Buntut perbuatan harsa dan adnan

360 58 31
                                    

Di lapangan yang lumayan panas terdapat dua orang siswa laki-laki yang sedang hormat menghadap ke arah tiang bendera merah putih, ya, mereka sedang di hukum. Pasalnya mereka terlambat datang ke sekolah, mereka melewatkan hampir dua jam pelajaran, maka dari itu mereka disuruh hormat pada bendera merah putih yang sedang berkibar di atas sana hingga bel istirahat berbunyi.

"Gara-gara Lo nih, bang. Telat kan aing." Adnan, salah satu siswa yang terlambat menyalahkan sang abang, harsa siswa yang sama-sama terlambat bersama adnan.

Harsa yang tidak terima dengan tuduhan adnan mulai menghadap sang adik. "Heh! Gara-gara lo juga nih, enak wae nyalahken aing doang."

"Apaan? Orang lo doang yang salah! Kalo tadi pagi lo gak salah pake seragam gua ya bang, gak bakal nih aing di hukum kek gini." Ucap adnan tak mau kalah.

"Kalo tadi lo gak ngejar-ngejar gua sampe kopi si bapak tumpah, gak bakal nih gua juga ikutan telat." Ucap harsa masih membela diri. Pasalnya gara-gara tadi pagi ia menumpahkan kopi pada jas sang bapak, berakhirlah ia di hukum tidak di perbolehkan membawa motor nya dan tidak di beri uang jajan. Dan ini salah satu faktor mereka telat datang ke sekolah.

Sebenernya bisa saja harsa bolos, tapi ia tidak ingin mengorbankan uang jajannya selama 1 minggu. Kenapa? Karena tadi pagi, bukan hanya dihukum oleh sang bapak tapi sang mama pun ikut mengancam "kalo sampe kalian bolos, mama gak mau ngasi uang jajan selama seminggu ya! Lumayan uang nya bisa mama pake shopping". Maka dari itu disinilah ia sekarang, bersama sang adik di depan tiang bendera dengan cuaca yang mungkin bisa saja membuat kulitnya melepuh?

"Sadar diri sia, bang. Saha anu ngawalan ha?" Cecar adnan dengan matanya yang mengintimidasi.

Tak jauh dari lapangan terdapat dua siswa lain dari arah ruang guru, mereka berjalan beriringan melewati lorong yang sepi sebab sekarang jam pelajaran masih berlangsung. Mereka membawa tumpukan buku yang lumayan banyak di tangannya, sepertinya itu buku tugas para murid yang dikumpulkan saat pertemuan sebelumnya.

"Itu anak berdua kenapa lagi dah?" Tanya salah satu siswa yang sedang menatap ke arah lapangan tepat pada tempat dimana adnan dan harsa berada sambil hormat kepada tiang bendera dengan benderanya yang berkibar di atas sana.

Seno yang mendengar ucapan sang teman pun menoleh padanya dan mengikuti arah pandang sang teman. Ia melihat dua adiknya sedang hormat menghadap bendera merah putih dengan raut wajah yang sangat memelas.

Seno tertawa mengingat kejadian tadi pagi, dimana harsa yang memakai seragam adnan dan berakhir harsa yang menabrak sang bapak yang sedang memegang kopi panas nya karena dikejar oleh sang pemilik seragam. Berakhir mereka mendapat ceramahan dan hukuman oleh sang bapak tadi pagi. Dan ya, itu pun menjadi salah satu alasan mengapa mereka terlambat masuk sekolah saat ini.

Raka, teman seno yang sedang bersamanya saat ini menatap seno dengan heran, sebab setelah ia melihat kedua adiknya tadi ia hanya tertawa tanpa berniat menjawab pertanyaan raka.

"Kenapa lagi, sen?" Tanya Raka untuk kedua kalinya pada seno yang masih saja tertawa meski tidak sekeras tadi.

"Hahaha.. biasalah, kesiangan kayak nya tuh anak dua." Jawab seno dengan santainya.

"Seorang jeadnan kesiangan? Tumben, biasanya kan dia bareng lo sen." Ucap raka heran, biasanya itu anak satu pagi-pagi udah nongkrong di depan kelas, buat apa lagi kalo bukan tebar pesona. Katanya 'muka ganteng itu hadiah dari yang maha kuasa, makanya muka gua ini gua budidayakan sebaik mungkin biar gak sia-sia.' sedikit nyeleneh, tapi Yauda lah ya namanya juga jeadnan.

"Ahh gua tau! pasti si harsa nih. Ngapain lagi dia?" Selidik raka.

Seno tertawa lagi mendengar pertanyaan teman nya. Ya raka adalah salah satu teman yang sudah lumayan dekat dengan keluarga birendra, tidak hanya sekali duakali ia berkunjung ke kediaman birendra jadi sedikitnya ia tau kebiasaan birendra bersaudara ini.

Birendra [Nct dream 00l]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang