05.) Daniel

29 5 1
                                    

"Jadilah anak yang baik Daniel"



















Bulan demi bulan berhasil Felix lewati walau dengan berat, kehamilan Felix sudah menginjak usia ke sembilan.

Felix sudah cuti bekerja, ya sebenarnya itu paksaan Calvin karena terlalu khawatir padanya.

Obat dari dokter Jack pun sudah tidak lagi di berikan kepada Felix, walau Felix masih kesulitan terhadap Haje, Felix lebih memilih mengalihkan pikirannya pada pekerjaan atau berbincang dengan anak didalam kandungannya.

Sampai hari itu tiba, Daniel lahir.

Namun setelah tiga hari Daniel terlahir kedunia, Felix belum kunjung bangun, dokter Jack bilang itu adalah respon stress, ketakutan, serta depresinya yang masih ada disana. Entahlah Calvin tidak mengerti.

Calvin yang mengurus bayi laki-laki itu dengan senang hati, Calvin terus berdoa pada Tuhan agar Felix cepat sadar.

Calvin sangat mengetahui selama ini Felix sangat kesulitan, namun laki-laki mungil itu terus berusaha agar tidak merepotkan Calvin, padahal Calvin sangat tidak masalah jika Felix merepotkannya.

Setelah Haje pergi hari itu, Felix mengalami down mental yang sangat parah, selama satu bulan Felix makan tidak teratur, cahaya dimata Felix menghilang. Hanya ada tatapan kosong.

Gumaman Felix selalu tentang ia yang ingin dirinya sendiri mati, seperti yang Haje bilang.

Calvin terus mengurusnya sampai di bulan berikutnya, Calvin melihat binar itu perlahan kembali.

Felix kembali mau mengurus dirinya, berhenti menggumamkan ia yang ingin mati. Perkembangannya memang tidak langsung terasa.

Perlahan sampai tiga bulan berikutnya Felix benar-benar sudah pulih.

Seberat itu hidup Felix, dan Calvin mengetahuinya.

Dihari ke lima setelah tertidur panjang, Felix bangun, Calvin orang yang duluan memeluknya.

"Haaaahhhhh syukur, terimakasih tuhan." Calvin terus menggumamkan kata terimakasih pada Tuhan ketika ia memeluk Felix.

Felix terkekeh, "mau lihat bayikku kak" dengan sigap Calvin menggendong bayi laki-laki tersebut dan menyerahkannya pada Felix.

Felix memandangi bayinya dengan senyuman bahagia, meski terlihat ada kesedihan dimatanya, air mata itu menetes saat Felix mencium tangan mungil itu.

"Namanya Daniel," Calvin menatap Felix, Felix kembali menatap Calvin.

"Nama bayiku, Daniel kak." Calvin tersenyum dan memeluk Felix serta bayi Daniel.















.

.


















Felix merawat Daniel dengan sangat baik, Felix tidak membiarkan sedikitpun kotoran menempel pada tubuh Daniel.

Felix membeli semua baju bagus untuk Daniel dengan tabungannya, sebagai hadiah dari Calvin, Calvin merenovasi unit Felix dan memberikan satu kamar lagi untuk jika nantinya Daniel ingin memiliki kamar sendiri Felix tidak perlu repot lagi.

Bukan hanya kamar, tapi beserta seluruh isinya. Langit menghadiahinya dengan tempat tidur bayi yang sangat bagus beserta mainannya.

Sementara dokter Jack memberikan mainan mobil remote control, dan juga mobil berukuran seperti sepeda yang bisa dinaiki Daniel nantinya.

Teman-teman di cafe memberikannya peralatan bayi, baju serta lainnya.

Felix sangat bersyukur, ketika ia berpikir bahwa kelahiran Daniel tidak akan disambut, justru ada beberapa orang yang menyambut kelahiran putranya.













This manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang