"Cath, aku menemukannya!" Teriak Cass sambil berlari-lari ke arah saudara kembarnya, Cath. Rambut pirang pendek yang di kucir dua itu melompat-lompat seiring gadis 6 tahun itu berlari riang ke arah saudaranya.
"Benarkah? Di mana?" Tanya Cath dengan semangat. Gadis 6 tahun ini di dandan sama dengan saudaranya, satu-satunya perbedaan hanyalah warna baju mereka. Cass memakai gaun merah sementara Cath memakai gaun oranye.
"Ini!" Cass menunjukan barang yang sedaritadi ada di genggamannya. Sebuah batu yang di cat warna pink membuat Cath terkagum-kagum.
"Wahh" ujar Cath takjub "Bagaimana kau menemukannya, Cass?"
"Dia bilang bahwa semua tersembunyi dan lengket. Juga tak mungkin dia menyembunyikannya di luar halaman ini, jadi.." Cass terdiam "Cath, kurasa aku harus cuci tangan terlebih dahulu"
"Apa? Kenapa?"
"Dia menyembunyikannya di balik kandang Ruff, anjing kita. Kau tahu kan apa saja yang ada di balik kandang Ruff?" Tanya Cass lalu berlari ke wastafel setelah Cath mundur beberapa langkah darinya.
"Kau menjijikan!" Teriak Cath.
Setelah Cass telah selesai mencuci tangannya sampai sangat wangi, dia kembali ke Cath. "Hei, ayo masuk!"
"Mom!" Teriak Cath dan Cass yang berlari ke arah ibu mereka, Penny yang sedang duduk di sofa dekat tv.
"Apa malaikat kecilku sudah menemukannya?" Penny menyambut Cass dan Cath dengan tangan terbuka. Kedua gadis kecil itu melompat ke pangkuan ibu mereka sambil tertawa.
Cass mengangguk "Ya, Mom. Ini!" Cass menyerahkan batu pink itu pada ibunya.
"Hmm, sepertinya kalian belum menyelesaikannya dengan benar" kata Penny sambil tersenyum.
"Maksudnya apa, Mom? Kami sudah menemukan batunya, apa lagi?" Tanya Cath.
"Coba sebutkan kembali petunjuknya"
"Temukan aku, benda tak berharga yang berharga, semua tersembunyi dan lengket, dan semua jelas karna ada. Jika ada berarti kuncinya ada di sana" ucap Cass mengulang petunjuk ibunya.
"Ya, dan kuncinya belum kalian temukan" ujar ibunya sambil tersenyum.
"Oh ayolah, Mom. Sudah seharian kami mencarinya, bisa kah kau langsung katakan saja apa kuncinya? Sudah malam" keluh Cath dan menjatuhkan kepalanya ke sofa.
Penny tersenyum"Baiklah, batu tak berharga berarti batu saja, berharga berarti warna pink, karna kalian cinta warna pink, semua tersembunyi berarti seluruh permukaan di cat untuk menyembunyikan kuncinya, lengket... kau taulah, semua jelas karna ada berarti kalau kamu sudah temukan, kuncinya makin jelas, dan kalimat berikutnya bukan petunjuk, lebih seperti akhir dari misi.
Nah, ibu mencat batu ini dengan cat yang ibu lupa namanya. Nah, cat ini jika di gosok, bisa hilang. Jadi jika kamu gosok" Penny mulai menggosok batu itu "kuncinya muncul"
Cat dari batu itu sekarang sudah mirip daki, dan batu itu kembali berwarna hitam. Setelah kembali hitam, ada satu bagian berwarna putih. Penny mengambil dan membuang bagian putih itu dan ada kunci, kunci sungguhan, di dalam batu itu.
"Kunci apakah itu, Mom" tanya Cass yang matanya mulai berat.
"Ini adalah kunci laci meja rias mama, jika kau membukanya, akan ada kejutan buat kalian" ujar Penny dengan lembut sambil mencolek hidung Cass.
"Mom, ini sulit!! Kurasa kami sudah cukup dengan kejutan hari ini, aku ngantuk" kata Cath yang mulai tiduran di atas sofa.
"Oh, ini sangat mudah! Jika kalian sudah besar, mungkin aku akan menyiapkan satu yang benar-benar memutar otakmu" goda Mom sambil menggelitik perut Cath.
"Aku ingin main lagi besok, Mom" ujar Cass yang sepertinya ingin semangat namun terlalu ngantuk melakukannya.
"Baiklah, mungkin bisa, Cass. Nah, I left" ujar Penny.
"Apa itu Mom?" Tanya Cath dengan lemas.
Penny tersenyum lembut. "Aku akan memberitahumu nanti" Penny menggendong kedua anak perempuannya ke kamar mereka.
"Selamat tidur" Penny mematikan lampu kamar lalu menutup pintu kamar Cath dan Cass.
***
Cath terbangun. Badannya berkeringat dan jantungnya berdetak kencang sekali. Rambut pirang panjangnya basah karena keringat dan tenggorokannya kering.
Dia turun dari kasurnya dan pergi menuju dapur. Cath mengambil segelas air putih dan meminumnya langsung sampai habis.
"Kenapa mimpi itu muncul?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing
Teen FictionSaat kamu kehilangan sesuatu, apa yang kamu rasakan? Apa kamu merasa beberapa hal tak lengkap? Apa kamu merasa tidak pas? Tidak seperti sebelumnya? Aku merasa begitu.. *** Cass, idola di sekolahnya, gadis 16 tahun yang cantik, pintar, multi talenta...