Chapter 4

170 10 0
                                    

Dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar Savannah mengecup bibir Soferina begitu lembut dan cepat. Tanpa diduga Soferina segera menahan tengkuk leher Savannah untuk tidak melepaskan kecupannya dan memperdalam ciuman mereka di balkon kamar Savannah itu. Keduanya tampak menikmati hal itu.

"Boleh aku lanjutkan?" Pinta Soferina sembari menatap Savannah menghirup udara dengan rakus. Setelah mendapatkan persetujuan dari sang empunya Soferina dengan cepat menarik tengkung Savannah dan memperdalam ciuman keduanya hingga terdengar suara desahan dari Savannah .

"Ahhhh". Satu desahan lolos dari Savannah membuat adrenalin dalam diri Soferina meningkat cepat

Soferina mengecup seluruh bagian wajah Savannah secara lembut dan perlahan menatap Savannah dengan penuh cinta dan tatapan memuja.

"Kamu begitu cantik". Ujar Soferina penuh ketulusan dengan tatapan lembut dan mata dipenuhi nafsu membara

"Teruskan Sof jangan berhenti! Buat aku mendesah dibawahmu! Sekarang milikmu!". Tantang Savannah seakan mengerti tatapan Soferina.

Suara decakan lidah keduanya menghiasi malam ini. Keduanya seakan terlupakan pesta yang masih berlangsung dengan meriah.

"Ahh Sof please". Desahan tertahan Savannah ketika Soferina membelai payudaranya secara perlahan menyentuhnya dengan sangat lembut dan dengan mudahnya membuka resliting dress merah maroon yang digunakan Savannah tadi. Kini hanya tersisah bra dan underwear saja.

Savannah tersipu malu ketika Soferina menatap penuh kagum pada dirinya.

Hanya dengan satu tangan saja Soferina dapat dengan mudah membuka kaitan bra Savannah dan tempampang payudara indah milik Savannah begitu mulus, putih bersih dan tentunya warna pink yang seakaan menggoda iman Soferina untuk menghisapnya.

Soferina menghisap, mengigit, dan mengecup hampir seluruh permukaan leher Savannah. Gadis itu juga tak tinggal diam terus menyusu pada Savannah dan tangan kiri digunakannya untuk meremas payudara indah milik gadis lainnya.

Soferina menurunkan underwear milik Savannah dan segera meninggalkan bekas kepemilikan pada gadis itu yang tak akan hilang dalam beberapa hari kedepan, terus mengecupi seluruh permukaan area kewanitaan Savannah mengelusnya dan berhenti ketika tahu Savannah telah mencapai klimaks.

"Sof terasa Lelah sekali dan juga nikmat! kumohon lanjutkan Sof". Ucap Savannah sambil menahan desahannya.

"As your wish, baby!". Ucap Soferina tanpa ragu.

Savannah dengan cepat membalikkan tubuh Soferina dan berganti posisi dengan Savannah berada diatas gadis itu.

"Sekarang gentian aku yang akan memuaskanmu, sayangku!". Ujar Savannah dengan nada sensual membuat hormon dalam tubuh Soferina semakin bergejolak.

Savannah dengan cepat mengulum kedua telinga Soferina tak lupa meninggalkan kissmark tepat dibelakang telinga gadis jangkung itu

"Setelah ini tak ada yang boleh merebut kau dariku!". Klaim Savannah pada Soferina.

"Tentu saja, my darl!". Balas Soferina dengan cepat

Dengan mengigit kecil ujung bibir Soferina dengan cepat mereka bertukar saliva dengan liar dan seakan tak kehabisan nafas.

Savannah menengelamkan kepalanya pada dada Soferina mengecup dan menghisap payudara itu dengan liar seakan bayi menyusu pada ibunya.

"Ahhh Sav ini begitu nikmat ahh ahh".

"Nikmati saja permainanku, luv".

Savannah menuangkan madu pada permukaan perut Soferina yang entah didapatkan dari mana dan langsung menjilati, menghisap, mengigit perut gadis lainnya. Begitu mengairahkan dan memabukkan.

"Ahh Sav lengket tapi nikmat sekali". Savannah mengeluarkan smirk disudut bibirnya melihat Soferina mengeliat kenikmatan.

Mengigit kecil klitoris milik Soferina yang sudah basah dan tanpa rasa jijik menelan seluruh cairan itu.

"Ahh Sav faster babe".

Perlahan Savannah memasukkan satu jarinya pada lubang kenikmatan milik Soferina yang menimbulkan desisan pada si empunya. Savannah menambahkan satu jari lagi

"Ahh ahh ahh come baby come". Desah Soferina

Savannah tersenyum licik setelah menemukan titik terdalam pada Soferina dia menambahkan satu jari lagi dan langsung menggerakkan ketiga jarinya memaju mundurkan secara cepat membuat Soferina lagi-lagi mendesah keenakan.

Savannah membalik tubuhnya menjadi kepala Soferina berada tepat di selangkangan miliknya begitu juga sebaliknya mereka saling menjilat, menghisab, mengecup satu sama lain.

Soferina memasukkan langsung keempat jari miliknya pada lubang vagina Savannah yang seakaan menyedot jari-jarinya untuk terus masuk kedalam. Terjepit dengan begitu rapat.

"Ahh nikmat masukan seluruh jarimu, Sof". Mohon Savannah

Soferina dengan cepat memenuhi permintaan gadis cantik tersebut yang membuat Savannah mendesah kenikmatan.

Keduanya mengeluarkan cairan secara bersamaan karena saling menyedot dan bermain bersamaan.

Savannah melangkahkan kakinya turun dari ranjang king size miliknya lalu membuka kotak yang berada disudut terdalam lemari. Soferina dibuat tercengang melihat isi dari kotak tersebut bagaimana bisa wajah sepolos Savannah memiliki mainan tersebut dan dapat bermain sex dengan begitu panas dan liar.

Sex toys.

Savannah dengan cepat memakainkan benda berbentu penis yang dapat dikaitkan di pinggang. Wow sungguh menakjubkan besar dan begitu panjang.

Savannah dengan cepat meraih bantal untuk mengganjal bokong Soferina dan segera memasukkan benda tersebut dalam vagina Soferina yang sekarang sedang mendesahkan Namanya dengan keras.

"Ahhh Savv please me harder ahh Savv ahh ahh".

Tubuh Soferina Kembali mencapai klimaks untuk kesekian kalinya hari ini. Kemudian Soferina mengambil alih alat itu dan memasangkan pada tubuhnya tak lupa menjepit kedua nipple milik Savannah hingga unggu kemerahan pada ujungnya.

Dengan cepat Soferina memasukkan bend aitu pada lubang sempit milik Savannah. Nikmat. Hanya kata itu yang dapat menggambarkan keadaan mereka saat itu.

Soferina mendorong dan menghentakkan dengan keras hingga alat tersebut tenggelam pada gua kehangatan milik Savannah.

Kemudian Soferina menghisap nipple Savannah yang masih terjepit dengan kencang membuat yang punya mendesah kenikmatan

"Ahhh sakit Sof please sakit banget".

"Tahan sebentar lagi baby".

Masih terus memaju mundurkan alat tersebut, Soferina mencabut penjepit pada nipple Savannah dengan kasar dan dibalas oleh jeritan sakit yang penuh kenikmatan.

Soferina menarik alat tersebut dan melepaskannya. Menjatuhkan dirinya disebelah Savannah dengan senyum terukir di wajahnya. Keduanya terlelap dengan berpelukan.

Sedangkan dibawah sana semua orang mencari keberadaan mereka berdua bahwa dering ponsel tak diharukan keduanya. 

Biarlah mereka menikmati malam indah ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang