Katakan padaku untuk apa memperpanjang hidup dengan obat-obatan?- Gulf.
Gulf menunggu seseorang di taman rumah sakit, dia meminta kepada Gun untuk mengantar nya dan meminta Gun untuk pergi sebentar.
Setelah menunnggu selama sepuluh menit akhirnya seseorang yang dia tunggu telah tiba.
"Kana.. "
Deg.
Suara lembut yang terdengar begitu serak dan berat di waktu bersamaan membuat Gulf memejamkan mata nya, perasaan berdebar kembali muncul mendengar suara pria yang sampai sekarang sudah sedikit berada di hati nya.
Berusaha tersenyum Gulf memberi isyarat dari mata kepada Dew untuk duduk di kursi taman samping nya.
"Kamu udah nunggu terlalu ya? Maaf tadi aku harus anterin baju ganti buat Mild" Ujar nya.
Gulf tersenyum miris sekarang sahabatnya yang menjadi prioritas dari Dew, tapi Gulf juga masih memiliki hak untuk cemburu bukan? Hubungan mereka belum terputus, dan Gulf yang selalu Dew utamakan namun posisi nya sudah terganti.
"Gak kok kak aku juga baru sampe haha" Tawa Gulf sambil memalingkan wajah nya menatap mata Dew yang memandang nya dengan dalam.
Gulf meraih tangan yang lebih besar dari nya mengelus tangan itu dengan air mata yang dia tahan agar tidak terjatuh, bohong jika Gulf mengatakan kepada Mild dia akan ikhlas melepaskan Dew.
"Kak Dew... Aku mau kita akhiri ya semua nya, kakak udah punya kak Mild dan kakak harus terima kak Mild, dan lupain lalu hapus semua perasaan atau tentang kita, agar kak Mild tidak tersakiti" Ucap nya masih dengan menundukkan kepala nya memandang tangan yang berada dalam genggaman nya, dia tidak sanggup melihat wajah Dew itu terlalu menyakiti nya.
"Kana... " Panggil Dew dengan suara tercekat nya.
"Rasa kakak ke aku kaya nya cuma rasa gak mau kalah dari kak Mew, kak Dew cuma punya rasa melindungi aku doang, kakak cuma cinta sama kak Mild bukan aku... " Jawab Gulf.
Dew menggeleng lemah, salah Gulf salah dalam mengartikan perasaan nya. Dew dengan tulus mencintai pria manis ini, Dew tidak akan pernah salah dalam hal mencintai seseorang.
"Aku beneran sayang dan cinta sama kamu Kana"
"Kalo kakak beneran cinta sama aku, kakak gak mungkin sampe bikin kak Mild hamil!! Kakak punya aku! Lampiaskan nafsu kakak ke aku, bukan ke Mild! Kalo kaka cinta nya ke aku gak mungkin kamu tega lakuin itu, kakak cinta sama kak Mild!" Tekan Gulf.
"Karna aku gak mau ngerusak kamu Kana, maka dari itu aku lampiaskan nafsu aku buat Mild" Jawab Dew lemah.
"Jahat! Kamu egois, kamu gak mau ngerusak aku tapi kamu ngerusak sahabat aku! Dengan kamu lakuin ini bukan cuma hubungan aku sama kamu doang yang rusak tapi hubungan persahabatan aku sama kak Mild juga rusak! Kamu pernah mikir gak sih sebelum lakuin ini? Kamu waktu lakuin sex sama kak Mild kebayang muka aku engga!?" Pekik Gulf keras dengan cairan bening yang sudah terjatuh dengan bebas tanpa bisa dia tahan lagi.
"Kana aku juga selalu mikirin kamu! Bahkan aku setiap tidur sama Mild selalu pikirin kamu!"
"Omong kosong!" Sarkas Gulf tajam.
Dew menggeleng dia memegang kembali tangan dengan jari lentik cantik itu dengan erat.
"Dengerin aku Kana, aku cinta kamu cuma kamu yang ada di hati aku dan selama nya akan selalu begitu, aku sama Mild cuma sebatas patner sex dan gak lebih, cuma malem itu aku kelepasan sayang" Ujar Dew kembali dengan lembut.
Gulf tertawa dingin dia melepaskan genggaman Dew dan memandang balik sorot mata Dew dengan dingin.
"Lebih brengsek kamu dari pada kak Mew, kalo dia melakukan sex sama aku dia masih bayangin aku dan tetap liat aku sebagai Gulf bukan Art. Dia juga brengsek tapi lebih brengsek kamu dengan menjadi kan tubuh kak Mild pelampiasan nafsu tapi kamu membayangkan aku? Gila! Aku menyesal kak masukin kamu ke hati aku! Aku nyesel mempercayakan kebahagiaan aku ke kamu! Kita emang dari awal gak seharusnya punya perasaan, kita harusnya tetep berteman tanpa melibatkan perasaan" Lirih nya.
Dew memejamkan mata saat tangan Gulf menyentuh pipinya rasa menyesal kian menggerogoti hati nya, rasa sesak dan tidak ingin kehilangan singgah di hati nya.
Gulf semakin terisak menyentuh wajah hangat itu, momen yang pernah berada di benak nya, pikiran akan berpisah dari Dew tidak pernah Gulf bayangkan.
Mereka berdua saling terdiam sambil mengeluarkan isak tangis pilu, dua manusia yang sudah jatuh cinta harus terpisah karna sebuah kesalahan yang fatal.
Menikmati setiap detik sebelum mereka benar-benar terpisah, tanpa menyadari bahwa kedua nya di perhatikan dari kejauhan oleh seorang pria.
Mew meremas dada nya yang terasa sesak nafas nya memburu urat leher cowok itu mencuat melihat pemandangan di hadapan nya. Tangis nya mulai terdengar begitu menyakitkan, dia tidak pernah lagi mempunyai harapan untuk kembali bersama Gulf. Mew menyesal bisakah dia memutar waktu? Bisakah Gulf memberi nya kesempatan kedua kalinya? Kesempatan untuk memperbaiki semua nya.
Dia menjauh dari sana meninggal kan dua insan yang saling menangis seakan tidak rela untuk berpisah, dia menuju rooftop rumah sakit. Saat sampai disana dia menemukan seorang pemuda yang berada di rooftop dengan pandangan tertuju lurus, dan di belakang pria itu terdapat Win.
"Kak Mew ngapain kesini?" Tanya Win dengan bingung.
Mew menggeleng dia mendekati Mild yang berada di kursi roda dan melihat ke arah Win.
"Win gue mau ngomong sama Mild boleh kan? Cuma sebentar doang, nanti kalo udah selesai gue yang bawa Mild masuk keruangan nya" Ujar Mew pelan.
Win mengangguk dia melihat ke arah Mild yang masih tetap diam sambil memandang ke arah depan.
Saat Win sudah pergi Mew duduk di lantai rooftop memandang langit malam.
"Lo ngapain kesini? Mau ketawain tentang kondisi gue?" Tanya Mild dingin.
"Gue gatau juga kalo lo ada disini" Jawab Mew.
Setelah itu mereka saling terdiam melihat ke arah langit malam, namun bagu Mild semua nya tetap gelap dia hanya memandang nanar ke langit, mendengar dari Win bahwa Dew menemui Gulf di taman membuat perasaan nya campur aduk.
"Mild kesalahan gue sefatal itu ya sampe Gulf gak bisa terima gue?" Tanya Mew memecahkan keheningan yang tercipta di antara mereka.
Mild langsung tertawa hambar mendengar itu, seandainya dia bisa melihat Mild pasti sudah tertawa dengan puas melihat wajah menyesal Mew.
"Tanpa gue jawab juga lo pasti tau kan jawabannya?"
"Apa gue gak bisa memperbaiki nya?"
"Gak akan bisa Mew, kesalahan lo terlalu fatal buat dapet maaf dari Gulf" Sarkas Mild tajam.
"Tapi kesalahan lo lebih fatal Mild, terus kenapa cuma lo doang yang dapet maaf nya? Kenapa gue engga?"
Mendengar perkataan dari Mew membuat nya terdiam seribu bahasa.
"Padahal gue berubah cuma buat Gulf, gue siksa Art buat menebus semua luka Gulf, gue lakuin hal yang buat gue ngerasain rasa sakit Gulf, tapi kenapa tuhan gak kasih gue kesempatan buat meluk Gulf sekali lagi?... " Jeda nya dia memandang ke arah Mild yang masih memandang lurus.
"Posisi gue terganti dengan ada nya Dew, gue cemburu, gue gak suka liat mereka bareng! Gue sakit liat nya, sakit banget sampe buat nafas aja rasa nya susah" Lanjut nyaa.
"Mew gue kasih tau ya, rasa sakit Gulf itu gak akan pernah hilang dengan semua yang lo lakuin, rasa sakit dia terlalu banyak dan cuma Dew yang jadi obat nya.... " Mild menjeda mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
"Tapi lihat sekarang Dew juga yang jadi alasan mata cantik Gulf keluar air mata, mata cantik yang selalu Dew jaga buat gak nangis sekarang nangis gara-gara dia dan gue, sahabat macem apa coba gue yang rebut pacar sahabat nya sendiri? Mana sampe hamil lagi, harga diri gue depan Gulf udah gak ada" Lanjut Mild.
Mew memalingkan wajah nya menelan ludah nya dengan susah payah, benar rasa sakit yang di terima Gulf tidak akano pernah hilang.
Haii maaf baru up yaa, gimana kabar kalian? Baik? Semoga selalu baik dan selalu bahagia oke? Lopyuuuuu:)))
KAMU SEDANG MEMBACA
thirty days for you (END) S1 (PROSES TERBIT)
Short Story(BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) gulf pria dengan sifat ceria nya dan pria penyuka bunga matahari, namun memiliki nama indah tapi di sebut pria pembawa sial oleh keluarga maupun kekasih nya. kehilangan cinta pertama nya, kehila...