awal dari segalanya

5 0 0
                                    

hawa ruangan keluarga ini tidak setenang biasanya, tatapan tajam terus diarahkan kearah gadis sd yg sebentar lagi smp itu, iya gadis itu hita, dia terus menahan dirinya agar tidak menangis.

"kamu sudah bunuh istri saya dasar anak gak tau di untung, kamu tau berkas apa ini hah!!"
ayah memukul mukul berkas di wajah hita, bahkan jefran yang ingin bicara langsung di kunci ayahnya, janu merasa sangat bersalah, bagaimana pun dia salah.

"MULAI HARI INI KAMU HARUS IKUT SAMA PAMAN, NGERTI KAMU, KAMU HARUS DI DISIPLINKAN"
yunita bangkit dan tak terima, pasalnya kakak iparnya itu adalah orang yang tempramen, apalagi dia baru keluar penjara.

"GAK MAS KAMU GAK BOLEH SEENAKNYA GITU HIT-"
omongannya terpotong oleh ayah, ayah menarik yunita ke kamar dan di kuncikan pintu, dari tadi pelayan sudah membereskan baju hita di sebuah koper.
.
.
.
.
.
.

di rumah paman

"kak aku titip anak ini, soal biaya tenang saja aku akan kirim tiap bulan, tolong disiplinkan dia"
seorang paman yang mata duitan berpura² tersenyum dan tegas itu semua hanya tipuan.

"tenang saja sahrul dia akan disiplin disini, kau tenang saja"
ucapnya menepuk pundak sahrul, berpura² bahwa dia bisa mengatasi semuanya.

"baik kak aku pergi sekarang, kau jangan nakal pada paman"
ucap sahrul dia punya firasat yang tidak enak, tapi dia tetap pergi meninggalkan kediaman kknya.

.
.
.
.

23 februari 2013

pagi itu seperti biasa gadis yang tertidur dilantai
b

aju yang tidak layak pakai, badan yang kurus itu, gadis yang mulai smp tahun ini, sangat menyedihkan gadis ini.

"HEY HEY HEY BAGUN GADIS PEMALAS"
"BYURRRR"
istri pamannya seperti biasa akan membangunkan hita dengan menyiramkan air, bahkan dia tidak di beri tempat tidur yang layak, semua bajunya diambil dan hanya menyisahkan baju sekolahnya, seperti biasa dia akan disuruh untuk membersihkan rumah atau memasak.

dia bangun dengan keadaan lemas dia sedang sakit, bibi
bahkan tidak akan segan menendang atau memukulinya, gadis itu menjadi sangat kurus hanya dalam setahun.

"baik bib- baik nyonya"
dia hampir memanggil bibi, kalau dia memanggil bibi dia akan di tampar atau di pukuli, dia hanya bisa menahan sakitnya dan menyelesaikan semuanya
.

.

.

.

dari hari kehari hita mengirim pesan agar ayah atau mama tau dia di siksa, tapi tak ada satupun yang melihatnya.

hari ini hita akan pergi bekerja seperti yang disuruh oleh pamannya, dia biasanya menyisihkan sedikit untuk dirinya agar dia bisa makan saat dia sangat lapar.

"itu 2 ribu pak, terimakasih"
dia menjual di tengah panasnya matahari, tanpa alas kaki sekalipun, bibi memberikan seluruh pakaiaan hita ke anaknya, hita pernah menolak saat pakaiannya ingin diambil tapi bibi malah membenturkan kepala hita kedinding yang membuat bekas luka di dahinya seblah kiri saat itu...

flash back on
"Bibi jangan itu bajuku dari mama"
hita menangis memegangi kopernya, bibi dengan cepat mendorong dan membenturkan kepala hita ke dinding, sangat sakit hita bahkan bisa merasakan telingannya mendengung, malam itu benar² memberi pukulan terberat untuk hita.
flash back off

.

.

.

maaf banyak typo

❄🌻 || Cold Sunflower || 🌻❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang