Porsche pov
"Mari melarikan diri bersama Porsche," ucap vegas ketika sampai di depan selku
Jelas aku dapat melihat raut khawatir di wajahnya, nafasnya tidak teratur yang jika ku tebak, orang ini berlari sepanjang langkahnya kemari.
Perlahan langkahnya maju mendekat menggapai tanganku yang berada di depannya yang hanya terhalang jeruji sel. "Aku akan mengeluarkanmu dari sini, mari pergi bersama Porsche."
Aku terdiam memikirkan apa bisa memberi kepercayaan pada orang yang beberapa hari lalu mencoba menciumku untuk keluar dari sini. Bagaimana jika keluarga utama akan murka dengan tindakan yang ku ambil. Tapi untuk saat ini juga aku tidak bisa hanya diam disini sementara seekor ular berbisa secara bebas berkeliaran di luar sana.
Belum sempat aku bergumul dengan berbagai pilihan. Satu orang lagi turun kemari yang ternyata itu adalah Arm, sontak Vegas membalikkan badannya tanpa melepaskan gengaman tangan kami "Maaf tuan Vegas, tapi keluarga utama mencarimu untuk melanjutkan rapat," ucap Arm sembari bergantian menatapku dan Vegas.
Gengaman tangannya terasa lebih kuat dari sebelumnya, Vegas perlahan berbalik menatapku "Tunggulah sebentar lagi, aku akan mengeluarkanmu," suaranya mengecil dengan tatapan lurus ke dalam mataku.
Aku diam membeku, bingung membalas perkataan vegas dengan apa. Bahkan aku masih ragu, apa keputusan untuk kabur dengannya itu baik atau justru membawaku kepada masalah yang lain.
"Mari tuan Vegas" pinta Arm yang disusul dengan Vegas berjalan keluar ruangan bersama Arm dibelakangnya setelah memastikan bahwa aku baik-baik saja disini.
Jadi sekarang bagaimana, haruskah aku menerima tawaran yang diberikan Vegas atau berdiam disini sampai Kinn membebaskanku. Sial kenapa aku masi ragu padahal Kinn bersikap seperti bajingan disini.
Dia kira apa yang dia pikirkan, setelah mantannya kembali lalu aku disingkirkan begitu. Persetan, Kinn sudah seenaknya mengurungku disini bahkan tanpa menerima penjelasan dan bukti apapun. Dengan ini aku sudah memantapkan diri untuk menerima ajakan Vegas.
..
.
.
.
Author pov
Ruangan sel bawah tanah kembali hening beberapa saat sebelum suara langkah kaki bersautan dari arah tangga. Porsche yang berada dalam posisi duduk sontak langsung berdiri menatap was-was ke arah datangnya suara, "Secepat inikah rencana Vegas?" pikirnya.
Suara langkah kian mendekat, bayangan orang-orang datang menjadi lebih jelas. Porsche kaget setengah mati, apa-apaan ini. Kurang lebih sepuluh orang mengenakan penutup kepala yang aneh melangkah cepat ke arahnya dengan satu orang membawa alat yang tidak Porsche ketahui nama dan fungsinya.
"Siapa kalian?" ucap Porsche sembari mempersiapkan tubuhnya jaga-jaga akan bertarung. Demi apapun Porsche mendapatkan firasat tidak enak saat ini.
"Hembuskan Bourbon," sesaat setelah kalimat itu dikatakan, Porsche dapat menghirup sesuatu yang sangat memabukkan. Kepalanya pening dan pandangannya seketika mengabur sebelum menghitam seluruhnya.
"Lakukan," perintah terakhir digaungkan oleh orang yang sama, sebelum ruangan bawah tanah menjadi bising sebab satu alat yang mulai digunakan.
Tidak butuh waktu lama, jeruji sel berhasil dibuka. Porsche dalam keadaan tidak sadar diangkat keluar dengan terburu-buru. Sepanjang rute keluar terlihat banyak bawahan keluarga utama yang telah tumbang, sontak langkah cepat sepuluh orang misterius ini kerahkan menuju kendaraan yang menunggu mereka di pintu barat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold ✔️
Mystery / Thrillermissing chapters for a big secret after the last scene of Kinnporsche ep9