⚠️Cerita ini mengandung unsur dewasa⚠️
⚠️DOSA DI TANGGUNG SENDIRI⚠️
Menceritakan dua insan yang menikah muda karena dijodohkan oleh orangtuanya masing-masing.
Jessica Mahatma, seorang wanita cantik blasteran Indo-Rusia, mempunya suami yang sangat me...
"Dave geli," protes Jessica karena Dave memeluk dirinya dari belakang, dan membuat ia tidak fokus untuk memasak.
Dave tetap keras kepala, ia sama sekali tidak memberhentikan aktivitasnya yang sesekali meremas payudara gadis di depannya, Jessica yang menahan desahannya agar tidak dikeluarkan, jika desahannya di keluarkan, Dave akan semakin bergairah.
"Mau nenen,Jeje lama masaknya," sahut Dave dengan nada manjanya, Jeje atau Je itu adalah nama panggilan sayangnya untuk pujaan hatinya.
Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan, sekuat mungkin menahan gairahnya, sentuhan Dave memang membuat tubuhnya cepat terangsang, bahkan sangat candu baginya,"Bentar lagi udah."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo baby," terdengar suara berat yang Dave lontarkan, tepat di telinga kanan Jessica, membuat gadis itu merinding jika sudah mendengar suara yang sangat ia takuti.
Dave meremas payudara gadis itu, sesekali mencium aroma vanilla di leher Jessica, Jessica membalikkan badannya kearah Dave, dengan gerakan cepat cowok itu menggendong gadisnya ke kamar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dave membaringkan tubuh Jessica dengan hati-hati di tengah kasur, cowok itu membuka baju Jessica begitu agresif, tersisa bra hitam yang menutupi asetnya.
Dave yang melihat payudara Jessica langsung menerkamnya, shit, mengapa tubuh gadisnya selalu menggodanya.
"A-aahh, Dave," Jessica mendesah ketika milik suaminya bersentuhan langsung dengan vaginanya.
"Yeah baby,"
Dave melebarkan paha Jessica, kemudian tangan kekarnya meraba milik Jessica yang sudah basah. Dengan nakalnya, Dave mencolek cairan kental itu dan memakannya dengan lahap, membuat wajah Jessica memerah seperti tomat.
"Kenapa hm," goda Dave membuat Jessica tersenyum manis.
Seringai nakal muncul di wajahnya, Jessica mendorong tubuh Dave sehingga cowok itu merubah posisinya menjadi duduk. Gadis itu sudah terduduk di pangkuan Dave, bagian inti mereka saling bertemu, sangat terasa sekali bagian sesak di selangkangan Dave karena ulahnya yang sesekali menggesek vaginanya dengan milik Dave.
Dave menatap lekat gadisnya yang tengah mengatur nafasnya, Dave melumat bibir Jessica dengan nafsu, tangan kanannya menarik tengkuk Jessica agar memperdalam ciumannya, sedangkan tangan kirinya, mulai membuka bra Jessica, payudara Jessica terpampang sangan indah di hadapannya, ia meremas pelan buah dada yang bulat dan berisi itu.
"Eughh...Dave."
Keduanya semakin hanyut dalam permainan panas mereka, meskipun tak sampai ke inti, keduanya bisa mencapai pelepasan.
Bagaian bawah Jessica berkedut kembali, ia semakin merapatkan pahanya, menjepit penis Dave, membuat cowok itu meringis.
"Kalo sekiranya gak mau di masukin, seenggaknya jangan bikin adek gue salting," ujar Dave, bagian bawahnya sangat linu karena ulah istri nakalnya itu.
Jessica tertawa puas melihat wajah Dave yang tersiksa karena ulahnya, ada rasa kasihan dan ingin memberikan mahkotanya para Dave, karena itu hak suami juga.
Jessica memberhentikan aktivitasnya dan menatap Dave dalam dalam,"Maaf," lirihnya sembari menundukkan kepalanya tak enak hati.
"Gue ngerti, lulus SMA harus janji, sampe shubuh," kekeh Dave membuat Jessica ikut tertawa.
Ini yang membuat Jessica menyukai Dave, Dave mampu mencairkan suasana disaat tegang, Dave selalu menghibur dirinya disaat sedih, bahkan ketika dirinya membuat kesalahan, Dave tidak memarahinya, malah menasehatinya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
"Kalo di depan umum jangan ketawa kayak gini, karena, kecantikan lo, cuma gue yang boleh nikmatin kecantikannya itu," lanjutnya.
Jessica menangkup kedua pipi Dave dengan tangan mungilnya, mengecup singkat bibir Dave,"I am only yours."
"Jess," panggil Dave serius, membuat Jessica bertanya-tanya.
"Kenapa"
"Mau nenen boleh?"
Jessica menganggukkan kepalanya, Dave tersenyum senang, tanpa menunggu waktu lama ia membawa Jessica untuk rebahan di kasur, dan menyambar puting yang sudah tegang itu.
"Ahh," Jessica mendesah saat putingnya masuk ke dalam mulut Dave yang dingin.
Dave menyedotnya kuat, layaknya bayi kehausan, kedua tangannya tidak di biarkan menganggur, ia mulai meraba paha Jessica, sesekali memainkan klitorisnya.
"Emhh... fasterhhhh..."
Mendengar desahan lembut yang Jessica lontarkan membuat Dave semakin cepat mengobrak abrik vagina Jessica, gadis itu memekik nikmat dengan kocokan dibawah sana.