keputusan akan langsung diumumkan melalui nilai ketangkasan, ketahanan, kepribadian, kepintaran, dan kekuatan dari mereka masing-masing. Kali ini, saya sebagai pemimpin Emerald akademi berharap agar acara ini berjalan lancar dan tak terjadi kesalahan sama sekali."
"Jun, apa kau yakin acara ini akan berjalan lancar lagi?" Tanya Albert yang merasa akan datangnya beberapa hal yang merugikan akademi. "Aku tidak tahu. Tapi, semoga saja. Sebab, kali ini semua diperketat. Para pasukan berjaga-jaga untuk hal yang tak terduga." Jelas Jun. "Oh! Baiklah kalau begitu. Aku berharap, organisasi itu tidak merusak rencana kita!" Ucapnya optimis.
"-Semua pasukan akan berjaga dan siaga untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Jika kalian membutuhkan sesuatu lakukan telepati antar sesama, kami pun juga telah menyiapkan alat hubung jarak jauh untuk kesiapan kalian. Selama proses ujian, semua gedung akan digunakan terkecuali, gedung Amperialis, Blue House, gedung Azteri dan Fresia, gedung pertahanan dan keamanan Ace, dan gedung penemuan dan teknologi, serta perpustakaan dan museum Emerald. Para Deus dan Deas akan dibagi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan ini, saya harap semua berjalan lancar!" Ucapnya mengakhiri pidato sebelum mereka mulai bergerak.
Pemimpin itu menatap jam dinding besar di atas ambang pintu. "Tersisa, satu setengah jam lagi. Semuanya bergerak menuju posisi masing-masing!" Ucapnya. Tanpa kata-kata lagi, wanita itu pergi entah ke mana dalam sekejap.
"Seperti biasa, nenek lampir itu selalu menghilang seenaknya saja." Ujar V, kesal. "Kenapa kamu selalu berkomentar? Tidak bisakah kamu diam?" Gadis cantik dengan gaun ungunya itu merasa risi setiap kali dekat dengan V. V lantas tertawa, menjadi semakin tidak terkendali.
"Hahahaha! Janganlah cemberut seperti itu, Lily."
"Siapa yang cemberut?! Dasar bego!" Gadis bergaun ungu itu semakin emosi di dekat V yang tak tahu kondisi atau waktu untuk bercanda.
Ya Tuhan, kenapa aku harus berpasangan dengannya. Apa tidak ada yang lain? Batin gadis bergaun ungu yang dipanggil Lily itu. "Jangan berdoa pada dewa untukku. Mereka tidak akan mendengarkanmu, Hahahaha!" V semakin tak terkontrol.
"Aish!!! Dasar kau-"
Tak!
"Hentikan sikap bodohmu itu!" Ucap pemimpin akademi Emerald yang tiba-tiba saja muncul tanpa pemberitahuan. "Nenek! Berhentilah memukulku dengan tongkat kayumu itu!" V mengelus kasar kepalanya yang dipukul.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANA: First Story
FantasyLana terdampar di negeri Tomio yang jauh dan sangat susah untuk dijangkau oleh dunia luar. Negeri yang terisolasi dengan banyak misteri itu membuat Lana berusaha untuk menemukan banyak sekali rahasia mengenai masa lalu nya dan bagaimana bisa ada kai...