Ketika kamu memilih yakin, keyakinan itu sendiri yang membuat kamu terpuruk.
Setelah beberapa jam akhirnya sampailah aku dimana negara yang selama ini ingin aku tuju yaitu Korea Selatan. Negara yang penuh dengan pria-pria yang aku kagumi dan music-music yang aku sukai.
Setelah sampai Disana, aku diajak oleh seseorang yang duduk disampingku itu menuju perusahaan yang akan kami tuju.
Dengan rasa pegal-pegal badanku aku mengikuti dia,"Pak? Bolehkah aku ketoilet sebentar ? " Tanyaku dengan menghentikan langkah orang itu
"Cepat" katanya kasar
Dengan langkah gontai aku mengambil koperku dan tasku untuk kubawa denganku.
"Untuk apa kau bawa koper juga tasmu? Kau mau kabur?" Tanyanya
Aku mengernyitkan dahi ku
"Yaelah pak, ngapain juga saya kabur saya gatau dimana ini ,lagian saya juga mau kerja ngapain harus kabur" jawabku
"Jangan bawa koper sama tasmu" jawab dia
"Tapi pak? Saya mau dandan, boleh saya bawa tas aja? Tanyaku lagi
"Hmm " jawabnya
Lagian kenapa juga gaboleh bawa tas. Emangnya aku mau kabur? Lah. Ngapain juga kabur. Lagian kok bisa dia mikir aku mau kabur? Kan aku mau kerja. Kok bisa dia berfikir aku kabur?
Aku terus saja menggerutu sendiri, aku jadi curiga kenapa bisa dia beranggapan aku akan kabur?"Ahhh mungkin perasaanku saja" batinku.
Setelah beberapa menit akhirnya aku selesai dan keluar dari toilet. Saat aku hendak menghampirinya dia sedang menerima telefon dari seseorang.
"Baik pak, saya akan langsung bawa dia ketempat pengambilan organ tubuh agar kita bisa cepat dapat uangnya" katanya ditelefon
Jantungku rasanya langsung berhenti bedetak saat itu juga, langkahku yang semangat langsung mendadak melemas. Airmata yang tidak ada dalam pelupuk mata tiba-tiba saja jatuh mambasahi pipiku.
Sebelum dia menoleh ke arahku aku langsung melarikan diri dari tempatku berada. Aku tidak memperdulikan koperku yang masih ada didekat orang itu. Aku langsung berlari dengan cepat tak tau arah.POV ORANG ITU
Sudah hambir setengah jam dia belum keluar dari toilet, kemana kah dia?. Apakah perutnya sakit? Atau kabur?
Ahh tidak mungkin, dia tidak tahu kalau dia terjebak dalam perdagangan organ tubuh manusia.
Karena merasa ia terlalu lama menunggu akhirnya ia nekat kedeket toilet perempuan."Excuse me, did you see a woman inside wearing a yellow dress?" Tanyanya
"I don't know, I think I'm the only one in the toilet" jawabnya
Sialll. Dia kabur. Tahu darimana dia kalau dia akan diperdagangkan tubuhnya. Apa mungkin dari bincangku di telefon tadi? Ucapku kesal
Aku langsung menghubungi rekanku, Radit dan lainya untuk mencarinya.
POV selesai..
-----
Aku dengan perasaan kalut, airmata yang tak henti menangis berlari keluar dari bandara dengan was-was. Dengan cepat aku memasuki taksi.
"Where are you going?" Tanya pak taksi
"Mmmm Seoul " Jawabku
"Mall? Hotel? Atau?" Tanyanya
"Jalan aja dulu pak" jawabku
Setelah sekian lama, akhirnya sampailah di Seoul, salah satu kota di Korea yang aku idam-idamkan untuk kudatangi. Akan tetapi hari ini aku datang, datang dengan perasaan yang begitu kecewa, kesal, amarah.
Setelah itu, pak taksi mempersilahkan aku untuk turun.
Aku sudah tak tahu lagi harus kemana aku berjalan, harus kemana aku pergi, aku hanyalah seorang diri dikota indah yang penuh dengan keistimewaan. Handphone aku juga ketinggalan dikoper.Aku duduk dipojokan sambil menangis tersedu-sedu. Tiba-tiba sesorang menepuk bahuku.
" Nona? Kenapa menangis disini? Tanyanya
Karena takut aku langsung berdiri dengan wajah tegang.
"Ommoo"
"Kamu kenapa nona?, Apakah ada yang menyakitimu?"
Aku tidak langsung menjawab malah menangis dengan sangat keras.
"Astagaaa "
"Ada apa?" Tanya seseorang disebelahnya
"Ada seseorang yang menangis" jawabnya
"Nona? Apa kau tak apa?"
"A.. a akuu tidak tahu harus kemana aku ditipu oleh seseorang, " jawabku dengan tergesa-gesa
"Tenanglah, "
"Kemarilah, duduklah disini" ditarik ke teras duduk supermarket
"Ceritakan apa yang terjadi" Ucapnya
Selama aku berbincang tadi aku tidak melihat kearahnya sama sekali, sekarang saat aku melihat 2 orang yang didepanku dengan terkaget-kaget aku langsung berdiri tegak.
"Omegat" kataku karena kaget yang kulihat
"Ada apa , kenapa?" Kata PD Nim
Kalian tahukan siapa PD Nim itu???? Dan manager le hyun
Gimana gak terkaget-kaget karena didepannya salah seorang PD Nim.
"Mm mianhe"
"Kamu bisa berbicara Korea?" Tanyanya
"Hanya sedikit-sedikit" jawabku
"Baiklah, ceritakan kenapa kamu menangis? Agar kami bisa membantu" ucap le hyun
Aku menceritakan mulai awal kejadian yang menimpaku, dari Caca yang memperkenalkanku hingga aku sampai disini. Aku menceritakan semua dengan menangis. Aku menangis tidak dibuat-buat karena didepanku ada mereka, melainkan itu dari hatiku yang paling dalam.
Setelah menceritakan kejadian miris itu. Kurasa 2 orang penting tersebut bersikap seolah-olah miris sekali nasibku.
"Baiklah. Karena kurasa kamu anak yang baik, aku akan memberikanmu pekerjaan. " Kata PD Nim
"Benarkah?"
"Sebelum itu, ambil ini hubungi dulu keluargamu agar mereka tidak khawatir" ucap le hyun
"Jangan beri tahu keadaanmu sekarang, lebih baik nanti jika kau merasa lebih baikan, beritahu saja kalau kau sudah sampai di Korea" saran PD Nim
Benar juga kata PD Nim. Lebih baik aku kabari mereka kalau aku sudah sampai saja. Urusan keadaanku lebih baik nanti saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS BLIND
FanfictionApakah kamu bisa disebut dengan penggemar yang beruntung? Saat kamu sedang susah-susah mencari kerja tiba-tiba saja ditawari oleh seseorang menjadi assisten Pribadi BTS. Whaatt? BTS ?? GILAAAAKK KAN? Bagaimana bisa? Yuk. Lanjut baca.