2

316 11 0
                                    

Keesokan harinya Adara bersiap untuk menemui teman-temannya dia langsung meminta izin kepada abangnya tetapi sangat sulit tapi dia punya cara agar diizinkan pergi

sesampainya di rumah seseorang dia langsung disambut oleh temannya

" eh Dar motor lu ada di garasi nggak gua apa-apain kok" ucap verra sambil tertawa kecil
" oh iya dipakai ama lu juga nggak apa-apa haha"
"mau gua ambil ya buat gua setting " "yaudah ambil aja "
"oke deh"

setelah mengambil motornya adara langsung tancap gas untuk pergi ke bengkel langganannya

sesampainya di sana ia langsung menyeting motornya

" bang Eki nya ke mana Bang "tanya Adara pada salah satu pekerja di sana yang sedang menyeting motornya
"dia biasa kalau ke sini sore cuman buat mantau doang "
"oh gitu ya"  ucap adara dengan ngangguk-ngangguk tanda mengerti

setelah motornya selesai di-setting Adara berniat untuk mengejutkan kedatangan dia kepada Bang Eki pemilik bengkel tersebut

dia pergi ke rumah Bang Eki

sampainya di depan rumahnya ia mengendap-ngendap seperti seorang maling

"gua ngapain kayak gini kayak maling aja ah "gumam Adara

Adara memencet tombol bel rumah tersebut tak lama pemilik rumah membukakan pintunya

dengan senyum manis Adara
orang tersebut kaget dengan sosok yang ada di depannya ini

" Adara ini kamu "ucap Bang Eki tak percaya
"bukan aku hantunya "balas adara jutek
" ya iya atuh ini aku tuh lihat kaki aku nampak berarti beneran" sambung adara
"Abang kangen banget" ucap Bang Eki

Adara langsung menghamburkan pelukan ke abangnya dengan senang hati bang Eki membalas pelukan Adara

" kenapa kamu nggak bilang hm" ucap Bang Eki tulus
"enggak apa-apa biar surprise" balas adara sambil memperlihatkan barisan giginya
" bandel ya kamu "Bang Eki mencetak pelan jidat adara
" ih sakit tahu aduh "adara sambil memanyunkan bibirnya
"hahaha ya udah sini masuk"

mereka masuk dan duduk di ruang tengah Adara yang melihat-lihat isi rumah tersebut

"masih tetap sama enggak ada yang berubah "kata dara mengedarkan pandangannya ke setiap sisi rumah "iyalah Abang nggak akan ngerubah "Bang Eki tersenyum tipis
"Abang bikinin makanan dulu ya tunggu sini kalau kamu mau ke kamar kamu tahu kan kamar kamu di mana " jelas bang Eki

Bang Eki adalah sosok Abang yang baik perhatian seperti Abang Haikal namun bedanya kita tidak sekandung hahaha

aku memang sudah dianggap seperti adiknya jadi aku suka bermain di rumahnya dan dia sampai menyiapkan kamar untukku sewaktu-waktu aku ingin tidur siang di sini

dia selalu menjaga aku layaknya abang kandung yang melindungi adiknya

beruntungnya aku bisa bertemu sosok laki-laki seperti dia

dia tak pernah lelah dan capek setiap saat aku bercerita

Dia melihat Bang Eki yang sedang memasak Adara sampai terpesona oleh abangnya

ini tapi dia tidak ada niatan untuk menjadikan pacar dia hanya ingin menjadi adik saja

"Abang masak apa" tanya adara
"masak kesukaan kamu" balas Eki tetap fokus kepada masakannya
"ih Bang masih ingat aja masakan kesukaan aku"
" tentu saja Abang masih ingat" Bang Eki tersenyum manis

beberapa menit masakan pun sudah jadi bang Eki langsung menyiapkan makanannya di meja makan

"makan dulu dek "teriak Bang Eki
"iya Bang bentar "balas Adara yang sedang berada di taman

ADARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang