🌼NUMBER ONE

876 119 16
                                    

Hai hai Raa kembali lagi🥰
Masih dengan lanjutan yang kemaren

Diingatkan lagi, kalo ada yang merasa kurang nyaman sama book ini, mending langsung pergi aja yaa🙏🏻

Happy reading~~

Sunoo menggerakkan kakinya gelisah dibawah meja belajar, ia juga menggigit kukunya dengan manik mata yang bergetar gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunoo menggerakkan kakinya gelisah dibawah meja belajar, ia juga menggigit kukunya dengan manik mata yang bergetar gelisah. Buku yang terbuka lebar didepannya ia hiraukan, pikirannya terlalu berkecamuk memikirkan papanya yang kini tengah diperjalanan menuju rumah. Keringat dingin menetes dari dahinya, detik jarum jam terasa sangat cepat berputar.

Sampai ketika suara mobil menderu terdengar dihalaman, Sunoo merasa kakinya lemas hingga ia menidurkan kepalanya diatas buku tebal itu.

'Tuhan, aku masih mau hidup. Pliese..'

"KIM SUNOO!!"

Tubuhnya spontan menegak kembali, teriakan itu terdengar seperti panggilan kematian untuk Sunoo. Dengan ragu, ia berjalan mendekati pintu. Membukanya perlahan, lalu melihat tuan besar rumah ini berjalan kearahnya dengan murka.

PLAK!

"KALAH LAGI?!"

Sunoo memegang pipinya yang terasa panas, dadanya sesak sekali sekedar untuk menarik nafas secara normal.

"Saya baru pulang, dan harus mendengar kabar mengecewakan ini?!"

"Maaf papa. Sunoo janji bakalan lebih rajin--"

BUGH!

Sunoo merintih saat perutnya menjadi pelampiasan tendangan penuh amarah sang papa.

"Berapa kali saya bilang? Belajar yang benar. Jangan pikirkan apapun selain belajar! Apa itu sulit?!"

"Siapa yang mengalahkanmu? Biar saya buat dia pindah sekolah agar tidak menghalangi nilaimu."

Mata Sunoo menbulat tidak terima, ia mencoba berdiri lalu menatap manik lawan bicaranya.

"Jangan pa. Dia gak salah apa-apa. Jangan lakuin itu." Pinta Sunoo.

Tn. Kim tertawa sinis, kepalanya terasa panas menerima penolakan dari sang putra. Karena itu dengan kepalan tangan erat, ia melampiaskan amarahnya dengan memukul wajah Sunoo sampai membuat anak itu kembali tersungkur. Seakan tak puas, kakinya kembali menendang asal yang ternyata mengenai kaki Sunoo.

Sedangkan si kecil kini berusaha melindungi kepalanya agar tidak terluka juga, membiarkan kakinya yang mungkin akan membuatnya kesulitan berjalan nanti.

"OH MY GOSH! KIM!"

Pekikan nyaring seorang wanita menghentikan amukan Tn. Kim. Sunoo tersenyum melihat sosok itu, wanita yang sudah hampir setahun lamanya tidak bertemu dengannya. Wanita yang telah melahirkannya, mama.

HELLO! SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang