Porsche pov
Seperti pagi di hari-hari sebelumnya. Aku kembali bertemu Eve di meja makan untuk sarapan bersama. Masing-masing dari kami kini masih berpakaian santai, setelah malam sebelumnya Ia mengatakan kita akan pergi pukul sepuluh.
Setelah sarapan Eve memintaku untuk mengikutinya ke ruang keluarga. Setelah menunggu disana beberapa saat, Gin dan Vodka datang bersamaan dengan bawaannya ditangan masing-masing. Dihadapanku Vodka meletakkan satu koper hitam sedang yang setelah dibuka berisi pistol merk Desert Eagle Mark XIX.
Hal ini sontak menimbulkan beberapa pertanyaan dalam pikiranku, "Nona yang akan menjelaskan Porsche"
Aku mengangguk singkat dan mengalihkan pandanganku ke arah Eve. Di seberang sana, Ia terlihat menyimak Gin yang terlihat menyampaikan beberapa informasi sembari menyodorkan tablet ke hadapannya.
"Baik, terima kasih Gin. Tolong terus kabari aku tentang perkembangannya" diikuti dengan Gin yang mengangguk paham dan perlahan bergerak keluar dari ruang keluarga setelah membungkukkan tubuhnya.
"Porsche, bawa pistol itu bersamamu untuk berjaga-jaga" ucapnya dengan menunjukkan dagu ke arah pistol yang masih berada di dalam koper.
"Apa kita akan perang hari ini?"
"Who knows?"
"Kinn?"
Eve hanya tersenyum lembut, "Rahasia"
Berikutnya seseorang yang memakai seragam seperti Vodka memasuki ruangan dengan satu paperbag toko perhiasan. "Permisi Nona ini pesanan yang anda minta, sedangkan untuk setelan milik tuan Porsche sudah kami letakkan di kamar"
"Terima kasih Rum" ucap Eve disusul dengan sosok yang dipanggil Rum bergerak meninggalkan ruangan. Eve lantas menarik keluar kotak kecil dari dalam paperbag yang diberikan dan membukanya.
Menampilkan sepasang cincin berlapis berlian.
"Berikan aku tanganmu Porsche" Eve mengadahkan tangannya dihadapanku.
Aku terdiam, mencoba memahami apa arti dari semua ini. Eve tersenyum, sebelum menarik tangan kananku secara paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold ✔️
Mystery / Thrillermissing chapters for a big secret after the last scene of Kinnporsche ep9