Siang hari, dimana anak-anak sekolah dasar pulang ke rumah mereka masing-masing. Ada yang dijemput orang tuanya, ada yang mengendarai sepeda kesayangannya, ada yang naik bus, ada pula yang berjalan sendiri menuju rumahnya. Salah satunya adalah [Name], anak perempuan kelas 3 SD. Ia bersekolah di salah satu sekolah dasar di Gangseo.
Tidak ada yang begitu spesial darinya, kecuali wajahnya yang imut-imut membuat pedo dalam radius 20 meter disekitarnya langsung menargetkannya. Untungnya tidak ada pedofil disekitarnya. Namun, jangan tertipu dengan wajah imutnya ini. Kenapa? Mari kita ikuti dia.
[Name] berjalan menuju rumahnya. Orang tuannya pasti sudah menunggunya. [Name] mulai membayangkan ketika ia pulang nanti, pasti orang tuanya akan menyediakan makanan kesukaannya. Membayangkannya saja sudah membuat senang. Tanpa sadar ia terkekeh. Orang-orang disekitarnya memandangi [Name] dengan tatapan yang... Ya begitulah.
Namun sialnya, [Name] yang sedang asik bernyanyi melihat seorang bocah laki-laki yang... Sedang apa ya? [Name] tidak tahu, tapi yang [Name] lihat dia sedang memanjat pohon.
"Bocah ini ngapain sih?"
Batin [Name]. Ia memandangi bocah itu dari jarak yang tidak begitu jauh. Tapi [Name] juga tidak bersembunyi. Dilihatnya bocah itu mengenakan baju kemeja putih dengan celana panjang berwarna hitam yang ditata rapi. [Name] yakin, ia sangat yakin, 100% yakin, anak itu pasti anak orang kaya. Anak mana coba yang pakai baju se rapi itu padahal sedang memanjat pohon? Ya ada sih.
Tapi! Jangan remehkan ketelitian [Name]. [Name] memerhatikan kemeja itu dengan saksama. Ooh rupanya... Itu bukan kemeja biasa, melainkan kemeja mahal. Itulah yang membuat [Name] sangat yakin dengan dugaannya. Hoho... [Name] punya ide bagus.
Terlihat anak itu sedang memanjat pohon, ya tadi sudah disebutkan di awal. Setelah anak itu sampai di sebuah ranting yang cukup besar, ia duduk disana. Tapi tidak lama kemudian, ia bergelantungan di ranting itu kemudian berayun. Setelah itu berdiri di atas ranting tersebut. Ia menengok kesana-kemari, berkhayal seperti dirinya merasa seperti bajak laut yang melihat samudera.
"Kayak orang tolol ih"
Batin [Name] sambil mengernyitkan keningnya. Tak lama setelah anak itu berdiri di atas ranting, ia menjatuhkan dirinya ke depan. Anak itu jatuh ke semak-semak. [Name] yang melihatnya langsung terkejut dan menghampiri anak itu. Oh rupanya dia sudah mendarat dengan baik. Gaya mendarat ala superhero. Superhero landing~
"Hei, kamu nggak papa?"
Tanya [Name]. Bocah itu nampak cuek dengan [Name]. Ia tidak menjawab, tapi hanya memandangi [Name]. Kemudian ia mengangguk.
"Eh ngapain aku kasian ama dia? Harusnya kan-"
[Name] tadi hampir melupakan misinya. Baiklah, saatnya mulai!
"Hoi"
"Hm?"
Akhirnya [Name] mendengar suara anak itu, meskipun hanya berupa jawaban singkat. Anak itu merapikan kemejanya kemudian menengok ke arah [Name].
"Berikan uangmu"
Ucap [Name] dengan nada yang ditekan. Seketika mengubah pandangan seseorang tentang [Name] yang imut dan lucu. Ternyata oh ternyata, anak se imut ini adalah preman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just U and Me (K. Gimyung)
FanficKumpulan kisah cinta antara kamu dan si Big Deal no. 1, Kim Gimyung WARNING: Mengandung spoiler, OOC, absurd, agak cringe, kata-kata kasar Slow up! A Lookism fanfiction | Kim Gimyung x fem!Reader All characters belongs to Park Tae Joon