🍁 24- RUMAH SAKIT

6 1 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM ALL!
Bismillah dulu yuk!

🗣️: Bismillahirrahmanirrahim

Lebih keras!

🗣️: Bismillahirrahmanirrahim!

Lebih keras lagi!!

🗣️: BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM!!!

Oke cukup...
Siap baca? Yauda hayuk!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kalau ada yang typo langsung tandain 🍁.

🍁HAPPY READING🍁
.
.
.
.
.


"Jangan terlalu seneng." ujar cowok itu sambil menunjukkan pisau lipat di tangan kiri-nya dan pistol di tangan kanan-nya.

Nafas Ira tercekat "Lo... Dia pasti Regan, wakil julxic." sambung Ira dalam hati.

Siapa yang tidak mengenal Regan, wakil julxic yang terkenal dengan kebejatan dan kekerasan-nya. Dia tidak pernah pandang bulu dengan lawan-nya, mau itu cewek atau cowok, semua-nya rata di mata-nya.

"Takut ya?" Cowok itu maju selangkah.

Ira tersenyum sinis "buat apa gue takut sama cowok pengecut kaya Lo!"

"Berhubung gue baik gimana kalo pake ini aja?" Kata-nya sambil menunjukkan pisau lipat di tangan kiri-nya.

"Kalo gue pake pistol yang ada semua orang denger lagi, bisa-bisa mereka nelpon polisi lagi" gumam cowok itu, lalu memasukkan pistol itu kedalam jaket-nya.

"Oh ya? Tapi sayang-nya gue Uda lapor polisi" Ira pun memperlihatkan ponsel-nya yang masih terhubung dengan panggilan telepon-nya dengan polisi.

"Dasar cewek sialan!" Maki Regan, lalu mengarahkan pistol itu ke arah Ira, ia pun mengambil ancang-ancang untuk menarik pelatuk pistol-nya, Namun tiba-tiba Devan datang dan langsung menendang pistol itu alhasil pistol itu terlempar jauh.

Setelah itu devan berlari kearah Ira. "Lo gapapa kan? Ada yang sakit?" Tanya Devan dengan khawatir.

"Gue gapapa Dev, santai aja kali." Ucap Ira dengan santainya.

"Beneran?" Tanya Devan sekali lagi.

"Iya, Devan." Jawab Ira dengan jengah.

"Yaudah, Lo tunggu disini, biar gue yang lawan dia. Nih pake masker!" Kata Devan sambil memberikan sebuah masker.

Ira pun mengambil masker tersebut, duh! Dia sampai lupa kalau identitas-nya masih di rahasiakan.

"Thanks." Ucap Ira setelah memakai masker tersebut.

Devan pun menghampiri Regan.

"Berani Lo sentuh dia?!" Kata Devan lalu menarik kerah baju Regan.

"Emangnya kenapa?" Regan tersenyum smirk dengan muka tengil-nya.

Bugh... Tanpa basa basi Devan langsung membogem pipi Regan dengan brutal.

"Gue gak bakal ngebiarin Lo, nyentuh sehelai rambutnya!" Kecam Devan, ia semakin gencar menghajar Regan, persetan dengan nyawa Regan yang melayang.

Sedangkan Regan? Dia masih menunjukkan wajah tengil bin songong-nya.

"Emang dia siapa sih? Cewek Lo? Oh atau adik Lo?eh tapi Lo kan anak tunggal? Berarti dia cewek Lo? Iya kan?" Regan menghujam Devan dengan berbagai pertanyaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIRABBELLA 🍁 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang