⟩004⟨

450 48 0
                                    

! Budaya kan Vote sebelum membaca !




















Bruk !

Pintu kamar Rindou terbuka dan menampilkan seorang ibu ibu yang terlihat sangat panik

Ya dia adalah mama dari Keluarga haitani

"Astaga Rindou !! Apakah kau baik baik saja ?mengapa kau bisa menjadi seperti ini nak ?!!!"ucap ibunya

"Aku baik baik saja mah"ucap Rindou

"Tidak baik baik apa nya ?! Perutmu saja di perban !!"

"Haha iya yasudah lepaskan aku ma"ucap Rindou

Karena sedari mamanya datang ia langsung memeluk Rindou dan menenggelamkan kepalan Rindou di dadanya

"Huh kau dasar menantu tak punya ahlak !"bentak mama Rindou pada [name]

Semua anggota Bonten kecuali RAN dan Rindou terbelalak kaget karena ternyata Rindou telah menikah dan istrinya itu adalah [name]

"Kerjaan mu itu apa sih ?! Gak becus banget jagain anak saya !"bentak Mama Rindou

[Name] yang dimarahi hanya diam tertunduk tidak berani menatap ibu mertuanya

"Kalo ditanya tuh jawab !"bentaknya lagi

Tiba tiba saja mama Rindou mengeluarkan Botol air dan membukanya lalu botol air itu di tumpahkan tepat di atas kepala [name].

Air mengalir membasahi seluruh tubuh [name]

"Hm nih nih makan air tuh, gak becus banget jagain suaminya kayak anak kecil aja"bentak mama Rindou lagi

Lalu tangan [name] ditarik keluar dan lalu memasuki ruangan yang masih ia ingat betul bahwa ruangan itu adalah ruangan yang ia masuki satu hari yang lalu ya benar

'ruang siksa'

Lagi lagi ia memasuki ruangan itu,

Tangan [name] dibanting dan tentu saja badan [name] juga ikut terbanting

Setelah badan [name] ambruk di tanah kaki mama mertuanya tidak diam saja, ia langsung menendang Madan [name] hingga tergeser

'Luka yang kemarin saja belum pulih, malah ditambah lagi..'batin [name] meringis

Mama mertuanya terus saja menendang [name] bahkan ia pun menendang kepala [name] hingga darah bercucuran
Membasahi pipi sekarang wajah [name] penuh dengan darah.

Air mata ikut mengalir membasahi pipi yang berlumuran darah

'tuhan tolong aku..'batin [name]

[Name] terus saja di siksa dan sampailah dimana siksaan itu berhenti karena Rindou memanggil mamanya.

...

[Name] berdiri dari duduknya ia ingin sekali pergi dari rumah itu namun tak bisa karena jika ia pergi maka orang tua nya akan di pecat.

Ya [name] di jodohkan dengan Rindou karena permintaan ayah [name]

"Hiks, sekejam ini kah takdir padaku ?",tanya [name] meringgis ia menangis sesegukan sampai ber jam jam dan sekarang sudah sampai pada pukul sembilan malam dan semuanya sudah pergi bonten juga mama mertuanya juga telah pulang Rindou juga telah tidur.

[Name] pergi keluar untuk mencari angin dan yaa tempat yang [name] kunjungi adalah pantai ia pergi seorang diri ke pantai yang memang tidak jauh dari rumah Rindou

Sampailah [name] di pantai yang benar benar sepi.[name] berjalan menyusuri pantai dan mulai bersenandung kecil

Ia duduk di pinggiran pantai memandang ombak dan merasakan sejuk nya angin yang menerbangkan anak rambutnya

[Name] mulai menitikkan air matanya lagi juga mulai bercerita pada Tuhan.

"Tuhan.. apakah aku memang tidak pantas untuk bahagia ? Mengapa cobaan yang menimpaku begitu kejam ?"ucap [name] sedikit berteriak

"Tuhan !! Tolong aku !! Aku ingin bahagia tuhan sekali saja !!!"teriak [name] pada ombak bergemuruh

"Kumohon tuhan sekaliii sajaa !"teriak [name] lagi

Nafas tak beraturan air mata mulai berhenti mengalir suara ombak menginterupsi angin menerpa wajah indah nan ayu

Tanpa disadari [name] telah bersenandung kecil lagi

L'âme en peine ♪~

Il vit mais parle à peine♪~

Il attend devant cette photo d'antan♪~

Il, il n'est pas fou♪~

Il y croit c'est tout♪~

Il la voit partout♪~

Il l'attend debout♪~

musik : Love story-indila

Dan tak disadari juga [name] telah menari layaknya princess kerajaan

Di kejauhan ada orang yang sedang memperhatikan dengan seulas senyum yang terbentuk.

...

"[Name] !"bentak Rindou

"Y-ya Tuan ?"jawab [Name]

"Pelan pelan ! Kau mau membuatku mati hah ?!"bentak Rindou lagi

'aku ingin membuatmu sembuh Tolol'batin [name]

"Tidak"jawab [name]

"Yasudah pelan pelan !"ucap Rindou

Dan [name] yang kesal dengan Rindou akhirnya malah menekan luka itu

"Arghh ! [Name] ! Kubunuh kau"peringat Rindou lagi

"Ku bunuh deluan"jawab [name] Santuy

"Sialan"umpat Rindou

"Baiklah mari makan"ucap [name] yang baru saja masuk dengan semangkuk Sup buatan nya

"Aku tak mau makan makanan mu, bisa bisa aku keracunan"ucap Rindou

"Yasudah tak usah makan masak saja sendiri"ucap [name] yang malah membuat panah imajiner muncul

"B-baiklah aku makan" ucap Rindou yah terkesan seperti nada terpaksa.

[10:37]

"[Name] !" Panggil Rindou

"Ya ?"Jawab [name] kali ini ia memberanikan diri untuk tidak menyebut kata 'Tuan' pada Rindou

'hee berani sekalia [name] memanggilku tanpa tuan'batin Rindou

"Apa yang kau butuhkan ?"tanya [name] langsung Thu the point

"Aku ingin makan Udon.."ucap Rindou dan itu terkesan merengek

"Lalu ? Kau bisa menyuruh pembantu dirumah untuk membelinya mengapa kau malah memanggil ku ?"tanya [name]

"Hah, setidak nya belikan aku itu [name] !"ucap Rindou

"Kau ingin aku belikan itu ?"tanya [name]

Rindou mengangguk lesu

'apakah dia sedang kesurupan ? Mengapa ia Ter lihat lesu ?'batin [name] bertanya tanya

"Boleh ya ?"tanya Rindou

'mana sok manja lagi'batin [name] lagi

"Teruslah merengek aku takkan membelikannya"ucap [name] lalu pergi meninggalkan Rindou seorang diri di kamar

"Cih"

TBC

"Aku menyukai mu.."

Hayooo kata kata itu masih di chapter yang sangat jauh

...

Ditulis : 10/06/2022
Publish : ...

»Pernikahan«-Haitani RindouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang