Crazy Rich

Chapter 1

Dweyn Soferina Hamilton seorang model internasional dan juga pemilik beberapa agensi entertainment dengan cabang di berbagai belahan dunia. Hanya dengan dua kata saja dapat dipastikan Soferina merupakan orang penting dengan jam terbang yang tinggi.

Soferina melangkahkan kakinya dengan cepat keluar dari kamar hotel yang ditempatinya untuk segara menemui rekan bisnis sekaligus sahabat baiknya, Arthur.

"ao escritorio de Arthtur." Ucap Soferina pada sang supir.

Ditengah perjalanan Soferina melihat ada restoran Prancis yang baru buka. Dalam hati dia berkata harus mendatangi tempat itu karena dirinya begitu menyukai hidangan Prancis. Setelah menyelesaikan pertemuannya dengan Arthur, Soferina bergegas menuju restoran tadi, Belcanto.

"Vou pedir foie gras a vinho tinto.'' Ucap Soferina kepada seorang pelayan.

Banyak pasang mata menatapnya yang mungkin sedikit terlihat menyedihkan dimana seorang perempuan makan sendirian, tetapi bukan Soferina namanya jika memikirkan ucapan orang lain. Setelah selesai Soferina berjalan menuju toilet dan tidak sengaja menumbur seorang Perempuan yang tak lebih tinggi darinya. Saat ingin meminta maaf perempuan itu telah menghilang begitu saja.

Soferina mengambil sebuah kalung tangan yang diyakininya milik perempuan yang ditabraknya tadi. Dikarenakan perempuan tadi sudah menghilang Soferina memilih untuk menyimpan kalung tersebut kedalam tas nya.

Sementara itu di Portela Internasional Airport seorang perempuan terlihat tengah berjalan menuju pesawat pribadi miliknya. Aldrich Savannah Mckenzie. Selama perjalanan Savannah memilih untuk beristirahat karena begitu sampai di kota kelahirannya itu setumpuk pekerjaan tengah menunggunya.

Setelah mengudara lebih dari sebelas jam lamanya Savannah akhirnya mendarat dengan selamat di New York begitu sampai dia langsung menuju perusahaan yang sebentar lagi akan menjadi miliknya secara sah. Mckenzie Group.

Begitu sampai dikantor Savannah menghela nafasnya. Lelah. Ditinggal tiga hari ke Lisboa membuat begitu banyak pekerjaan menunggu untuk diselesaikan. Savannah memilih untuk mengistirahatkan dirinya sebentar di sofa ruang kerjanya. Lalu dikejutkan dengan bunyi ketukan pintu oleh sekretarisnya yang menyampaikan bahwa dia mempunyai janji pertemuan dengan salah satu rekan bisnisnya.

Diseberang sana ada seorang gadis lainnya, Soferina yang baru saja mendarat di New York setelah menempuh perjalanan panjang dari Lisboa.

"hari yang melelahkan." Ucap Soferina pada dirinya sendiri. Gadis itu memutuskan untuk pulang kerumah orang tuanya sesaat setelah dia mendengar kedua orang terkasihnya itu berada di kota ini. Yah, tentu saja kedua orang tuanya jarang berada dirumah karena sibuk mengurus bisnis keluarga mereka.

"Ternyata masih ingat punya anak.'' Ucapnya ketus pada kedua orang tuanya

"Hei anak nakal jika kami tak bekerja semua uang untuk belanjamu dari mana?." Ucap sang ibu yang hanya dibalas dengan senyuman nakal oleh Soferina.

"Rose dan Antonio akan segera menikah lalu kapan kamu akan menyusul mereka Sof." Ucap sang ayah kepada putri tercintanya.

"Kalian tau bagaimana aku dan juga aku masih ingin bermain." Ucap sang anak dengan raut wajah sebal.

"Oh ayolah dear, kami tak memaksamu kami hanya ingin kamu memikirkan masa depanmu yang terbaik untukmu apapun gendernya bagaimanapun latar belakangnya kami tak akan mempermasalahkannya yang terpenting kamu mencintainya begitupun sebaliknya dia dapat memahami kamu dan dia dapat menyayangimu sepenuhnya. Jika kamu Bahagia kamipun begitu. Apapun pilihan kamu kami tetap akan mendukungmu." Ucap sang ibu kepada Soferina dengan tatapan lembutnya.

"Tapi aku belum siap untuk berkomitmen atau menjalin hubungan mom, dad." Ucap sang anak

"Baiklah kami hanya menyampaikan apa ingin disampaikan kepada putri kami, bagaimanapun kami hanya ingin melihatmu bahagia. Dan juga wakilkan kami pada pesta pernikahan Rose dan Antonio datanglah bersama Eric sampaikan salam dan maaf kami untuk mereka karena kami tak dapat menghadiri hari bahagia mereka." Ucap sang ayah

"Kenapa Mommy dan Daddy tidak bisa datang?" Tanya sang anak dengan penasaran.

"Kami ada beberapa pertemuan dan ada sedikit permasalahan di Afrika terkait tambang disana yang mengharuskan kami kesana sayang." Jawab sang ibu.

"Okay baiklah. Aku akan beristirahat hari ini terasa sangat panjang. Good night mom dad.''

Sementara itu di tempat lain masih di negara yang sama Savannah telah sampai di Penthouse mewah miliknya dan segera membersihkan tubuhnya. Tetapi dia merasa kehilangan barang miliknya. Tak berselang lama dia ingat bahwa kalung ciri khas keluarganya telah hilang saat masih berada di Barcelona. Dia langsung menyuruh orang untuk memeriksa seluruh tempat yang dia kunjungi. Dengan terus berdoa semoga kalung tersebut tidak jatuh ketangan orang yang salah.

Kalung itu hanya diberikan pada perempuan keluarga Mckenzie dengan desain yang berbeda pada setiap orangnya. Sedangakan untuk para laki-laki tanda bahwa mereka berasal dari keluarga Mckenzie mereka menggunakan cincin dengan desain yang berbeda-beda. Tak ada yang mengetahui bahwa kedua hal ini merupakan simbol dari keluarga Mckenzie karena keluarga Mckenzie sedikit tertutup dan hanya orang terpercaya yang mengetahui akan kedua hal ini.

Savannah terus berdoa agar kalung dapat ditemukan karena dia takut kalau sampai Mommy-Nya nya tau jika kalungnya hilang. Pernah suatu ketika saat Savannah masih kecil dia tak sengaja menjatuhkan kalungnya saat bermain membuat Mommy-Nya nya panik mencari dimana kalung itu berada, tapi pada akhirnya kalung itu ditemukan di bawah meja kamar Savannah. Sejak kejadian tersebut Mommy-Nya selalu mengingatkan untuk selalu menjaga kalung itu. Sejujurnya Savannah selalu bertanya-tanya ada apa dengan kalung itu sampai Mommy sangat takut kalau kalung itu hilang, padahal jika hilang dia bisa membuat kembali kalung yang sama dengan desain yang sama, pikirnya.

Mohon bantuannya karena ini cerita pertama saya terima kasih.

Maaf jika ceritanya tak sesuai ekspektasi para pembaca karena ini murni dari pemikiran saya sendiri.