Bu, jangan memuji bagaimana enaknya orang lain bersama hidupnya.
Anakmu tidak butuh itu. Anakmu cuma ingin kau mengerti dan memahami kalau setiap takdir orang itu tidak semuanya sama.
Dia hanya ingin kau tetap melapangkan dada menerimanya di sisimu tanpa menghakimi apapun tentang yang terjadi padanya.
Benar, mereka enak. Mempunyai takaran yang pas untuk menggapai mimpinya.
Saat ini aku susah mendapat pekerjaan. Karena takarannya tidak pas. Namun percayalah, mimpiku untuk membahagiakanmu tidak pernah pudar walaupun seringkali kau memujinya.
Ya, kenapa aku selalu diam saat mendengar itu? Karena aku selalu merasa bersalah setiap kali ibu mengatakannya dengan senyuman. Aku merasa gagal menjadi anak yang memiliki mimpi itu. Aku merasa ingin menampar diriku sekeras mungkin agar aku berhenti berjuang karena yang terlihat hanya sia sia.
Langkah ini terhenti bukan karena aku tidak mau. Melainkan aku hanya bingung dan tidak mengerti. Kenapa takdir membuat aku seperti kehilangan kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
yang tersimpan
RandomJangan tanya kenapa ini tercipta? Bukankah tidak semua hal mampu disimpan selamanya?