Happy reading~~
Namaku Kim Sunoo, si pemilik senyum menawan. Siapapun yang melihatku, akan langsung jatuh cinta.
Namaku Kim Sunoo, yang mempunyai impian setinggi langit untuk menjadi seorang dokter anak.
Namaku Kim Sunoo, yang berkeinginan menikah di usia 27 tahun dengan sosok yang ku cintai.
Namaku masih Kim Sunoo, yang sudah merancang rencana untuk hidup sampai nanti aku menua bersama pasanganku.
Sekarang, namaku Park Sunoo. Dan kini aku harus merelakan semua impian dan harapan karena akan menikah dengan seorang yang tidak ku kenali di usiaku yang baru saja menginjak 19 tahun. Aku bahkan masih sekolah!
Dia bilang, senyumku indah. Dia bilang, suaraku candu. Dia bilang, tubuhku sangat pas untuk berada dalam pelukannya. Dia juga bilang, akulah yang harus bertanggung jawab karena sudah membuatnya jatuh cinta.
Kenalkan, namanya Park Sunghoon. Sosok yang kini berdiri di sebelahku dengan gagah. Sosok yang dari tadi tak pernah sedikitpun melepaskan pandangan penuh pujanya padaku.
"Pengantinku cantik sekali."
Kalimat itu, entah sudah berapa kali ku dengar hari ini.
"Kenapa tamunya banyak banget? Aku capek." Keluhku. Karena sumpah demi apapun, dia bilang di awal rencana pesta pernikahan kami hanyalah acara kecil-kecilan.
Namun yang terjadi saat ini adalah, mungkin ada lebih dari 500 orang yang sudah memberikan ucapan selamat padaku. Sepertinya acara kecil yang di maksudnya jauh berbeda denganku.
"Kita bisa ke kamar sekarang kalo kamu mau." Tawarnya.
Resepsi diadakan di hotel terbesar dan termewah kota ini. Aku yang bukan dari golongan kelas atas tak pernah membayangkan akan menginjakkan kaki bahkan menerima tamu undangan pernikahanku di tempat ini.
"Terus, gimana sama tamu-tamu kamu yang gak sedikit itu?" Tanyaku bermaksud menyindirnya. Lengan kulipat di depan dada, menatap sinis si pria tampan yang syukurnya sudah menjadi suamiku ini.
Aku harus bersyukur ketika mendapat sesuatu yang indah bukan?
"Maaf ya? Aku juga gak kepikiran semua kolega bisnisku bakalan dateng."
Astaga wajah tampannya!
Senyum yang menunjukkan gigi taringnya seakan bersinar di mataku. Senyum itu, sangat tidak adil dimiliki wajah menawannya. Seakan Tuhan menciptakan wajahnya dengan suasana yang syahdu seraya tersenyum, semuanya terlihat sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO! SUNSHINE
Short StorySUNGSUN SHORT STORY ⚠️WARNING⚠️ -BXB AREA -Murni fiksi -Homophobic harap menjauh -Authornya pecinta angst, jadi bagi yang mau tersakiti sangat disarankan membaca book ini -Isi cerita dari berbagai genre -100% hasil pemikiran author, dilarang keras m...