Aku meninggalkan mu di saat aku masih sangat mencintaimu- Mild
"Sweetie.. " Morrone mendekati anak nya dan langsung memeluk tubuh ringkih sang anak.
Gulf hanya diam mematung tidak membalas pelukan sang ayah dia memandang ke arah depan dengan pandangan kosong. Sekarang semuanya terasa begitu hancur, rahasia apa lagi yang tersembunyi di keluarga nya? Apakah ada sesuatu lagi yang tersembunyi selain fakta ini?
Isi Kepala nya hanya terisi dengan pertanyaan kenapa dia mempunyai takdir seperti ini? Sebenci itukah tuhan kepada Gulf, sampai tidak membiarkan dia untuk menikmati masa bahagia nya? Tuhan membenci nya dan tuhan melupakan nya sebagai seorang umat! Dirinya tidak sekuat itu untuk menahannya, tapi Tuhan menimpakan sebuah takdir yang sangat berat.
"Kenapa ayah? Bunda tega banget lakuin itu! Apa salah mama?" Ucap nya begitu lirih.
Jaehyun mengalihkan pandangan nya dari Gulf dia menelan saliva nya dengan susah payah, tenggorokan nya terasa tercekat.
"Sweetie kamu tenang hmm, biar ini jadi urusan ayah. Kamu tunggu disini dulu sama kakak, biar bunda jadi urusan ayah" Morrone melepaskan pelukanya dari Gulf dan mengusap air mata yang terdapat di wajah cantik anak nya, dia mencium mata anak nya dengan sayang.
"Jaehyun kamu jaga adek kamu, biar bunda jadi urusan ayah, inget jaga adek kamu dengan benar jangan tinggalkan dia seorang diri" Ujar Morrone memandang anak pertama nya.
Jaehyun mengangguk mantap jika ayah nya yang turun tangan Jaehyun yakin masalah ini akan cepat selesai dan mereka mendapat kan hukumannya.
Morrone pergi dengan langkah lebar dan wajah dingin nya, dia tidak akan lagi bersimpati pada Kendall, jika Kendall tidak melakukan hal keji ini mungkin sekarang Barbara berada di samping anak bungsunya.
"Kak jangan ganggu aku dulu, aku butuh waktu sendiri" Ucap Gulf yang langsung berbalik menuju kamar nya namun langkah nya terhenti karna ucapan dari kaka nya.
"Dek jangan terlalu di pikirin ya? Ayah pasti bakal selesaiin masalah ini, kamu tidur aja ini udah malem banget" Ucap Jaehyun dengan lembut dan di angguki oleh Gulf.
Gulf memasuki kamar nya dan menutup pintu dan saat itu juga dia langsung merosot sambil menutup mulut nya agar tidak keluar isakan.
"Aku tidak percaya lagi kepada tuhan, dia memberi ku takdir yang sangat berat. Aku membenci takdir hidup ku, aku ingin segera mati, aku benci untuk hidup lagi hiks.... Aku terlalu muak untuk hidup, aku ingin segera pergi dan beristirahat dengan tenang, I'm so tired, I want to die, I want it all to end and rest in peace" Isal Gulf dia lalu berdiri dan menuju balkon kamar nya memandang ke arah langit dengan senyum kecil nya.
"Maaf mama tapi kaya nya keputusan yang ini adalah jalan terbaik, hiks aku gak kuat mama, aku nyerah atas kehidupan ku... " Gulf langsung masuk ke dalam kamar nya.
Gulf membuang semua obat-obatan ke tempat sampah yang sempat dokter New beri kepada nya. Dia juga merobek jadwal kemoterapi nya, Dia menyerah hari ini pria manis itu menyerah atas segala nya.
Pria itu terduduk di lantai kamar nya yang dingin, "Aku nyerah ma! Sekarang aku cuma tunggu tuhan ambil nyawa aku sendiri. Tujuan hidup aku udah gak ada, mama pergi tinggalin aku, kak Dew sama Mild juga ninggalin aku, dan aku sama kak Mew juga udah gak mungkin bersatu!! Aku cuma minta sama tuhan buat kasih aku sebentar aja buat berpamitan sama mereka dengan baik, agar aku bisa pergi dengan tenang" Ujar Gulf lirih dengan senyum di akhir kalimat nya.
Dia memeluk tubuh nya sendiri dan menangis untuk menghilangkan semua rasa sesak di dada nya, namun tidak cukup! Gulf butuh pelampiasan, dia berdiri mencari sesuatu yang tajam untuk melampiaskan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
thirty days for you (END) S1 (PROSES TERBIT)
Conto(BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) gulf pria dengan sifat ceria nya dan pria penyuka bunga matahari, namun memiliki nama indah tapi di sebut pria pembawa sial oleh keluarga maupun kekasih nya. kehilangan cinta pertama nya, kehila...