E M P A T

1K 169 15
                                    

.・✫・゜・。.

Setelah keberhasilan misi pertama saodara kamado, mereka melanjutkan perjalanan mereka ke sebuah desa dengan suasana yang terbilang cukup ramai.

Saat ini (m/n) tidak masuk ke dalam keranjangnya, dikarenakan hari sudah malam, soalnya lama-lama kasian (m/n) sesak didalam keranjang, makanya (m/n) dibiarkan jalan bareng sama Tanjiro juga Nezuko.

[didepan sana ada toko ramen, mau mampir dulu buat makan?.] - Tanya Tanjiro kepada kedua adiknya

[aku ikut nii-san saja.]

[Hhmp.]

[kalau begitu ayu kita kesana.]

Segera mereka melangkah ke arah toko ramen yang ada di pinggir dan memesan ramen jumbo untuk mereka makan.

Setelah beberapa saat menunggu, telah tersajilah ramen dihadapan mereka. Tapi yang bikin mereka heran, kenapa ada 3 ramen yang tersaji.

[hmm.. Oji-san, maaf, sepertinya oji-san kelebihan bikin ramennya.] - Ujar Nezuko dengan raut bingung

[loh? Kalian kan ada 3, ya saya bikin saja 3, itu juga kenapa pake bambu segala di mulutnya, tidak kasian kalian. Anak-anak sekarang main tidak tau situasi.]

Tanjiro dan Nezuko yang mendengarnya hanya bisa memasang raut cemas dan juga khawatir sambil memandang (m/n) yang sedang leha-leha di atas kursi bambu dengan kaki yang digoyangkan.

[maaf oji-san, kami akan menghabiskan semuanya.] - Ujar Tanjiro dan Nezuko bersamaan

maafkan kami (m/n), kau tidak bisa merasakan makanan manusia lagi, kami janji (m/n), kami akan membuat kamu menjadi manusia kembali, walaupun taruhannya adalah nyawa kami sendiri

Beda batin beda perasaan, perasaan dan batin Tanjiro maupun Nezuko adalah penyesalan karna tidak bisa menyelamatkan adik mereka, sedangkan (m/n)....

hmm... Kalau enggak salah, nanti Tanjiro bakalan tiba-tiba lari karna dia mencium bau si iblis luknut itu. Apa aku ikutin aja ya Tanjiro ketemu si iblis luknut? Atau aku diem aja disini macam anak hilang? Hmm aku pushing

Emang dasar anak dajjal.

Akhirnya dengan perasaan gusar, Tanjiro dan juga Nezuko melahap ramen di hadapan mereka termasuk ramen yang harusnya buat (m/n) malah Tanjiro yang makan.

HAHAHAHA KASIAN KAGA BISA MAKAN ekhem

Akan tetapi beberapa saat setelah Tanjiro maupun Nezuko makan, Tanjiro mencium bau yang sudah sangat dia kenali, bau iblis yang sudah membuat keluarganya berada dibawah tanah dan adiknya (m/n) jadi seperti itu mulai bangun dan lari terbirit-birit macam di kejar setan, membuat Nezuko kaget dan mulai mengikuti Tanjiro berlari meninggalkan (m/n) termenung macam anak hilang.

alah babi ngen... Aku ditinggal. Aku kudu otokke sekarang? Aku gk mau ketemu si iblis luknut, takutnya nanti aku malah di culik buat dijadiin umpermoon. Gk lucu anjir. Oke deh karna (m/n) anak yang baik dan juga tampan, aku akan menunggu disini sampe seseorang menculikku

Alah boy, (m/n) pingin diculik, sini nak sama tante, nanti tante beliin empeng.

Skip

[(m/n), maafkan kami karna meninggalkan mu, tadi kami merasakan sesuatu yang benar-benar gila, jadi maafkan kami.]

[Hmmpp.]

Yah tidak apa-apa, yang penting kan kalian kembali, jadi tidak perlu minta maaf, (m/n) kan anak baik muehehe

Setelah Tanjiro maupun Nezuko telah kembali, mereka melanjutkan perjalanan sebelum mereka merasakan seseorang sedang menatap mereka bertiga.

Disana, di dalam gang, terdapat seorang lelaki dengan rambut putih kehijauan menatap mereka dengan tatapan sinis.

S T R O N G Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang