Birendra dan seragam

664 79 52
                                    

Pagi hari di hari senin, kesunyian di kediaman birendra seketika sirna ketika si bungsu mundar-mandir di sekitaran rumah.

"Lo lagi ngapain sih, nan?" Rendi, si sulung bertanya pada Adnan si bungsu yang dari tadi terlihat mundar-mandir cukup lama.

Adnan melirik sang kakak sekilas "Kak ren, liat seragam gua nggak?" Tanyanya kemudian.

"Kagak tuh, lo simpen dimana tadi?" Tanya rendi balik.

Adnan sedikit berfikir, mengingat-ingat terakhir kali ia menyimpan seragamnya.

"Seinget gua sih tadi itu baju gua taro di atas kasur, tapi pas gue selesai mandi dan mau gua pake, seragamnya udah gak ada alias ilang kak." Jelas adnan dengan fokus nya masih pada mencari seragamnya.

"Jatoh kali nan, atau lo lupa naro?"

"Kalo lupa naro sih gak mungkin kak, soalnya gue masih inget banget itu baju gue simpen di atas kasur." Ucap adnan sambil berjalan mendekati sang kakak "kalo emang jatoh, pas gua nyari pasti ketemu kak. Ini mh gak ada. Udah gua cari-cari sampe koriyah pun gak ketemu."

"Alay sia mah ah, naon anu maneh cari sampe koriyah ha?" Ucap harsa, kakak ketiganya yang baru saja keluar dari kamar dengan seragamnya yang sudah rapi.

Mendengar ada suara lain yang menyahut, rendi dan adnan melirik harsa yang tumben sekali sudah rapi memakai seragamnya.

"Tumbenan lo udah rapih, sa?" Ucap rendi yang agak heran pada sang adik, biasanya jam-jam sekarang tuh si harsa baru bangun dengan mata yang masih mengantuk dan jalan malas-malasan tentunya.

"Dih, adiknya rajin teh bukanya di puji gitu kak, ini malah di gituin. Males ah sama kak ren. Gak usah nebeng gua pokoknya!" Ucap harsa mencibir dengan mata yang menatap sinis pada sang kakak.

"Bang!" Ucapan adnan mengalihkan pandangan harsa padanya "apa?" Jawab harsa.

"Seragam gua. lu liat kagak, bang?" Lanjut adnan.

"Seragam lo?" Harsa sedikit berfikir, kemudian tanpa menjawab pertanyaan adnan, ia berjalan kembali menuju tujuan awalnya yaitu dapur.

Melihat sang kakak yang berjalan tanpa menjawab pertanyaannya membuat adnan heran "Bang! Liat kagak?" Tanya adnan untuk yang kedua kalinya dengan nada yang naik beberapa oktaf di karenakan sang abang yang sudah mulai hilang dari pandangannya.

"Nggak, gak liat." jawab harsa dari arah dapur.

"Tarus ini seragam gua kemana perginya astaghfirullah" keluh Adnan yang sudah mulai frustasi dengan keberadaan seragamnya.

Adnan mulai mencari kembali seragamnya yang hilang dengan malas.

Dari arah dapur seseorang berjalan mendekati adnan "kenapa sih, na? Mama denger ribut banget tadi?" Tanya sang mama setelah berada di dekat adnan.

"Seragam nan ilang ma." Adu adnan pada sang mama dengan nada merengek nya. "tadi sebelum nan mandi seragamnya nan simpen di atas kasur, tapi pas nan udah selesai mandi dan mau make bajunya, bajunya gak ada alias ilang." Jelasnya pada sang mama.

Mama waani sedikit berfikir, mengingat-ingat apakah ia melihat seragam sang anak atau tidak?

"Seragam? Eumm, coba tanya mas Seno deh, tadi mama liat mas mu ke kamar mu pas pagi."

"Nanya apa ma?" Seno, pemilik sang nama merasa terpanggil. Kebetulan ia sedang lewat di sekitar sana, niat awal ingin menanyakan buku nya pada sang kakak yang sedang berada di ruang keluarga bersama sang bapak. Namun ketika ia ingin menghampiri sang kakak, seno mendengar sang mama menyebut namanya.

Adnan menoleh, melihat seno berjalan ke arahnya dan berhenti tepat di sampingnya.

"pas banget nih!" Ucap adnan sumringah. "Lo liat seragam gua gak mas?"

Birendra [Nct dream 00l]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang