2

5.1K 411 52
                                    

💞💞💞

Hari pun berganti, lisa sudah beriap untuk berangkat kesekolah. Tak lupa gadis bermata cantik itupun meminta pada sang ibu, agar di buatkan bekal untuk dibawah kesekolah.

"Ini bekal mu, nanti dihabiskan ya sayang." Ucap Kim Jisoo dengan lembut seraya mengusap kepala lisa dengan sayang.

"Makasih bu, lisa pasti menghabiskan-nya kok." Ucap lisa dengan tersenyum manis ke arah sang ibu.

Lisa cukup bersyukur, meski ayahnya Kim Seokjin telah meninggal Tiga tahun yang lalu. Lisa tak merasakan kesepian sekalih pun, ya karna sang ibu selalu ada disampingnya. Dan selalu mensuport apa pun yang ia lakukan. Sang ibu juga tak pernah menampakan wajah sedih di hadapan lisa, Dan itu terkadang membuat lisa merasa khawatir.

Bahkan lisa pernah melihat jisoo yang ibu, yang sesekali merasa pegal dan penat. Karna sehabis berjualan jagung bakar di pasar malam. Namun sang ibu tak pernah mengeluh di hadapannya. Ya bagi lisa, Jisoo adalah sosok ibu yang tangguh. Lisa sangat bersyukur bisa di lahirkan oleh rahim, sang ibu yang baik dan penyayang seperti ibunya ini.

Meski lisa sering meminta pada sang ibu, agar dirinya bisa membantu sang ibu untuk berjualan. Namun sang ibu tetap menolak. dan malah menyuruh lisa untuk fokus ke mata pelajaran di sekolah, dan harus mempelajarinya jika sudah pulang kerumah. Lisa tau sang ibu jauh lebih senang kala dirinya belajar, untuk bisa mempertahankan baesiswanya ini.

Maka dari itu lisa bertekad ingin membanggakan sang ibu, dan tak ingin membut sang ibu kecewa padanya. Ya Dengan cara ia bisa lulus dengan nilai terbaik disekolah. dan bisa bekerja ditempat yang layak di kemudian hari, agar dapat mengantikan sang ibu bekerja nantinya.

lisa ingin membahagia kan sang ibu dimasa tuanya, dan menyuruh sang ibu untuk beristirahat menikmati masah tuanya itu. Dan biarlah dirinya yang menggantikan sang ibu untuk bekerja nantinya.

●●●

Lisa sudah sampai kesekolah dengan menggunakan Bus. Namun pada saat dirinya ingin masuk ke dalam kelasnya. Di depan pintu kelasnya itu, ada si pemuda playboy yang tengah tebar pesona. dengan beberpaa gadis di kelasnya ini.

Lisa memutar bola matanya malas, "kalau mau pacaran jangan di depan pintu. Di gudang lebih enak." Celetuk lisa memberi saran dengan sedikit menyindir.

Jungkook dan tiga temen ceweknya itupun langsung melihat kearah lisa.
"Oh sayang, aku tadi nungguin kamu loh." Jawab jungkook dan tersenyum manis kearah lisa.

"Siapa yang lo sebut sayang, pak siwon?" Jawab lisa acuh. Dan lebih memilih, melangkah masuk melewati Jungkook dan tiga cewek tadi.

"Prefff..khahaha..." beberapa teman sekelas lisa yang cowok pun tertawa dengan terbahak. Akan ucapan lisa barusan. yang dengan berani mengejek jungkook. Merekapun langsung kicep setelah mendapatkan tatapan tajam dari jungkook.

Jungkook pun ikut masuk ke kelas lisa, dan mengambil duduk di samping gadis itu. "Ngapain lo duduk disini?" Tanya lisa dengan alis menukik.

"Aku baru ke kelas ini." Jawab Jungkook masih dengan menampilkan senyuman untuk lisa. Dan itu cukup membuat lisa merinding.

"Udah gila nih cowok." Gumam lisa dengan bergidik merinding.

"Kamu ngomong apa sayang?" Tanya jungkook memastikan, apakah lisa mengatinya atau tidak.

"Sayang-sayang mata loh peang. Gue bukan pacar lo ya, Jadi stop panggil sayang ke gue. apalagi mengunakan kata aku kamu, geli tau gak. Mending lo balik lagi ke kelas lo yang lama. Ngapin pake ngikut kekelas gue." Ucap lisa jengkel akan sifat pria prik semacam jungkook ini.

PLAYBOY || LIZKOOK [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang