CHAPTER 06 || BALASAN

2.7K 190 68
                                    

Eyooooo i'm back for you guys!

Pada seneng gak aku update lagi??

Absen yuk, tokoh favorit kalian siapa?

Diingatkan kembali sebelum membaca jangan lupa untuk Vote dan komen agar aku rajin update setiap hari!!!

Tengkyu💋💋

____________________________________

____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06. PEMBALASAN

Lonceng pertanda pulang sekolah menggema di seluruh penjuru SMA GALAXY. Banyak siswa/i berhamburan keluar dari kelasnya.

"Gen, setelah ini lo langsung ke markas kan?" Tanya Dylan menatap sahabatnya itu.


Genta melepaskan jaketnya yang terlilit di pinggangnya, lalu memasang ke tubuhnya dengan benar. "Kalian duluan aja. Gue ada urusan bentar." Jawabnya tanpa menatap Dylan.

"Tapi nanti lo nyusul ke markas kan?"

"Hm."

"Oke, jangan lupa acara nanti malam. Lo harus datang!"

Genta tersenyum tipis. "Gue tau."

Dylan menepuk pundak sahabatnya. "Ya udah, gue sama yang lain cabut duluan. Kita tunggu lo di markas!" Setelah mengatakan itu Dylan berlalu pergi.

Sementara anak-anak Carvinex yang lain sedang menunggu mereka di luar.

"Mata lo kelilipan, Ken?" Tanya Mario heran melihat Kenzie yang berkedip setiap ada gadis cantik yang lewat.

"Nggak!" Jawabnya ketus tanpa mengalihkan pandangannya ke arah gadis cantik yang lewat didepannya.

"Terus, kenapa mata lo kedip mulu kayak lampu diskotik?"

Kenzie berdecak." Kepo banget deh lo! Bayi gak usah tau."

Mario tertohok. "Apaan sih lo! Gue bukan bayi!" Bantah Mario tidak suka. Ia mendengus kesal. Mengapa Kenzie dan Dylan suka sekali mengejeknya bayi?

"Otak lo tuh masih polos. Gak usah kepo sama urusan orang dewasa."

"Tau ah, gue gak mau ngomong lagi sama lo! Sana jauh-jauh, jangan deket-deket." Ucapnya merajuk. Mario menjauh dari Kenzie dan berdiri di samping kiri Ryan.

Kenzie berdecih. "Cih, gitu doang ngambek. Dasar bayi!"

Mario semakin kesal. "Diam lo atau gue blokir handphone lo!" Ancamnya.

"Blokir aja kalau lo bisa!" Balasnya menantang Mario. Sedangkan Mario mendengus kasar.

"Jangan salahin gue kalau handphone lo mati. Meskipun nanti lo nangis-nangis darah gue gak akan peduli!"

GENTAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang