09.) Daniel 4

37 7 1
                                    

"Obati lukanya ya uncle!"



















Daniel dengan kaki terpincang-pincang berusaha mencari Haje di lantai tersebut, namun Daniel tidak menemukannya.

Kemudian Daniel memutuskan untuk ke kamar mandi, ia tersenyum begitu melihat Haje sedang membasuh wajahnya.

Daniel berusaha meraih wastafel, mencuci luka ditangannya dengan ringisan terus keluar dari bibir tebalnya. setelah itu menghampiri Haje yang sedang memandangi dirinya di cermin.

Daniel menarik pelan jemari Haje, Itu pertama kali Haje di sentuh Daniel. Daniel menyerahkan handphone milik Haje sambil senyum, "om ini hpnya jatuh"

Haje menerima handphone miliknya sambil terus menatap Daniel, "Daniel minta maaf karena udah menghalangi jalan om dan pacar om ya, Daniel juga mau minta maaf lagi karena aunty Aren udah mukul om dan juga pacar om,"

Faren merogoh kantung celana sekolahnya, lalu memberikan plester dengan pola ayam dan love pada tangan Haje.

"Ini obatin ya, bunda Daniel selalu ngasih dua sampai tiga plester ajaib, itu plester terakhir Daniel. Pakai ya om! Kata bunda itu plester magic, bisa menyembuhkan luka dengan cepat! Sekali lagi Daniel minta maaf karena sudah menghalangi jalan dan juga jadi penyebab om di pukul aunty Aren." Setelah itu Daniel membungkuk didepan Haje lalu lari keluar kamar mandi.

Haje melihat lebam di punggung Daniel, dan juga cara jalan Daniel yang belum benar membuat Haje terus memperhatikannya. Haje juga melihat dua plester melekat pada lengan kiri atas serta pergelangan kaki Daniel.


Didepan kamar mandi ternyata Faren dan Christian sudah menunggu, Faren sedaritadi mendengar semua yang Daniel katakan itu tak tahan untuk tak menangis, sekarang Daniel di gendong Christian, sementara Faren jalan duluan didepan sana, ia tidak mau Daniel melihatnya yang tengah menangis sesenggukan.







.

.

.










Setelah sampai rumah, Daniel langsung diserahkan pada Calvin sementara Felix dan Faren mengobrol diruang tamu.

"Lo tau Haje kesini?" Felix menatap Faren lalu mengangguk.

Faren menghela nafas berat, "Lo harus lebih jagain Daniel, dia di bully teman-temannya di sekolah, tadi gua liat sendiri ada yang mau nyelakain Daniel," Calvin menidurkan Daniel di kasur kamarnya setelah sebelumnya Calvin menjahit luka di lengan Daniel dan menyuntikan anti tetanus pada Daniel itu mendengarkan dengan seksama penjelasan Faren.

"Di sekolah Daniel ada yang namanya komite siswa, nanti bakal diadakan sidang buat pelaku dan juga korban. Lo minta tolong Calvin aja buat ambil cctv depan sama belakang sekolah atau kamar mandi depan." Ujar Faren panjang lebar.

Setelah diberitahu, Felix melemas, ia tidak bisa tidur sama sekali meskipun Calvin terus menenangkannya.

Pagi itu Felix izin tidak masuk kerja untuk menanyakan hal ini pada wali kelas Daniel.

Hani wali kelas Daniel pun tampak ingin memberitahu Felix sesuatu, setelah sampai di ruangan Hani, Felix diperlihatkan rekaman cctv yang menunjukan Daniel tengah dipukuli beberapa anak VIP.

Felix menangis, ia pikir Daniel tidak berbohong soal ia yang sering terjatuh, namun Felix memang agak curiga karena Daniel anak yang sangat teliti dan hati-hati.

Felix langsung mendiskusikan tentang rapat bersama komite siswa bersama 7 pelaku dan Daniel sebagai korban.

Setelah mendiskusikan, rapat komite siswa akan dilaksanakan pada esok hari. Felix terkejut karena kenapa sangat cepat sekali prosesnya. Apakah ini karena koneksi dari Calvin juga?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang