45. He's Angry

171K 20.2K 14.7K
                                    

Selamat membaca 5400+ kata guys😭🤚 Tolong siapkan cemilan biar gak kelaperan wkwk.

Vote dan komen yang banyak buat dukung aku yaaa💖💖💖

"Ngapain?" tanya Rafa kelewat santai begitu mendapati Gala berdiri tepat di depan pintu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain?" tanya Rafa kelewat santai begitu mendapati Gala berdiri tepat di depan pintu rumahnya.

Rafa mengamati Gala dari atas sampai bawah. Penampilan cowok itu terlihat sangat acak-acakan. Ditambah bajunya yang basah karena terkena air hujan.

Suasana malam ini memang sedang tidak baik-baik saja. Sejak satu jam yang lalu hujan deras bercampur angin kencang mengguyur tempat sekitar. Suasana terasa semakin buruk karena cowok yang sekarang berdiri di hadapan Rafa itu sedang menahan diri untuk tidak menghabisi apapun yang ia temui.

Kedua tangan Gala terkepal kuat. "Lo mau mati di sini apa di tempat lain?"

Rafa mengangkat satu alisnya santai. Menganggap remeh ucapan Gala. "Mati? Lo kenapa, bro?" tanya Rafa disertai kekehan pelan.

Tanpa basa-basi lagi, Gala menyeret Rafa hingga mereka berdiri di halaman rumah Rafa. Di tengah guyuran air hujan yang membasahi tubuh keduanya, Gala menyorot Rafa dengan tatapan ingin membunuh.

BUGH!

"BERANI-BERANINYA LO SENTUH CEWEK GUE ANJING!" teriak Gala setelah memberikan satu bogeman mentah di rahang kiri Rafa.

BUGH!

Kali ini rahang kanan Rafa yang menjadi sasaran.

"BANGSAT!"

BUGH!

BUGH!

"BAJINGAN LO!"

Gala menggeram marah ketika Rafa berhasil menangkis pukulannya.

Rafa, cowok itu terlihat tidak takut sama sekali. Tatapan Rafa justru seolah menantang Gala untuk terus memukulinya. Lagi, lagi, dan lagi.

Rafa tertawa mengejek. "Gue cuma nyentuh Riri dikit. Lo gak usah se-lebay ini, Gal."

Meskipun suara Rafa tidak terlalu keras karena teredam oleh suara hujan, namun Gala tetap bisa mendengarnya dengan jelas.

BUGH!

"ANJING LO!"

Rafa kembali berhasil menangkis pukulan Gala setelah satu pukulan sempat lolos.

"Gue ngelakuin itu cuma pengen mastiin, perasaan gue buat Riri beneran ada atau enggak. Kalau enggak, gue gak bakal ganggu dia lagi. Tapi--"

Menjeda ucapannya, Rafa tersenyum miring dengan tangan yang masih menahan tangan Gala yang terkepal kuat di depan Wajahnya. "Sayangnya, perasaan gue emang beneran ada. Jadi gue akan tetap--"

BUCINABLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang