13

487 32 0
                                    

Minho sudah keluar dari rumah Namjoon tiga bulan lalu dalam artian dia ingin mandiri dengan tinggal sendiri di apartemen milik Seokjin dulu.

cukup susah dirinya tinggal sendiri tetapi dengan senang hati ia hadapi dengan santai sampai ia mulai terbiasa, dari memasak, mencuci baju dan bersih-bersih apartemen.

"kok sepi ya? eh aku kan tinggal sendiri hehe." Minho tertawa dengan kepolosannya.

Minho memang polos, polos sekali bahkan dia tidak tau apa itu sex dan cinta.

"ngapain ya? masak udah, cuci baju udah bersih-bersih juga udah. huweeee bosen, emm... "

lama berpikir akhirnya Minho tertidur di atas kasur dengan mulut sedikit terbuka membuat siapa saja akan gemas melihatnya, jika disandingkan dengan Jungkook maka tak jauh beda.

Taehyung menggeliat dalam tidurnya perlahan mata kucing itu terbuka dengan bibir yang bergerak lucu karena tersumpal puting silikon.

lantas si kecil bangun lalu berjalan menuju ruang keluarga. sesampainya di sana Taehyung menyalakan tv dan kembali merebahkan tubuhnya.

"anak mommy udah bangun, makan ya?"

Taehyung mengangguk lucu dengan bibir mengerucut.

"sini aaa... sayang."

"mommy, Jimin kemana?" tanya Hoseok.

"gak ada di kamarnya?"

"gak ada mom, Hoseok udah telfon tapi gak diangkat."

mendadak Seokjin menjadi gelisah perasaannya menjadi tak enak.

dikantor pun Namjoon juga merasa tak enak tetapi apa, tiba-tiba ia menjadi gelisah lalu ponselnya berdering.

"hallo?"

"hallo, saya dari rumah sakit harapan dunia, anak anda bernama Kim Jimin mengalami kecelakaan. kini beliau sedang kami tangani."

Namjoon mematung lalu mematikan ponselnya dan berlari menuju parkiran.

Namjoon melaju dengan kecepatan diatas rata-rata mengabaikan pengendara lain yang meneriakinya.

sesampainya di rumah sakit Namjoon langsung berlari ke resepsionis.

"sus, ruangan anak saya dimana? Kim Jimin."

"ada di ruang operasi Tuan."

"o-operasi?"

suster itu mengangguk.

Namjoon berlari menuju ruang operasi di lantai tiga dan bodohnya dia memakai tangga darurat. padahal ada lift.

Namjoon mengerang kesal karena pintunya tertutup. ya iyalah anjir, orang lagi operasi.

"dok, bagaimana keadaan anak saya?" tanya Namjoon saat dokter keluar.

"Alhamdulillah operasi berlangsung dengan lancar tetapi-"

"apa dok? cepetan anjir!!! lu kalo gak bilang-bilang, gw cekik lu!!" sentak Namjoon memotong kalimat sang dokter.

"calm down, anak anda membutuhkan pasokan darah B. di bank darah sudah kehabisan, mungkin anda atau saudara anda bisa mendonorkan."

"darah B? s-seokjin, iya seokjin."

Namjoon menggambil ponselnya dengan gemetar lalu menelfon istrinya.

"h-hallo dek?"

"iya mas? ada apa?"

"bisa ke rumah sakit harapan dunia?"

"ada apa mas? iya adek kesana sekarang."

tiga puluh menit kemudian Seokjin datang dengan keempat anaknya.

Kim Familly ||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang