A lifetime of stories // Bangchan

16 2 0
                                    

Mata sang puan menelusuri bingkai-bingkai putih yang terpasang rapi pada dinding berlapis cat gading di hadapannya-lekat memperhatikan sosok dengan senyum lebar berhiaskan lesung pipi pada tiap lembaran foto. Bibir gadis itu turut membentuk sebuah senyum seiringan dengan ribuan kupu-kupu yang kembali menyelimuti rongga dadanya. Entahlah-senyum milik pemuda itu seakan memiliki efek magis untuknya.

"Gosh-kamu gak bosen liatin foto-foto itu terus?"

Lengan milik sang empunya suara menemukan tempatnya pada lekuk pinggang sang puan, menariknya mendekat sebelum menghadiahkan kecupan ringan pada pucuk kepala si gadis. Di sisi lain, gadis bersurai pekat itu hanya menggeleng pelan sebagai jawaban atas pertanyaan sang kekasih.

"Nggak, lah. Teenager Chris is my source of energy," ujarnya. Lengan sang puan turut melingkar pada pinggang si pria, menahan sosok yang hendak pergi merajuk itu.

"Terus aku bukan, gitu?"

Tawa bergulir dari bibir sang puan-gemas. Pria dewasa mana yang sanggup bertingkah manis seperti ini?

"Adult Chris masa jealous sama Teenager Chris?" goda si gadis, masih dengan senyum lebar yang terkunci pada bibirnya, "padahal aku mau bilang kalo-"

"Kak Rhea! Kak Chris! Ayo, rehearsal-nya mau mulai!" seruan Hannah memotong ucapan sang gadis, membuat keduanya tertawa kecil.

"Well then," sang pria bersurai ikal itu kini mengulurkan tangannya, "you still owe me an explanation, soon-to-be Mrs. Bahng."

Sang puan kembali tergelak-sebisa mungkin menyamarkan degup jantungnya yang bertambah kencang akibat kalimat sang kekasih. Jemari sang gadis meraih milik Chris dan menggenggamnya erat.

"Don't worry, you have a lifetime to hear about it."

and afterall, it's everything about you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang