Zelda - four

103 9 0
                                    

Zelda sedang berjalan-jalan dengan Jack ketika sebuah kertas menamparnya. Dia mengambil kertas itu dan membacanya, ternyata sebuah lowongan pekerjaan di istana.

Untuk semua rakyatku,
Aku, raja Legolas, membutuhkan seorang gadis yang mampu merawat putri kecilku dan juga bisa menjadi teman untuk putri Rebecca.
Bagi yang bersedia, datanglah ke istana ku pukul 4 sore.

Salam,
Raja Legolas.

"Astaga, aku ingin sekali bekerja di istana untuk membantu ekonomi ayah dan ibu. Ibu pasti sangat senang mendengar berita ini, ya aku harus pulang sekarang." Zelda menunduk, untuk membisiki Jack, "Jack ayo kita pulang." Kuda itu berbalik dan berlari menuju rumah.

"Ibu aku punya berita gembira." Kata Zelda saat dia memasuki rumah dan melihat ibunya sedang membuat roti gandum.

"Apa itu ?" Kata Daphne

Zelda menyerahkan lembaran tadi, Daphne membaca dengan serius. Daphne mendongak setelah membaca lembaran tersebut, "kau ingin bekerja di istana ?" Tanya nya dengan raut wajah yang tidak senang.

"Iya bu, kita bisa mendapat uang banyak. Ayah bekerja, aku bekerja dan ibu bisa menjual hasil telur ku, jika dikumpulkan uang kita akan sangat banyak." Ujar Zelda dengan antusias.

Daphne menggeleng-gelengkan kepalanya. "Bukan seperti itu yang ibu inginkan. Cukup ayahmu yang terpisah jauh dari ibu, ibu tidak ingin kau juga jauh dari ibu. Tetaplah disini, lagipula kau masih kecil, kau tidak tahu hal-hal yang harus diperhatikan untuk merawat balita."

"Tapi bu, aku ingin membangun rumah ini menjadi lebih layak. Aku ingin ibu memakai gaun yang cantik serta perhiasan di tangan dan leher ibu, bukan hanya kalung angsa ini," kata zelda sambil menunjuk kalung angsa yang menggantung dileher ibunya. "Aku ingin ibu bahagia, tanpa harus bekerja susah payah seperti ini. Jadi tunggulah aku disini, suatu saat aku akan pulang membawa uang banyak hasil jerih payah ku untuk ibu."

Daphne menitikkan air matanya, ia terharu mendengar kata demi kata yang meluncur dari bibir manis anaknya. "Kau anugerah bagiku, nak. Jadilah gadis yang manis disana."

Zelda mengangguk, "ibu mau mangajariku tentang cara merawat anak-anak kan ?"

***

Para gadis dari negeri ini berkumpul menjadi satu di sebuah ballroom istana. Satu-satu dipanggil dan diuji untuk menenangkan putri kecil raja Legolas. Zelda berdiri disana menunggu gilirannya.

"Permisi, nona apakah itu kau ?" Ujar seorang pria yang berdiri di hadapannya.

Zelda yang semula menunduk, mendongak dan seketika terkejut, mendapati pria yang membunuh angsanya berdiri dihadapannya. "Sedang apa kau disini ?"

Pria itu tersenyum, membuat Zelda mengagumi pria ini. "Sepertinya kau belum tahu nona, aku pangeran William, putra raja Legolas. "

Zelda terkejut dan dia segera membungkuk hormat. "Maafkan saya karena tidak sopan saat berbicara dengan anda."

"Tidak apa-apa. Kau ingin bekerja disini juga ?" Tanya pangeran William ketika melihat Zelda berada diantara kerumunan gadis-gadis ini.

Zelda menangkap tatapan tidak suka dari gadis-gadis lain. Dia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan William. "Maaf tuan, saya tidak memiliki waktu banyak, setelah ini giliran saya." Setelah itu Zelda meninggalkan William seorang diri.

"Semoga kau berhasil." Kata William yang mampu didengar oleh Zelda.

***

"Tugasmu adalah membuat putri Alena tertawa dan senang dengan mu." Kata seorang wanita yang seumuran dengan ibu Zelda.

the story of ZeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang