9🔞

9K 397 6
                                    

𝗧𝘆𝗽𝗼 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻~

𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴⚠⚠⚠

El yang gemeteran dan ketakutan mengingat kejadian kemarin malam dimana vano memberikan dia hukuman, Vano tidak pernah main main dengan ucapan nya dia bener bener menghukum dan membuat El takut padanya.

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙤𝙣~

Vano membuka pintu kamar dengan kasar menarik tangan El dengan kasar, dia tidak pernah main main dengan ucapan nya dia bakal melakukan apa yang ia ucapkan yaitu memberikan El hukuman dan mematuhi perkataan dan dirinya.

Vano menarik tangan El menuju ranjang dan menghempaskan El dikasur dengan kasar,merobek baju El membuat El telajang bulat

Vano berdiri dan mengambil benda yang membuat El takut padanya yaitu cambuk senyum smirk muncul dibibir nya ini, melihat El ketakutan melihat benda yang dibawa Vano membuat Vano ketawa jahat.

"Apakah kamu sudah siap baby.. " El yang mendengar bisikan tepat Ditelinganya langsung merinding, sungguh dia tidak bisa ngomong apa apa.

"Dimana El yang mengumpat dan berkata kasar itu hm, takut sama benda ini baby atau kau akan menikmati malam ini baby" Sungguh El gemeteran Vano berdiri dengan cambuk ditangan nya ia tidak bisa berbuat apa apa.

Vano membalikkan badan El langsung mencambuk punggung mulus El

𝘾𝙩𝙖𝙧..

"Ahh.. "

"Hitung El"

𝘾𝙏𝘼𝙍..

𝘼𝙃𝙃..

"𝙨𝙖𝙩𝙪.."

𝘾𝙏𝘼𝙍...

"𝘼𝙃.. 𝙙𝙪𝙖"

𝘾𝙏𝘼𝙍..

"𝙏𝙞𝙜𝙖... "

𝘾𝙏𝘼𝙍..

"𝙀-𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩.. "

𝘾𝙏𝘼𝙍...

"𝙡-𝙡𝙞𝙢𝙖.. "

𝘾𝙏𝘼𝙍....
"𝙀-𝙚𝙣𝙖𝙢... "

𝘾𝙏𝘼𝙍...

"𝙏--𝙩𝙪𝙟𝙪𝙝... "

𝘾𝙏𝘼𝙍...

"𝘼𝙝𝙝.. 𝘿-𝙙𝙚𝙡𝙖𝙥𝙖𝙣.. "

𝘾𝙏𝘼𝙍...

"𝙎-𝙨𝙚𝙢𝙗𝙞𝙡𝙖𝙣.. "

𝘾𝙏𝘼𝙍...

"𝘼𝙝𝙝... 𝙎-𝙨𝙚𝙥𝙪𝙡𝙪𝙝.. 𝘾-𝙘𝙪𝙠𝙪𝙥... "

Vano yang merasa El kesakitan dan gemeteran ketakutan langsung membalikkan badan El dan menghadap dirinya, Vano langsung melumat bibir El dengan kasar, dan mengigit bibir bawah nya membuat bibir nya berdarah, dan membuat El membuka bibirnya. Vano memasukkan lidahnya kemulut El, menjelajahi isi mulut nya tanpa rasa jijik menelan ludah nya itu.

Tangan Vano mulai menjelajahi tubuh indah El dengan bibir nya menghisap leher mulus El. El hanya mendesah mendapatkan perlakuan dari Vano, Vano yang melihat penis El menegang vano mengocok penis tersebut hingga mengeluarkan cairan putih tersebut.

Ciuman Vano turun hingga puting coklat El ia menghisap dan menyusu seperti bayi , El hanya mendesah

Vano yang melihat lubang El ia langsung memasukkan jari dalam lubang El, baru satu jari yang Vano masukin El merasakan kesakitan dan mengetatkan lubangnya.

"Arghh... Hiks.. Keluar kan eugh.. "

"Rileks.. Baby"

El yang sudah rileks Vano langsung memasukkan tiga jari sekaligus, El yang kesakitan terus merilekskan badannya.

Vano yang merasakan lubang El siap memasukkan penis nya ini, ia melepaskan pakaian nya dan celananya.

"Tahan baby ini akan menyakitkan tapi nanti akan merasakan kenikmatan"

Vano mengarahkan penis nya pada lubang sempit El baru setengah penis nya masuk El sudah menangis.

Jleb..

Vano menghentakkan penis nya dalam sekali hentakan itu membuat El berteriak kesakitan

"Hiks... K-keluarkan.. Arghh... Ahh.. Eughh.. "

Vano yang merasa El sudah siap dia memaju mundur kan penis nya perlahan , melihat El kenikmatan langsung memajukan mundur kan penis nya dengan kasar membuat El terhentak hentak. Vano mendekatkan wajahnya mencium bibir mungil El, air mata El yang terus turun membuat bibir El basah, Vano merasakan bibir El asin karena air mata El dan tatapan sayu nya sambil mendesah.

El yang menikmati tusukan Vano di lubangnya, mereka sudah melakukan berapa gaya suara kecipak dari belahan pantat dan paha El. Hingga berapa kali udh mereka mengeluarkan cairan mereka tapi Vano Tetep saja menyodok lubang El tanpa ampun sampai membuat El pingsan tapi Vano tetep mengenjod lubang sempit El sampai pagi.

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙤𝙛𝙛~

El yang melihat Vano mendekati diri nya langsung mundur, ia takut sungguh takut sama hukuman kemarin, badannya lemas Vano juga tau El lagi sakit badannya panas tadi pagi ia sudah diperiksa sama dokter.

"El makan lah saya sudah membuatkan mu bubur, saya tau kamu lapar dan setelah minum obat " Pinta Vano pada El, El yang nurut nurut aja karena takut Vano marah nanti

Ia tidak berani natap mata Vano karena kejadian kemarin malam.

Vano yang kesel diabaikan, langsung memperlihatkan wajah datar nya.

"Tatap mata saya El"El yang takut menatap muka Vano, lebih memilih menundukkan wajahnya dengan mata berkaca kaca sekali kedip aja air matanya siap buat jatuh dipipi bulat nya itu.

Vano yang melihat El menunduk langsung mengangkat wajah El dengan cara mencengkram dagu El, ia melihat El menangis langsung membawa El dalam pelukan nya.

El menyelamkan wajah nya didada bidang Vano tanpa ia sadari dia langsung tertidur, Vano melihat El tertidur langsung meletakkan El dikasur dengan hati hati menyelimuti El sebatas dadanya.

"Saya hanya mau kamu menurut baby"

Cup..

Kecupan pada kening El, Vano meninggalkan El yang sedang terlelap.

_________________________

𝗧𝗵𝗮𝗻𝗸𝘀 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝘆𝗴 𝘂𝗱𝗵 𝗯𝗮𝗰𝗮 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗮𝗸𝘂, 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝗼𝗶 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝗻𝗲𝘁𝗶𝘇𝗲𝗻 𝗮𝗻𝗱 𝘀𝗼𝗿𝗿𝘆 𝘆𝗮 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗮𝗸𝘂 𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗸 𝘀𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗸𝗮 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗮𝗸𝘂 𝗶𝗻𝗶 𝘄𝗮𝗹𝗮𝘂𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗸𝗲𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝘀𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗸𝗮

𝗧𝗵𝗮𝗻𝗸𝘀 𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗺𝗽𝗶𝗿

𝗩𝗼𝘁𝗲
𝗖𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻

𝗚𝘂𝘆𝘀 𝗮𝗸𝘂 𝗯𝗮𝗸𝗮𝗹 𝗹𝗮𝗺𝗮 𝘂𝗽𝗱𝗮𝘁𝗲 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮 𝘀𝗼𝗮𝗹𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝗺𝗮𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗲𝗵𝗲𝗵𝗲𝗵𝗲, 𝗺𝗮𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗿𝗶𝗯𝗮𝗱𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝗱𝘂𝗻𝗶𝗮 𝗿𝗲𝗹𝗹, 𝗷𝗮𝗱𝗶𝗻𝗶 𝘁𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗶𝗻 𝗮𝗸𝘂 𝘆𝗮

𝗦𝗲𝗲 𝘆𝗼𝘂 𝗮𝗹𝗹 😘💋

MINE [BXB][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang