Chapter 26

3.1K 228 28
                                    

Selepas apapun perkara dalam hubungan, kesalahan paling fatal adalah perselingkuhan- Morrone.

Morrone menangis melihat tubuh kaku anak nya yang sudah tertutup kain berwarna putih, pria kuat dengan rahang tegas dan mata tajam itu sekarang hancur, putra kecilnya meninggalkan nya dengan sejuta penyesalan, keinginan yang selalu dia inginkan agar sang putra pergi dari dunia sekarang terwujud dan itu membuat nya semakin dirundung akan penyesalan yang tiada akhir nya.

Mendengar usia anak nya yang sudah usai dunia nya runtuh, nafas nya tercekat. Katakan dia ayah yang brengsek, jika semua mengatakan dia tidak pantas menjadi ayah, Morrone membenarkan nya. Ia mengakui semua nya benar, dia memang pengecut dan ayah yang sangat gagal dalam menjaga putra nya.

Dia brengsek karna telah melakukan hal ini. Ayah macam apa yang menjadi rantai dia kedua kaki anak nya sendiri, dan ayah macam apa yang menjadi tali mengikat tubuh anak nya dengan kuat.

"Barbara.. " Panggil Morrone dengan suara rendah. "Kamu rindu banget ya sama Gulf? Sampe gak kasih aku kesempatan untuk memperbaiki nya. Sayang maaf. Maafin aku. Aku gagal Barbara, gagal menjaga hubungan kita bahkan gagal menjadi ayah untuk putra kecil kita. Anak yang sangat aku nanti kehadirannya, anak yang selalu aku jaga saat dalam kandungan mu, dia aku sia-siakan, aku gagal"

Jaehyun hanya diam dengan pandangan yang kosong, semua yang berada di sini tampak kacau akan kepergian Gulf.

Morrone sesak. Tenggorokannya tercekat, lidah nya terasa kelu untuk mengeluarkan sepatah kata pun.

New menyerah kan gulungan kertas kecil kepada Morrone, "Titipan dari Gulf untuk kamu" Ucap New dengan lirih.

Morrone menangis mengambil surat itu, di buka gulungan nya dan terlihat tulisan kecil yang terlihat sangat rapih.

"Ayah jangan nangis, Gulf gak suka ayah nangis karna Gulf. Hapus air mata nya ya, hero nya Gulf gak boleh nangis. Mungkin ayah baca ini saat Gulf udah pergi jauh, maaf gak bisa nepatin janji yang kita buat, tapi Gulf akan selalu ada di samping ayah selamanya. Ayah nanti kalo Gulf tidur selama-lamanya cium Gulf untuk terakhir kali nya ya? Jangan lupa, nanti aku marah"

Tangisan nya pecah membaca satu persatu huruf yang tertulis di kerta itu dengan rapi, bahkan tanpa Gulf meminta Morrone pasti akan mencium nya.

Dengan langkah berat dia mendekati peti yang terdapat sang anak, memandang wajah damai itu dengan tetesan cairan bening di ujung mata nya.

Morrone mengelus rambut sang anak sayang, "Udah ketemu mama ya sayang? Sekarang Gulf udah gak sakit lagi ya, pasti Gulf bahagia ketemu mama. Sampaikan ke mama kalo ayah kangen, hiks. Maaf karna ayah pernah menjadi luka untuk kamu, seharusnya ayah menjadi cinta pertama bukan luka pertama untuk kamu. Ayah menyesal, kamu belum kasih ayah kesempatan untuk membuat cerita dan kenangan di antara kita sebagai ayah dan anak yang sangat bahagia, kita tidak mempunyai kenangan yang indah untuk di kenang" Ucap nya dengan begitu lirih, tangisan nya semakin luruh saat bibir nya mencium kening dingin anak nya.

Cup.
Cup.
Cup.

Tiga kecupan hangat penuh kasih sayang Morrone berikan kepada Gulf, dia semakin merasa sesak untuk menerima kenyataan pahit ini.

Penyesalan dan rasa bersalah bersarang dalam hati nya.

"Kalau di kehidupan selanjutnya memang ada. Ayah berdoa agar kamu mendapatkan sebuah keluarga yang hangat, dan ayah yang sangat baik. Bukan ayah seperti ku yang menjadi duri dan rantai untuk anak nya. Semoga di kehidupan selanjutnya kamu mendapatkan peran ayah yang baik dan menjadi cinta pertama mu, aku memohon bukan aku yang menjadi ayah untuk mu" Dia langsung berdiri dan menjauh dari anak nya, pergi adalah salah satu cara agar dia bisa meluap kan rasa sesak ini.


thirty days for you (END) S1 (PROSES TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang